Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Litbang PP The Jakmania menilai mendepak Angelo Alessio dari kursi kepelatihan Persija Jakarta adalah keputusan yang berani namun tepat dilakukan.
Juru taktik asal Italia tersebut sebenarnya telah mendapatkan cukup banyak kesempatan dari manajemen.
Kesempatan pertama tentu ketika Persija tampil di putaran pertama BRI Liga 1 musim 2021/2022.
Di mana dari 17 pertandingan di putaran pertama, Angelo hanya mampu mempersembahkan enam kemenangan, tujuh hasil imbang dan empat kali mengalami kekalahan.
Hasil kurang apik di putaran pertama itu disanggah Angelo dengan argumen bahwa skuat yang ada dihuni bukan oleh pemain-pemain pilihannya.
Alhasil untuk mengarungi putaran kedua Liga 1, manajemen mendatangkan tujuh pemain yang diinginkan Angelo.
Di antaranya; Ichsan Kurniawan, Samuel Simanjuntak, Ahmad Bustomi, Makan Konate, Ikhwan Ciptady, Irfan Jauhari, dan Syahrian Abimanyu.
Namun kedatangan tujuh pemain berkualitas itu urung membuat Angelo mempersembahkan hasil yang bisa memuaskan manajemen.
Di tiga pertandingan awal putaran kedua, Angelo justru memperoleh hasil minor.
Yakni satu kemenangan atas PSIS Semarang, satu kekalahan dari klub papan bawah Persipura Jayapura, dan satu hasil imbang dengan Persela Lamongan yang berada di peringkat 17 klasemen.
Litbang PP The Jakmania tidak heran jika Angelo akhirnya didepak setelah Macan Kemayoran tidak meraih hasil maksimal di tiga pertandingan awal putaran kedua.
"Kami tidak terkejut dengan kabar Angelo dipecat. Melihat dia sudah dikasih kesempatan di putaran pertama, argumen dia awalnya skuat dihuni pemain bukan pilihan dia," kata Kabid Litbang PP The Jakmania, Afrizal Kasriyanto kepada Tribunnews.com, Rabu (19/1/2022).
"Di putaran kedua ternyata di tiga pertandingan awal Persija mainnya tidak bagus-bagus amat walaupun menang lawan Semarang. Dilihat dari segi permainan kok turun lagi tidak ada progresnya," sambung dia.
Di mata Litbang PP The Jakmania, keputusan mendepak Angelo saat ini sudah tepat.
Sebab juru taktik asal Italia tersebut gagal membawa Persija bersaing di papan atas klasemen.
Skuat Macan Kemayoran malah bertengger di peringkat 8 klasemen dengan 29 poin, terpaut 14 angka dari pemuncak klasemen Bhayangkara FC.
"Mungkin memecat Angelo sekarang ini keputusan yang sangat berani dari manajemen, cuma kami nilai itu keputusan tepat. Bagaimanapun, Angelo gagal membuat Persija bersaing di papan atas," tutur Afrizal.
Dengan tujuh pemain baru berkualitas, permainan Persija dinilai stagnan.
Tidak ada perubahan signifikan yang berhasil diberikan Angelo pada anak asuhnya.
Kondisi ini, menurut Litbang PP The Jakmania terjadi dikarenakan dua kemungkinan.
Pertama mungkin saja ada kesalahan dalam cara Angelo melatih.
Baca juga: Persijap Jepara Ke Liga 2 Di Tangan Sahala Saragih, Kini Saatnya Persikota Tangerang Ke Liga 2
Kedua, pola komunikasi antara Angelo dengan pemain mungkin belum baik sehingga tidak semua taktik bisa diterjemahkan ke dalam permainan di lapangan.
"Memang kami percaya proses, hanya setelah dia mendapatkan pemain yang diinginkan Angelo, ternyata permainannya sama-sama saja," kata Afrizal.
"Berarti ada yang salah, entah pada cara Angelo melatih atau dia cara komunikasi dengan pemain. Kalau komunikasi tidak lancar, tentu menterjemahkan taktik Angelo akan sulit dilakukan pemain," pungkas dia.