Statistik tersebutlah yang membuat Roberto Firmino seringkali dianggap sebagai striker defensive.
“Roberto (Firmino) mencetak gol, namun sejujurnya yang paling membuat saya bergairah adalah hal-hal yang ia lakukan dalam proses gol itu," ucap Jurgen Klopp dilansir laman resmi Liverpool.
"Dalam nyaris setiap serangan balik, ia merebut bola. dengan ada di mana-mana, dengan bersikap sedikit menyebalkan, sedikit ini, sedikit itu; bagi kami itu penting,” lanjutnya.
Peran Firmino begitu krusial bagi Liverpool di setiap pertandingannya, kemampuan pressing dan visi bermain mantan pemain Hoffenheim jelas akan dijadikan Klopp sebagai senjata.
Sisi lain, Kecerdikannya dalam memanfaatkan ruang di antara barisan gelandang dan pemain bertahan bisa menjadi awal terciptanya lubang di area pertahanan lawan.
Lubang inilah yang kemudian menjadi jalan masuk bagi Sadio Mane dan Mohammed Salah bahkan Diogo Jota untuk mencetak gol bagi Liverpool.
Baca juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Januari Kelabu Bagi Arsenal, Nihil Gelar & Label Raja Kartu Merah
Baca juga: Musim Perdana Penuh Luka Barcelona Tanpa Messi, PR Xavi Tak Semudah Balik Telapak Tangan
Firmino akan selalu turun ke lapangan dan memainkan peran normalnya. Tidak terlalu fantastis, tetapi efektif untuk menjadi jembatan serangan Liverpool.
Tanpa Salah dan Mane, Liverpool bisa mengandalkan peran Firmino untuk menjadi pembeda di lapangan.
Sekaligus menjadi pelayan bagi Diogo Jota dan siapapun penyerang yang dipasang Jurgen Klopp untuk tampil lebih tajam.
Begitulah Roberto Firmino, menjadi bayang-bayang di tengah bersinarnya rekan setim yang tampil tajam di depan gawang.
(Tribunnews.com/Deivor)