News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Supercopa de Espana

Ini Alasan yang Bikin Pelatih Barcelona Xavi Merasa Sedih dan Marah Usai kalah 2-3 di El Clasico

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Barcelona Spanyol Xavi (tengah) menonton dari pinggir lapangan selama pertandingan sepak bola semifinal Piala Super Spanyol antara Barcelona dan Real Madrid di stadion Internasional Raja Fahad di ibukota Saudi, Riyadh pada 12 Januari 2022.

TRIBUNNEWS.COM, RIYADH- Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez masih bisa tersenyum kendati Barcelona kalah 2-3 dari Real Madrid lewat perpanjangan waktu yang mendebarkan di semifinal Supercopa Spanyol di Riyadh, kemarin.

Barca jadi underdog di laga ini mengingat penampilan mereka yang naik turun, dan banyaknya pemain cedera.

Namun, di hari ketika Pedri, dan Ansu Fati kembali dari cedera jangka panjang, dan debut Ferran Torres, Barca ternyata tampil melebihi ekspektasi.

"Saya sedih dan marah karena hasil akhir permainan itu harusnya untuk kami," ujar Xavi dalam konferensi pers pasca-pertandingan.

Gelandang Barcelona Spanyol Ansu Fati merayakan golnya selama pertandingan sepak bola semifinal Piala Super Spanyol antara Barcelona dan Real Madrid di stadion Internasional Raja Fahad di ibukota Saudi, Riyadh pada 12 Januari 2022. (Photo by AFP) (AFP/-)

"Tapi saya juga melihat tim ini tampil berani. Tim ini ini dapat bersaing dengan siapa pun. Kami tidak mendapatkan hasil yang kami inginkan, tetapi kami sudah melangkah lebih maju," katanya optimistis.

“Perasaannya kontradiktif karena kami hampir bisa menyentuh kemenangan. Saya sedih karena ini adalah kekalahan di el Clasico dan kami kehilangan trofi," ujarnya.

Laga El Clasico kemarin menjadi tontonan yang menarik.

Inilah salah satu El Clasico paling memikat dalam beberapa tahun terakhir.

Diwarnai babak tambahan setelah skor 2-2 di waktu normal, dipungkaskan dengan gol Federico Valverde berkat aksi jenius dari Vinicius Junior untuk membawa kemenangan Madrid 2-3.

Gol kemenangan El Real yang tercipta menit ke-98 dalam semifinal Super Cup Spanyol di Stadion King Fahd, Riyad, Arab Saudi (13/1) dini hari itu, sungguh menawan sekaligus meninggalkan tanda tanya.

Bermula dari Ousmane Dembele yang kehilangan bola, dan bola direbut Rodrygo.

Dari sayap kanan. dia menusuk kemudian memberikan umpan silang ke area kotak penalti.

Vinicius berlari menyongsong bola, dan ia sebenarnya dalam posisi bebas untuk menendang langsung bola ke arah gawang.

Namun, penyerang berusia 21 tahun ini malah sengaja melepas bola.

Di belakangnya ada Karim Benzema, tapi adalah Fede Valverde yang menyambut bola dan menendangnya ke sudut kiri gawang untuk membobol gawang Madrid.

Sebuah gol yang mencengangkan, terutama jika melihat apa yang ada dalam pikiran Vini. Seperti ditulis di Managing Madrid, bagaimana Vini tahu bahwa Falverde akan datang menyambut bola?
Atau, apakah dia pikir bola akan bergulir ke Benzema, dan dieksekusi Benzema? Juga, kenapa bukan dia sendiri yang menendang bola, mengingat posisinya sudah bebas?

Dikutip dari Metropole, apa yang dilakukan Vini itu merupakan bagian dari "kegilaan" sang penyerang, yang membuat gerakannya sulit diprediksi lawan.

Bahkan, rekan-rekannya pun harus punya seribu mata untuk menebak apa yang akan dilakukan pemain bernomor-punggung 20 itu dengan bolanya.

El Real membuka keunggulan lewat gol Vinicius di menit ke-25. Menerima umpan lambung Karim Benzema dari tengah, Vini menggiring bola ke kotak penalti dan menendangnya masuk ke gawang Barcelona.

Tiga menit sebelum turun minum, Barca menyamakan kedudukan lewat sontekan Luuk de Jong memanfaatkan umpan tarik Ousmane Dembele di sisi kanan, yang menimbulkan kemelut di mulut gawang.

Menit ke-72, Benzema membawa Madrid kembali memimpin lewat gol tap-in, memaksimalkan umpan tarik Dani Carvajal di kotak penalti.

Namun, Barca membalas kembali di menit ke-84. Ansu Fati, yang tampil sebagai pemain pengganti, menanduk masuk bola crossing Jordi Alba.

Skor imbang 2-2 memaksa laga berlanjut ke babak tambahan, dengan akhirnya Valverde mencetak gol penentu kemenangan Madrid.

"Kami menunjukkan betapa bagusnya kami dalam menyerang, dengan banyaknya peluang terjadi. Jika kami lebih akurat, mungkin kami bisa menutup pertandingan lebih awal," ujar Valverde yang merayakan golnya dengan membuka jersey, dan memegangnya di depan dada --persis seperti yang dilakukan ikon Barcelona, Leo Messi dalam El Clasico April 2017.

Menurut Pelatih Madric, Carlo Ancelotti, kunci kemenangan mereka adalah serangan balik yang efektif.

"Setiap orang bisa melihat dua pendekatan berbeda di laga ini. Mereka fokus pada penguasaan bola, dan kami pada serangan balik. Dan ciptakan serang balik sangat bagus, dan cetak tiga gol fantastis. Ini sepak bola yang sangat menghibur," ujar Ancelotti.

Di babak final, Minggu (16/1) nanti, Real menunggu pemenangan duel Atletico Madrid kontra Athletic. (Tribunnews/den)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini