TRIBUNNEWS.COM - Optimisme kembali mengudara setelah Manchester United sukses mengalahkan Aston Villa sekaligus memperpanjang peluang untuk setidaknya tidak nir gelar musim ini.
Gol tunggal Scott McTominay, bak oase segar bagi Ralf Rangnick, di tengah tekanan besar pasca kekalahan dari Wolves.
Namun, yang menarik adalah komentar dari legenda Newcastle United, Blackburn Rovers dan Timnas Inggris, Alan Shearer.
Ia menyebut, ketika Marcus Rashford mulai bergerak, maka itu akan jadi peluang untuk Manchester United mencetak gol.
Baca juga: Klasemen Liga 1 Usai Persib Kalah 0-1 dari Bali United, Arema ke Puncak, Persib Rawan Turun Lagi
Baca juga: Jurgen Klopp Temukan Keanehan pada Skuat Liverpool usai Ditahan Imbang Arsenal
Itu bukan hisapan jempol belaka dari Shearer, di menit ke-16 Marcus Rashford melakukan kerjasama apik dengan Mason Greenwood.
Namun sayang nama terakhir memilih mengeksekusi dari sudut sempit dibanding memberikan umpan.
Melihat bagaimana Rashford menciptakan peluang dan menempatkan posisi, seharusnya menjadi poin penting dari Ralf Rangnick untuk memilih duet di lini depan.
Marcus Rashford sudah bersiap persis di depan gawang ketika Greenwood melakukan akselerasi, dan hanya tinggal menceploskan bola untuk menggandakan keunggulan United.
Dan Marcus Rashford tidak pernah mengecewakan Manchester United.
Ia kembali pasca cidera bahu yang didapatkannya ketika Euro 2020, kembali dari isu rasisme yang menimpanya.
Mengembalikan fisik dan mental di satu waktu, ditambah dengan bermain di Manchester United, bukanlah hal yang mudah.
Yang terjadi, ketika kembali turun ke lapangan, ia mencetak 3 gol hanya di 4 penampilan perdananya, setelah absen selama 10 pekan.
Namun, yang terjadi adalah momentum buruk dari Manchester United, bagaimana Solskjaer kemudian dipecat setelah rentetan hasil negatif, membuat momentum Rashford hilang.
Kedatangan Ralf Rangnick juga tidka membuat situasi lebih mudah.
Suasana ruang ganti tidak begitu apik, dengan banyaknya isu ketidakpuasan dari para pemain senior.
Skema Rangnick juga harus membuat Rashford beradaptasi, ia ditempatkan sebagai salah satu dari dua posisi nomor 10 di tim.
Hasilnya di dua laga terkahir, melawan Burnley dan Wolves, Rashford tidak bermain di laga melawan Burnley dan menjadi fullback kala menghadapi Wolves.
Marcus Rashford adalah ikon baru sekaligus pangeran bagi Manchester United, loyalitasnya tidak perlu dipertanyakan lagi.
Tawaran besar dari Juventus dan Barcelona tidak ia pedulikan, bahkan Rashford adalah pemain yang siap diturunkan di posisi apapun untuk Setan Merah.
Ketika tugas penalti diserahkan kepada Cristiano Ronaldo ataupun Bruno Fernandes, deputi keduanya adalah Marcus Rashford yang punya mentalitas teruji dari sepakan 12 pas.
Dan Ralf Rangnick menyadari pentingnya sosok Marcus Rashford di Manchester United.
"Ia (Rashford) berjuang sangat keras," buka Rangnick pasca kemenangan dari Aston Villa.
"Dalam latihan ia melakukan yang terbaik, dan itu alasan mengapa ia masuk susunan pmain,
"Tetapi kami berusaha untuk bisa membuatnya masuk ke dalam kotak penalti, karena ia seorang penyerang," lanjut Rangnick.
Betul, kata kuncinya adalah membuat Marcus Rashford bisa masuk ke kotak penalti, hal yang sangat sulit dilakukan melihat posisinya sebagai nomor 10.
Memainkannya sebagai salah satu dari dua penyerang bisa menjadi opsi, dengan menggeser Edinson Cavani atau Cristiano Ronaldo ke bangku cadangan.
Hal ini kemungkinan yang akan dicoba oleh Ralf Rangnick dalam beberapa laga ke depan, menempatkan Rashford sebagai salah satu dari dua penyerang di lini depan.
"Sangat penting untuk penyerang bisa mencetak gol, tetapi Marcus sangat berusaha untuk itu, selama ia berusaha saya tidak melihat adanya masalah yang berarti," ucap Rangnick.
Rangnick tentu menyadari keunggulan dari Marcus Rashford, apapun rencana sang pelatih, mengoptimalkan Rashford bisa jadi jawaban untuk kebangkitan Setan Merah.
(Tribunnews.com/Gigih)