TRIBUNNEWS.COM, BARCELONA- Barcelona disebutkan menolak kesempatan untuk mengontrak pemain sayap Manchester United karena kehidupan si pemain saat dia berada di luar lapangan.
Kehidupan si pemain di luar lapangan juga menjadi pertimbangan Barca untuk merekrut pemain.
Bursa transfer memang kacau dalam beberapa tahun terakhir.
Klub telah menghabiskan ratusan juta Euro untuk merekrut talenta muda sementara beberapa pemain dengan nama besar telah pindah, atau akan meninggalkan tim masing-masing dengan status bebas transfer.
Meskipun kendala keuangan, Blaugrana telah dikaitkan dengan setiap orang yang akan mengenakan kaus sepak bola timnya.
Misalnya, El Nacional telah melaporkan bahwa Barcelona ditawari kesempatan untuk mengontrak Jadon Sancho dari Manchester United di musim panas tetapi Barcelona telah menolaknya karena alasan 'ekstra'.
Disebutkan, Xavi percaya bahwa kehidupan Sancho di luar lapangan bertentangan dengan yang kebiasaan yang sedang diterapkan di tim Barcelona, kehidupan Sancho disebutkan dapat menyebabkan masalah disiplin.
Pesepak bola Inggris itu menikmati sukses besar di Bundesliga, mengumpulkan 102 kontribusi gol dalam empat musim.
Dia akhirnya pindah ke Liga Premier untuk bergabung dengan Manchester United tetapi dia telah kesulitan mengeluarkan performa terbaik di Manchester United pada musim ini.
Dia baru saja mencetak gol dalam 17 penampilan di liga dan satu lagi dalam lima pertandingan di Liga Champions.
Manchester United tampaknya baik-baik saja dengan melepaskannya, jika ada tim yang cocok dengan penilaian harga mereka sebesar € 60 juta (Rp 977 miliar).
Berita dari El Nacional menyatakan sesuatu yang eksplisit agak konyol. Tampaknya hampir mustahil bahwa Manchester United akan terbuka untuk membiarkan seseorang yang bertalenta seperti Sancho pergi setelah hanya satu musim.
Tidak disebutkan gaya hidup Sancho yang tidak sesuai dengan Xavi. Namun mengenai kehidupan Sancho di luar lapangan, satu-satunya kontroversi yang melibatkan mantan bintang Borussia Dortmund itu adalah ketika ia dituduh melanggar aturan lock down untuk sekadar memotong rambut di Jerman pada musim panas 2020.
Situasi itu, bagaimanapun, dijernihkan oleh direktur olahraga Dortmund, Michael Zorc dengan mengatakan,
“Kami telah berbicara dengan penata rambut dan pemain. Keduanya telah memastikan kami bahwa prosedur kebersihan telah dihormati setiap saat. Mereka bahkan mengenakan pelidung wajah dan sarung tangan, yang hanya dilepas untuk berfoto.”