TRIBUNNEWS.COM - Penyelenggaraan seri keempat BRI Liga 1 2021 di Bali memang baru seumur jagung.
Namun, beragam kontroversi sudah menghiasi ajang sepak bola tertinggi di Indonesia ini.
Keterbatasan sarana dan prasarana pertandingan menjadi salah satu hal yang paling mencuat.
Baca juga: Persib Bandung Tanding di Ngurah Rai, Umuh Muchtar Singgung Ruang Ganti Stadion
Sebagaimana diketahui, kritik tajam mengarah ke Stadion Ngurah Rai yang dianggap belum layak menggelar laga BRI Liga 1 2021.
Akun twitter Persebaya Surabaya bahkan mengunggah video yang menggambarkan ruang ganti tim saat bertanding melawan Bali United di stadion yang sama.
Dalam video berdurasi tujuh detik tersebut, terlihat ruang ganti pemain tim Bajul Ijo nampak sangat sederhana.
Kesederhanaan ruang ganti stadion terlihat dari adanya kursi pemain di lorong stadion yang digunakan para pemain untuk rehat di jeda babak.
Baca juga: Bhayangkara FC vs Arema FC di BRI Liga 1 2021, Paul Munster Keluhkan Fasilitas Latihan
Ini terjadi karena ruang ganti stadion yang tergolong cukup kecil untuk menampuk 30 hingga 40 orang sekaligus.
Selain itu, nampak juga kipas angin yang tak berbeda dari kipas kebanyakan di rumah-rumah tangga.
Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster juga baru-baru ini menyuarakan ketidakpuasan.
Ia menyayangkan fasilitas latihan bagi tim asuhannya yang kurang memadai.
Hal tersebut memantik reaksi dari para pecinta sepak bola tanah air.
Jamak dijumpai jika fans ikut mendesak pihak penyelenggara liga untuk memindahkan venue BRI Liga 1 2021 dari Bali.
Gelombang kekecewaan ini sampai juga ke pihak PT Liga Indonesia Baru sebagai penyelenggara BRI Liga 1.
Direktur Pelaksana PT LIB, Sudjarno, meminta seluruh pihak memandang masalah keterbatasan sarana di Bali dari kacamata lain.
Ia menjelaskan, untuk menyelenggarakan kompetisi ini saja sudah cukup rumit.
Ditambah lagi dengan seri 4 dan 5 ini akan dipentaskan di Bali, dari sebelumnya yang berada di Jawa.
Selain itu, PT LIB juga harus menjalin komunikasi dengan para pemangku kebijakan lainnya.
PT LIB juga harus berkomunikasi dengan PSSI jika benar bakal memindahkan venue keluar Bali.
"Begini, kami harus konsultasi dengan federasi, tidak bisa menentukan sendiri," ungkap Sudjarno dikutip dari Kompas.com.
"Ada landasan-landasan yang harus dilalui."
"Kami harus minta izin Mabes Polri terkait kondisi PPKM dan keamanan. Itu juga jadi pertimbangan."
Baca juga: Hasil Klasemen BRI Liga 1 Hari Ini: PSM Tembus 10 Besar, Persib Dibayangi Bhayangkara & Arema FC
"Rekomendasi dari Gubernur Bali yang menyurat kepada PSSI untuk (kompetisi) bisa digelar di Bali juga jadi pertimbangan."
"Jadi banyak hal yang harus dipertimbangkan," sambungnya.
Di sisi lain, dia tidak menutup mata mengenai kekurangan dan kendala di lapangan.
Ia berjanji PT LIB akan melakukan aksi nyata untuk mendukung kelancaran kompetisi.
"Insya Allah tetap di sini (Bali)," ujar Sudjarno.
"Sambil nanti masalah tempat latihan dan infrastruktur lain kota benahi sambil jalan," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Guruh) (Kompas.com/Suci Rahayu)