TRIBUNNEWS.COM - Winger Manchester United, Marcus Rashford melakukan ulah tak terduga saat timnya bermain melawan Aston Villa di Piala FA, Selasa (11/1/2022) dinihari tadi.
Dalam laga yang berakhir dengan kemenangan tipis Manchester United lewat gol tunggal Scott McTominay tersebut.
Rashford melakukan gestur yang tidak terduga tepatnya ketika laga telah menginjak menit ke-74.
Berawal dari usaha Mason Greenwood untuk mencetak gol kedua timnya ke gawang Aston Villa di Old Trafford.
Tendangan pemain asal Inggris itu berhasil dihalau oleh kiper Aston Villa, Emiliano Martinez.
Bola tangkapan kiper asal Argentina itu sebenernya tidak terlalu lengket sehingga bola sempat lepas.
Rashford yang berada tak jauh dari bola seharusnya memberikan tekanan untuk setidaknya bisa memanfaatkan bola rebound untuk menciptakan peluang guna menghasilkan gol.
Alih-alih memperlihatkan refleks untuk memanfaatkan bola rebound tersebut, Rashford malah terkesan acuh tak acuh untuk merebut bola.
Bahkan, Rashford membalikkan badannya saat bola masih berada di area yang sebenernya bisa ia jangkau.
Ulah tak terduga yang diperlihatkan Rashford tersebut tentu menimbulkan berbagai pertanyaan yang tidak dapat diterima terutama fans Manchester United.
Bahkan, Shearer yang menjadi penyerang tertajam dalam sejarah Liga Inggris mempertanyakan sikap Rashford tersebut.
Shearer bahkan menyebut Rashford tidak mampu menikmati permainan sepak bola pada periode ini.
"Saya mengerti bahwa dia mengalami cedera, saya mengerti dia berjuang dengan sedikit percaya diri," ujar Shearer dilansir BBC.
"Tapi tentu saja sering kali terjadi, dimana ia tampak tidak terlalu menikmati permainan sepak bolanya,".
"Ketika anda melihat bahasa tubuh beberapa pemain, Rashford sebenernya seperti tidak tampak terlalu kurang percaya diri,".
"Kita pun juga tidak tahu apa yang terjadi dalam kehidupan pribadinya," tambahnya.
Apa yang diperlihatkan Rashford pun sejatinya sudah disindir oleh legenda Manchester United, Patrice Evra.
Evra menyindir para pemain Manchester United yang tidak mampu menunjukkan daya juang tinggi ketika mengenakan jersey berbalut mantan timnya tersebut.
Eks pemain Prancis itu menegaskan bahwa Manchester United seharusnya memiliki pemain yang memiliki DNA yang selama ini dimiliki klub.
Dimana para pemain harus mampu terus berjuang memperlihatkan mentalitas kuat untuk memenangkan trofi.
Sekalipun timnya harus kalah dalam pertandingan, DNA Manchester United selalu menuntut pemainnya untuk tampil habis-habisan di atas lapangan.
"DNA Manchester United adalah mentalitas pemenang yang meraih trofi,". sindir Evra beberapa hari yang lalu.
"Tetapi juga tentang keinginan untuk maju, menunjukkan semangat dan terus berjuang,".
"Bahkan jika anda kalah, anda tetap memberikan segalanya, maka penggemar pasti memuji anda,".
"Para pemain dan pelatih harus bekerja kolektif, tidak boleh ada yang memiliki gerakan bahasa tubuh jelek di atas lapangan," tambahnya.
Berkaca dari situasi diatas barangkali permasalahan Manchester United saat ini memang bukan pada sosok pelatihnya, melainkan sikap para pemainnya.
Maka tak ayal isu panas terkait adanya 11 pemain Manchester United yang ingin cabut menjadi hal yang tidak salah.
Terlepas dari hal itu, sikap dewasa dan profesionalitas sejatinya perlu ditunjukkan secara terus menerus oleh siapapun yang dalam tim tersebut, termasuk Manchester United.
Hal ini mengingat akan ada dampak atau pengaruh besar jika para pemain tidak mampu bersikap positif di atas lapangan.
Salah satu dampaknya pemain tersebut seakan sudah tidak memiliki kelayakan untuk bermain di klub tersebut lantaran kurangnya komitmen terhadap klub.
Dan tampaknya Rashford menjadi salah satu pemain Manchester United yang harus segera berbenah diri untuk mengembalikan kepercayaan para penggemar timnya saat ini.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)