TRIBUNNEWS.COM - Menit 90, David Moyes nampak sudah cukup tenang dengan hasil imbang 0-0 yang diraih timnya kala menghadapi Manchester United di Old Trafford.
Di sisi lain, Ralf Rangnick, nampak gusar, namun ada guratan keyakinan bahwa akan ada keajaiban di menit akhir laga.
Seisi stadium riuh dengan chants dari masing-masing kelompok, mereka terbiasa dengan Fergie Time, atau mencetak gol di menit akhir, maka tidak heran optimisme masih mengudara.
Anthony Martial juga tidak kunjung menunjukkan tajinya, dan Edinson Cavani tetap rajin menjemput bola.
Yang terlupakan adalah Marcus Rashford.
Baca juga: Prediksi Line-up Arsenal vs Burnley di Liga Inggris, Kreatifitas Smith Rowe dan Martinelli
Baca juga: Hasil Klasemen Liga Inggris 2021, Manchester United Dekati Chelsea dan Liverpool
Bak semacam rumus, jika Marcus Rashford bermain di kiri, maka ia akan lebih banyak menciptakan asis atau melakukan akeselerasi untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
10 Latihan Soal & Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Bab 1, Interaksi Antarnegara Asia dan Negara Lainnya
Jika bermain di kanan, maka fungsinya adalah mencetak gol.
Dan rumus tersebut, semakin sempurna ketika terbukti di saat krusial.
Itu akan menjadi peluang terakhir, Edinson Cavani yang berada dalam posisi on side, memberikan bola rendah kepada Marcus Rashford di tiang jauh, dan tanpa kesulitan menceploskan bola ke gawnag yang kosong.
Ini adalah gol keduanya sebagai pemain pengganti dalam dua pertandingan terakhir bersama Manchester United.
'Like Manchester, Marcus Rashford is red'
Ia kembali pasca cidera bahu yang didapatkannya ketika Euro 2020, kembali dari isu rasisme yang menimpanya.
Mengembalikan fisik dan mental di satu waktu, ditambah dengan bermain di Manchester United, bukanlah hal yang mudah.
Yang terjadi, ketika kembali turun ke lapangan, ia mencetak 3 gol hanya di 4 penampilan perdananya, setelah absen selama 10 pekan.
Namun, yang terjadi adalah momentum buruk dari Manchester United, bagaimana Solskjaer kemudian dipecat setelah rentetan hasil negatif, membuat momentum Rashford hilang.
Kedatangan Ralf Rangnick juga tidak membuat situasi lebih mudah.
Suasana ruang ganti tidak begitu apik, dengan banyaknya isu ketidakpuasan dari para pemain senior.
Skema Rangnick juga harus membuat Rashford beradaptasi, ia ditempatkan sebagai salah satu dari dua posisi nomor 10 di tim.
Hasilnya di dua laga terkahir, melawan Burnley dan Wolves, Rashford tidak bermain di laga melawan Burnley dan menjadi fullback kala menghadapi Wolves.
Marcus Rashford adalah ikon baru sekaligus pangeran bagi Manchester United, loyalitasnya tidak perlu dipertanyakan lagi.
Tawaran besar dari Juventus dan Barcelona tidak ia pedulikan, bahkan Rashford adalah pemain yang siap diturunkan di posisi apapun untuk Setan Merah.
Ketika tugas penalti diserahkan kepada Cristiano Ronaldo ataupun Bruno Fernandes, deputi keduanya adalah Marcus Rashford yang punya mentalitas teruji dari sepakan 12 pas.
Dan Ralf Rangnick menyadari pentingnya sosok Marcus Rashford di Manchester United.
"Ia (Rashford) berjuang sangat keras," buka Rangnick pasca kemenangan dari Aston Villa.
"Dalam latihan ia melakukan yang terbaik, dan itu alasan mengapa ia masuk susunan pmain,
"Tetapi kami berusaha untuk bisa membuatnya masuk ke dalam kotak penalti, karena ia seorang penyerang," lanjut Rangnick.
Betul, kata kuncinya adalah membuat Marcus Rashford bisa masuk ke kotak penalti, hal yang sangat sulit dilakukan melihat posisinya sebagai nomor 10.
Memainkannya sebagai salah satu dari dua penyerang bisa menjadi opsi, dengan menggeser Edinson Cavani atau Cristiano Ronaldo ke bangku cadangan.
Hal ini kemungkinan yang akan dicoba oleh Ralf Rangnick dalam beberapa laga ke depan, menempatkan Rashford sebagai salah satu dari dua penyerang di lini depan.
"Sangat penting untuk penyerang bisa mencetak gol, tetapi Marcus sangat berusaha untuk itu, selama ia berusaha saya tidak melihat adanya masalah yang berarti," ucap Rangnick.
Rangnick tentu menyadari keunggulan dari Marcus Rashford, apapun rencana sang pelatih, mengoptimalkan Rashford bisa jadi jawaban untuk kebangkitan Setan Merah.
(Tribunnews.com/Gigih)