Namun, yang terjadi adalah momentum buruk dari Manchester United, bagaimana Solskjaer kemudian dipecat setelah rentetan hasil negatif, membuat momentum Rashford hilang.
Kedatangan Ralf Rangnick juga tidak membuat situasi lebih mudah.
Suasana ruang ganti tidak begitu apik, dengan banyaknya isu ketidakpuasan dari para pemain senior.
Skema Rangnick juga harus membuat Rashford beradaptasi, ia ditempatkan sebagai salah satu dari dua posisi nomor 10 di tim.
Hasilnya di dua laga terkahir, melawan Burnley dan Wolves, Rashford tidak bermain di laga melawan Burnley dan menjadi fullback kala menghadapi Wolves.
Marcus Rashford adalah ikon baru sekaligus pangeran bagi Manchester United, loyalitasnya tidak perlu dipertanyakan lagi.
Tawaran besar dari Juventus dan Barcelona tidak ia pedulikan, bahkan Rashford adalah pemain yang siap diturunkan di posisi apapun untuk Setan Merah.
Ketika tugas penalti diserahkan kepada Cristiano Ronaldo ataupun Bruno Fernandes, deputi keduanya adalah Marcus Rashford yang punya mentalitas teruji dari sepakan 12 pas.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
10 Latihan Soal & Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Bab 1, Interaksi Antarnegara Asia dan Negara Lainnya
Dan Ralf Rangnick menyadari pentingnya sosok Marcus Rashford di Manchester United.
"Ia (Rashford) berjuang sangat keras," buka Rangnick pasca kemenangan dari Aston Villa.
"Dalam latihan ia melakukan yang terbaik, dan itu alasan mengapa ia masuk susunan pmain,
"Tetapi kami berusaha untuk bisa membuatnya masuk ke dalam kotak penalti, karena ia seorang penyerang," lanjut Rangnick.
Betul, kata kuncinya adalah membuat Marcus Rashford bisa masuk ke kotak penalti, hal yang sangat sulit dilakukan melihat posisinya sebagai nomor 10.
Memainkannya sebagai salah satu dari dua penyerang bisa menjadi opsi, dengan menggeser Edinson Cavani atau Cristiano Ronaldo ke bangku cadangan.