TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Persija Jakarta, Angelo Alessio telah dinanti tugas berat pasca kekalahan timnya pada pekan 19 BRI Liga 1 2021, Selasa (11/1/2022) sore WIB.
Persija Jakarta dipermalukan sang lawan Persipura Jayapura dengan skor 1-2 di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Klub berjuluk Macan Kemayoran ini sudah tertinggal dua gol langsung pada 45 menit pertama.
Gawang Macan Kemayoran yang dikawal Andritany Ardhiyasa dibobol oleh Ferinando Pahabol (25') dan Yevhen Bokhashvili (45').
Baca juga: Jersey Riko Simanjuntak Tertukar Saat Lawan Persipura, Persija Jakarta Terancam Sanksi dari Komdis
Baca juga: Klasemen BRI Liga 1 2021 Pekan ke-19, Persija Jakarta Gagal Dekati Bali United & Persebaya Surabaya
Selepas turun minum, Macan Kemayoran yang memburu gol ketertinggalan justru harus bermain dengan 10 orang pemain.
Itu terjadi sejak menit 66 karena gelandang mudanya Dwiki Arya mendapatkan kartu kuning kedua yang berujung merah.
Meskipun hanya dengan 10 pemain, Macan Kemayoran berhasil memperkecil kedudukan pada penghujung laga.
Tepatnya injury time 90+4, Makan Konate mencatatkan gol debut dalam penampilan pertamanya bersama Macan Kemayoran.
Gol telat Konate tidak bisa menyelematkan Macan Kemayoran dari kekalahan 1-2 atas Mutiara Hitam.
Dengan hasil ini, Macan Kemayoran tertahan di peringkat keenam yang mengumpulkan 28 poin.
Adapun Mutiara Hitam sukses meninggalkan zona degradasi dan naik ke posisi 15 dengan 17 poin.
Dalam kekalahan Macan Kemayoran ini, Angelo Alessio wajib mengevaluasi seluruh permainan anak asuhnya.
Terutama kurang bekerjanya lini tengah yang tidak bisa memberikan keseimbangan di dalam tim.
Pada laga tadi, Alessio memakai dua gelandang jangkar yang diisi pemain senior dan junior.
Alessio menampilkan gelandang senior Achmad Bustomi bersama Dwiki Arya yang baru berusia 21 tahun.
Keberadaan Bustomi di laga kontra Persipura nampak kurang efektif karena harus bersaing dengan pemain-pemain muda milik lawan.
Hal itu nampak tercium oleh Alessio yang langsung melakukan kontra strategi pada babak kedua.
Pelatih asal Italia ini mengubah permainan dari 4 bek menjadi 3.
Ia menarik Bustomi untuk digantikan Otavio Dutra yang berposiis bek tengah.
Dutra ditempatkan sejajar dengan duet Maman Abdurrahman dan Ikhwan Ciptady yang tempil sejak awal laga.
Sementara untuk mengisi posisi lini tengah, Alessio memasukan Ichsan Kurniawan dan mengorbankan Alfriyanto Nico seorang winger.
Momen tadi merupakan pertama kalinya bagi Alessio memasangkan Bustomi dengan Dwiki.
Biasanya Alessio mengandalkan Tony Sucipto dengan Rohit Chand.
Sayangnya Tony harus absen karena akumulasi sedangkan Rohit masih belum bugar untuk bermain.
Alhasil ia merasakan titik lemah timnya berada di lini tengah yang tampil kurang maksimal.
Bahkan harus kehilangan Dwiki karena diganjar dua kartu kuning yang berujung merah.
"Harus kita akui tim ini di babak pertama tidak ada keseimbangan yang baik di lini tengah," kata Angelo.
"Kesalahan itu akan kita perbaiki di pertandingan berikutnya. Dalam latihan saya akan mencari keseimbangan di lini tengah, terutama di gelandang," lanjutnya.
"Ini saya lakukan untuk menentukan siapa yang nantinya paling tepat untuk tampil di pertandingan berikutnya, supaya keseimbangan tim lebih baik," jelas dia.
Setelah Alessio mengetahui kelemahan timnya, ia memiliki tugas menemukan puzzle lini tengah Macan Kemayoran.
Alessio pada laga berikutnya wajib memberikan kepercayaan lebih kepada Ichsan yang tampil solid.
Ichsan sendiri telah membuktikan kualitasnya dihadapan Alessio dengan beberapa kali memenangkan duel maupun menghentikan serangan lawan.
Selain itu, posisi terbaik Konate sebagai playmaker juga belum terlihat menonjol dalam 90 menit tadi.
Konate diharapkan bisa diberikan tempat yang merupakan kemampuan terbaiknya.
Jika itu bisa dipecahkan Alessio, maka pertandingan pekan 20 dapat menjadi ajang kebangkitan Macan Kemayoran.
(Tribunnews.com/Ipunk)