TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Ralf Rangnick mulai mencari cara untuk mengakali kelemahan Manchester United di beberapa posisi.
Bukan barang baru jika Rangnick menyoroti performa beberapa lini Manchester United.
Ia bahkan satu pemikiran dengan Ole Gunnar Solskjaer soal area yang perlu ditingkatkan lebih jauh.
Baca juga: Rashford Bikin Ulah Tak Terduga, Masalah Utama Manchester United Mulai Tercium Publik
Sebelum dipecat, Solskjaer sejatinya berencana akan menambah amunisi di lini tengah.
Satu dua nama sudah berada dalam daftar belanjanya jelang masuknya bulan Januari 2022.
Singkatnya, Ole tak akan bisa memenuhi hal itu lantaran sudah tak lagi menangani Setan Merah.
Kini tugas tersebut beralih kepada Ralf Rangnick.
Baca juga: Scott McTominay, Pahlawan Manchester United, Arahan Ralf Rangnick, Ruang Jadon Sancho dan Greenwood
Pria asal Jerman ini kurang lebih sudah menjalani tujuh pertandingan bersama MU.
Secara umum, rapor yang ia miliki bisa dibilang cukup baik.
Hal yang paling mencolok adalah keberhasilannya mengubah lini belakang The Red Devils menjadi tak terlalu ceroboh dan berantakan.
Plus, ia tak ragu mencadangkan Aaron Wan-Bissakan dan Luke Shaw yang sebelumnya tak pernah terjadi.
Namun, perhatian Rangnick sebenarnya tertuju di lini tengah.
Ia memandang area tersebut masih membutuhkan polesan lebih jauh.
Ditambah lagi, pelatih 63 tahun ini tak punya banyak pilihan pemain untuk mengisi pos ini.
Praktis, MU hanya punya Scott McTominay, Fred dan Nemanja Matic sebagai pilar utama.
Paul Pogba yang di atas kertas harusnya jadi jenderal lapangan tengah justru kerap tenggelam.
Selain kekurangan personel, lini tengah Manchester United juga bisa dibilang belum terlalu bagus dalam segi kualitas.
Maka dari itu, Rangnick melakukan perubahan taktik untuk para pemain di lini tengah.
Dalam beberapa laga, McTominay dan Fred mendapat lampu hijau untuk maju mendekat ke area kotak penalti lawan.
Hal yang sebelumnya jarang terlihat di era kepelatihan Ole.
McFred, sebutan untuk duo McTominay dan Fred, jadi lebih banyak menekan lawan saat bola masih berada di sepertiga area lawan.
Perubahan ini sekaligus menjadi tanda dimulainya era pressing tinggi di kubu MU.
Majunya McFred membuat area tengah permainan tim menjadi kosong melompong.
Rangnick pun meminta para pemain belakang untuk membuat garis pertahanan yang lumayan tinggi.
Harry Maguire ditugaskan menjadi seorang destroyer atau pemain yang sering berduel dengan lawan.
Sedangkan Raphael Varane lebih memainkan peran sebagai sweeper yang menunggu di belakang.
Cara itu sejauh ini berhasil mengurangi rasio kebobolan Setan Merah.
Kini, mereka memiliki rataan kebobolan di bawah satu per pertandingan.
Kini, pekerjaan rumah sang pelatih tertuju ke lini serang MU.
Dengan personel yang brilian, ia dituntut bisa menghadirkan gaya menyerang yang atraktif dan menghibur fans.
Tentu, Rangnick membutuhkan waktu untuk terus mempertajam area penyerangan tim
(Tribunnews.com/Guruh)