News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Cara Ralf Rangnick Tutupi Kelemahan Manchester United, McFred & Maguire Lebih Agresif

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manchester United Scott McTominay, Harry Maguire (tengah) dan Fred (kanan) bereaksi setelah Tottenham mencetak gol kelima mereka selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Tottenham Hotspur di Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris, pada 4 Oktober 2020 . Ralf Rangnick dengan sekuat tenaga menutupi kelemahan Manchester United di lini tengah dan belakang. McTominay, Fred dan Maguire berubah peran.

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Ralf Rangnick mulai mencari cara untuk mengakali kelemahan Manchester United di beberapa posisi.

Bukan barang baru jika Rangnick menyoroti performa beberapa lini Manchester United.

Ia bahkan satu pemikiran dengan Ole Gunnar Solskjaer soal area yang perlu ditingkatkan lebih jauh.

Pelatih kepala Manchester United German Interim Ralf Rangnick terlihat selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Crystal Palace di Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris, pada 5 Desember 2021. (Photo by Paul ELLIS / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE. (AFP/PAUL ELLIS)

Baca juga: Rashford Bikin Ulah Tak Terduga, Masalah Utama Manchester United Mulai Tercium Publik

Sebelum dipecat, Solskjaer sejatinya berencana akan menambah amunisi di lini tengah.

Satu dua nama sudah berada dalam daftar belanjanya jelang masuknya bulan Januari 2022.

Singkatnya, Ole tak akan bisa memenuhi hal itu lantaran sudah tak lagi menangani Setan Merah.

Kini tugas tersebut beralih kepada Ralf Rangnick.

Baca juga: Scott McTominay, Pahlawan Manchester United, Arahan Ralf Rangnick, Ruang Jadon Sancho dan Greenwood

Pria asal Jerman ini kurang lebih sudah menjalani tujuh pertandingan bersama MU.

Secara umum, rapor yang ia miliki bisa dibilang cukup baik.

Hal yang paling mencolok adalah keberhasilannya mengubah lini belakang The Red Devils menjadi tak terlalu ceroboh dan berantakan.

Plus, ia tak ragu mencadangkan Aaron Wan-Bissakan dan Luke Shaw yang sebelumnya tak pernah terjadi.

Namun, perhatian Rangnick sebenarnya tertuju di lini tengah.

Ia memandang area tersebut masih membutuhkan polesan lebih jauh.

Striker Manchester United Portugal Cristiano Ronaldo (kanan) merayakan dengan gelandang Manchester United Skotlandia Scott McTominay setelah mencetak gol ketiga mereka selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Burnley di Old Trafford di Manchester, Inggris barat laut, pada 30 Desember 2021 . (Oli SCARFF / AFP)

Ditambah lagi, pelatih 63 tahun ini tak punya banyak pilihan pemain untuk mengisi pos ini.

Praktis, MU hanya punya Scott McTominay, Fred dan Nemanja Matic sebagai pilar utama.

Paul Pogba yang di atas kertas harusnya jadi jenderal lapangan tengah justru kerap tenggelam.

Selain kekurangan personel, lini tengah Manchester United juga bisa dibilang belum terlalu bagus dalam segi kualitas.

Maka dari itu, Rangnick melakukan perubahan taktik untuk para pemain di lini tengah.

Dalam beberapa laga, McTominay dan Fred mendapat lampu hijau untuk maju mendekat ke area kotak penalti lawan.

Hal yang sebelumnya jarang terlihat di era kepelatihan Ole.

Gelandang Manchester United asal Brasil, Fred, merayakan mencetak gol pertama timnya selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Crystal Palace di Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris, pada 5 Desember 2021. (Photo by Paul ELLIS / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE. (AFP/PAUL ELLIS)

McFred, sebutan untuk duo McTominay dan Fred, jadi lebih banyak menekan lawan saat bola masih berada di sepertiga area lawan.

Perubahan ini sekaligus menjadi tanda dimulainya era pressing tinggi di kubu MU.

Majunya McFred membuat area tengah permainan tim menjadi kosong melompong.

Rangnick pun meminta para pemain belakang untuk membuat garis pertahanan yang lumayan tinggi.

Harry Maguire ditugaskan menjadi seorang destroyer atau pemain yang sering berduel dengan lawan.

Sedangkan Raphael Varane lebih memainkan peran sebagai sweeper yang menunggu di belakang.

Bek Manchester United asal Inggris Harry Maguire merayakan mencetak gol kedua timnya selama pertandingan sepak bola grup F Liga Champions antara Manchester United dan Atalanta di stadion Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris, pada 20 Oktober 2021. (PAUL ELLIS / AFP)

Cara itu sejauh ini berhasil mengurangi rasio kebobolan Setan Merah.

Kini, mereka memiliki rataan kebobolan di bawah satu per pertandingan.

Kini, pekerjaan rumah sang pelatih tertuju ke lini serang MU.

Dengan personel yang brilian, ia dituntut bisa menghadirkan gaya menyerang yang atraktif dan menghibur fans.

Tentu, Rangnick membutuhkan waktu untuk terus mempertajam area penyerangan tim

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini