Di Dortmund, Rose kerap memakai pakem 4-3-3 dengan bentuk (4-1-2-1-2) dan (4-3-1-2). Ia juga sering melakukan kontra strategi dengan menerapkan skema 4-2-3-1.
Rose mengandalkan Erling Haaland sebagai ujung tombak Die Borussen, penyerang Norwegia itu disokong oleh Marco Reus dan Doney Mallen.
Terlepas dari kontribusi gol Haaland musim ini yang mentereng, ada peran Marco Reus yang paling banyak memberi umpan kunci, dengan angka 2,33 per pertandingan.
Reus dijadikan Rose sebagai penyokong utama Haaland, ia lebih banyak berada di di depan, untuk urusan bertahan Rose mempercayakan 3 gelandang mereka.
Di lini tengah ia memasang 3 gelandang tipikal box to box, Axel Witsel, Jude Bellingham, dan Mahmoud Dahoud.
Cara tersebut terbukti efektif dalam hal menyereng, Dortmund menjadi tim paling produktif kedua di Bundesliga dengan torehan 44 gol.
Haaland menjadi juru gedor utama Brussia Dotrmund untuk merobek jala gawang lawan, Rose begitu paham dengan potensi pemain pria penuh ambisi tersebut.
Erling Haaland memang terkenal sangat ambisius untuk urusan mencetak gol, ia selalu 'lapar' ketika berada di lapangan.
"Saya harus selalu berkembang dimanapun saya berada, saya akan menjadi pencetak gol terbanyak,"
"Jadi saya harus memperbaiki penampilan saya dan menjadi lebih baik lagi," ucap Haaland dikutip dari laman resmi Bundesliga.
Bertubuh tinggi menjulang dan berbadan kekar, tak membuat kecepatan Haaland melambat.
Ia mencatat rekor kecepatan berlari Bundesliga dengan 36,04 kilometer per jam.
Angka itu mematahkan rekor yang sebelumnya dipegang Alphonso Davies, yakni 35,9 km per jam.
Lewat kecepatan itulah Haaland biasa mencetak gelontoran gol selama karirnya.