Polemik Saddil Ramdani Gagal ke Eropa, Mirip Kasus Harry Kane, Sabah FC Tak Patuh Perjanjian Lisan
TRIBUNNEWS.COM - Klub Malaysia, Sabah FC dinilai melanggar perjanjian lisan yang membuat Saddil Ramdani gagal pindah ke klub Eropa.
Hal itu menjadi polemik yang membuat pemain sayap Indonesia itu akhirnya angkat bicara mengenai saga transfer yang melibatkan Sabah FC dan klub Serbia.
Klub Liga Serbia FK Novi Pazar diketahui melayangkan tawaran kepada Sabah FC untuk merekrut Saddil Ramdani pada bursa transfer Januari ini.
Baca juga: Saddil Ramdani Siap-siap Terbang Seusai Ditaksir Klub Eropa, Pratama Arhan Jadi Abroad?
Baca juga: Beda Pendapat dengan Ketum PSSI, Shin Tae-yong Tak Panggil Pemain dari Luar Negeri ke Piala AFF U-23
Namun, pihak Sabah FC menolak tawaran FK Novi Pazar lantaran klub Liga Serbia itu tak mau mengeluarkan biaya transfer.
Saddil Ramdani, dalam wawancara eksklusif dengan BolaSport.com, menjelaskan duduk perkara mengenai sikap Sabah FC tersebut.
Menurut Saddil, pihak Sabah FC sejatinya telah menyepakati perjanjian (gentleman agreement) bahwa dirinya akan dilepas secara gratis.
Baca juga: Bukan Klub Korea, Pratama Arhan Ungkap Ingin Membela Klub Luar Negeri Ini
Pelepasan tanpa biaya transfer itu hanya boleh terjadi apabila Sabah FC menerima tawaran dari klub Eropa, Korea, atau Jepang.
"Sebelumnya Sabah FC menyerahkan kontrak tambahan dan kami baca semuanya," tutur Saddil (12/1/2022).
"Saya ingin menambahkan kata-kata di kontrak tersebut bahwa apabila ada tim Eropa, Jepang, dan Korea Selatan, Sabah FC mau melepas saya secara gratis."
Baca juga: Pelatih Persib Bandung Keberatan Shin Tae-yong Panggil Lagi 2 Pilar Maung ke Timnas Indonesia
"Pihak Sabah FC yang setuju dengan kesepakatan itu, ada buktinya di saya, Coach Kurniawan (Dwi Yulianto), dan manajer Sabah FC," jelasnya.
Dalam keterangan resminya pada Selasa (11/1/2022), Sabah FC menyatakan pihak FK Novi Pazar harus membayar untuk mendapatkan Saddil.
Sikap klub Malaysia itu didasari keadaan Saddil yang terikat kontrak hingga Desember 2022.
Baca juga: Prediksi Persib Vs Bali United, Maung Tak Pernah Menang di 5 Laga Terakhir, Duet CaDas Jadi Sorotan
Baca juga: Bagaimana Jika Timnas Indonesia Isinya Pemain Naturalisasi Semua? Ini Kata Shin Tae-yong
Dalam kacamata Saddil, Sabah FC telah melanggar perjanjian saat meneken perpanjangan kontrak.
Situasi ini mengingatkan publik pada kasus Harry Kane, penyerang Tottenham Hotspur yang dikaitkan dengan Manchester City pada bursa transfer musim panas lalu.
Saat itu, Harry Kane merasa memiliki gentleman agreement dengan pemilik Tottenham, Daniel Levy, bahwa ia diizinkan pergi.
Namun, pihak Tottenham bersikeras tak terikat dalam "agreement" apa pun, kecuali bahwa kontrak Kane baru berakhir pada 2024.
Baca juga: Berita Chelsea, Lukaku Sudah Dapat Pelajaran atas Aksi Kurang Ajar, PSG Taksir Pengganti Mbappe
Baca juga: Berita Chelsea, Pengidola Tuchel Gerah di Barcelona, Kovacic Memesona Lawan, Adama Traore Mencuat
Alhasil, tawaran Manchester City senilai 75 juta pounds pun ditolak oleh Tottenham.
Saga transfer Harry Kane tersebut berakhir dengan sang penyerang bertahan di Spurs.
Adapun dalam kasus Saddil Ramdani, sang winger menyatakan bakal tetap bersikap profesional pada Sabah FC.
"Saya pemain yang selalu menghargai kontrak, saya akan tetap bekerja secara profesional sesuai dengan apa yang dijanjikan Sabah FC," tegasnya.
Saddil Ramdani dijadwalkan hadir di latihan pramusim Sabah FC pada Kamis (13/1/2022). (Najmul Ula/BolaNas)