Berita Juventus, Liverpool Tadah Paulo Dybala , Ada Salah-Mane, Cocokkah dengan Sistem Juergen Klopp?
TRIBUNNEWS.COM - Liverpool dikabarkan tengah menyiapkan tawaran untuk Paulo Dybala.
The Reds siap menadah La Joya jika pemain stylih itu itu meninggalkan Juventus dengan status free agent pada musim panas mendatang.
Meski begitu, Inter dilaporkan tetap menjadi favorit klub baru Paulo Dybala.
Sejumlah media Italia menyebut, kedatangan Dusan Vlahovic dengan mahar senilai 75 juta euro atau setara Rp 1,2 triliun termasuk bonus dari Fiorentina, menimbulkan tanda tanya besar atas masa depan pemain nomor 10 tersebut.
Baca juga: Berita Chelsea, Siap Terkam Sule yang Patah Hati, Bek Nyaris Rp 1 T Gabung, Tuchel Mengendur
Baca juga: Pesan Evan Dimas ke Marselino dan Ronaldo Kwateh: Jangan Sampai Menyesal Seperti Saya
Kontrak Dybala saat ini berakhir pada 30 Juni mendatang.
Sejatinya manajemen SI Nyonya Ta dan pihak Dybala telah mencapai kesepakatan atas proposal kontrak baru senilai 10 juta euro atau sekitar Rp 161 miliar per musim.
Tetapi Juve tiba-tiba mengerem dan menunda negosiasi ulang hingga setelah jendela transfer Januari.
Sang striker marah pada keputusan itu.
Baca juga: Evan Dimas Bilang Timnas Indonesia Bisa Keok dari Timor Leste Karena Dua Hal Negatif Ini
Baca juga: Berita Chelsea, Siap Terkam Sule yang Patah Hati, Si Petarung Gabung Musim Depan, Tuchel Mengendur
Paulo Dybala merasa tak dihargai. Dia merasa tidak ada kepercayaan padanya dari klub.
Adapun Juve justru bersiap untuk menarik kembali tawaran gaji yang disepakati, alih-alih menawarkan angka yang jauh lebih rendah.
Sportitalia dan Tuttomercatoweb sama-sama mengklaim bahwa Liverpool siap menerkam dengan melemparkan proposal untuk mengambil pemain Timnas Argentina itu sebagai agen bebas pada bulan Juli.
Baca juga: Timnas Indonesia Vs Timor Leste Live Indosiar, Skuad Garuda Didominasi Jebolan Piala AFF, Pesta Gol?
Karena kontrak Dybala hampir habis, Liverpool secara teknis dapat memulai negosiasi dengan mantan pemain Palermo itu.
Dilaporkan, Paulo Dybala mempertimbangkan tawaran Liverpool tersebut, setelah sebelumnya menolak Tottenham Hotspur.
Pun, Inter Milan tetap menjadi favorit klub barunya, karena sang pemain akan bersatu kembali dengan mantan direktur Juventus Beppe Marotta dan melanjutkan kariernya di Serie A.
Baca juga: Live Streaming Timnas Indonesia Vs Timor Leste, 2 Kelebihan Lawan yang Bisa Bikin Garuda Terjungkal
Cocokkah Dybala dengan Sistem Juergen Klopp di Liverpool?
Baca juga: Pesan Evan Dimas ke Marselino dan Ronaldo Kwateh: Jangan Sampai Menyesal Seperti Saya
Atas santernya laporan yang menyebut Liverpool ingin merekrut Paulo Dybala sebagai free agent dari Juventus, pembahasan kemudian meluas soal cocok tidaknya gaya permainan La Joya akan cocok dengan sistem yang dibangun Jurgen Klopp di Liverpool.
Ulasan tersebut muncul di Sportitalia dan Tuttomercatoweb yang menulis soal peluang kesusksesan karier sang pemain jika berlaga di Liga Inggris.
Diketahui, Pemain Timnas Argentina sebelumnya juga telah dikaitkan dengan sejumlah Liga Inggris Premier League.
Bahkan Tottenham Hotspur sudah mengajukan lamaran pada musim panas lalu, tapi ditolak sang pemain.
Pun, belakangan Paulo Dybala yang kecewa atas 'janji palsu' Juventus, disebutkan mempertimbangkan tawaran yang masuk dari klub lain Liga Inggris, Liverpool.
Baca juga: Berita Chelsea, Siap Terkam Sule yang Patah Hati, Bek Nyaris Rp 1 T Gabung, Tuchel Mengendur
Hanya, banyak yang ragu Paulo Dybala akan sulit beradaptasi dengan gaya Liga Inggris.
Dybala dikenal sebagai pemain ringkih yang tidak terlalu kuat secara fisik di Serie A. Dicemaskan, Dybala malah akan jadi langganan terapis penanganan cedera bila nekat tampil di Liga Premier yang mahsyur bermain dengan tekel-tekel keras.
Anggaplah Dybala benar-benar ke Liga Inggris dengan Liverpool sebagai klub baru, di atas segalanya, Liverpool memainkan formasi 4-3-3, sebuah pola yang terkonsolidasi dengan Mohamed Salah dan Sadio Mané sebagai pilihan pertama di sayap.
Adapun Paulo Dybala di Juventus jarang ditempatkan dalam posisi pemain sayap. Nyatanya, bermain sebagai peneyrang sayap bukan posisi yang cocok bagi Dybala.
Kontribusinya bagi Juve di posisi ini terhitung minim.
Baca juga: Fakta-Fakta Menarik Timnas Indonesia Vs Timor Leste, 2 Wonderkid Bisa Pecahkan Rekor Pemain Termuda
Baca juga: Berita Chelsea, Siap Terkam Sule yang Patah Hati, Bek Nyaris Rp 1 T Gabung, Tuchel Mengendur
Malah, Dybala cenderung 'merecoki' rekan setimnya di posisi tengah dengan, terus-menerus memotong ke dalam dan mengerumuni penyerang tengah untuk menembak dengan kaki kirinya.
Dia juga pernah ditempatkan dalam peran 'False 9', sebuah eksperimen yang juga tidak berjalan dengan baik.
Pemain berusia 28 tahun ini sudah mencetak 11 gol dan empat assist dalam 23 penampilan kompetitif untuk Juventus sejauh musim ini, tetapi tidak ada satupun ketika ia bermain sebagai False 9.
Posisi tepat bagi Paulo Dybala adalah seorang trequartista yang bermain di belakang striker atau penyerang pendukung yang membutuhkan mitra yang kuat dalam menyerang.
Baca juga: Timnas Indonesia Vs Timor Leste Live Indosiar, Skuad Garuda Didominasi Jebolan Piala AFF, Pesta Gol?
“Saya percaya peran terbaik untuk Dybala adalah bermain di belakang penyerang tengah, karena dia dapat membantu, mencetak gol, tetapi dia adalah ikatan sempurna antara lini tengah dan serangan,” kata legenda Juventus Alessandro Del Piero kepada Sky Sport Italia.
“Saya tidak melihat dia melakukannya dengan baik sebagai penyerang tengah, meskipun dia murah hati, berlari keras dan bisa membuka ruang untuk pemain lain,” kata dia.
Beralih ke Liverpool, pelatih Juergen Klopp lazimnya menempatkan Roberto Firmino sebagai penyerang utama dengan Sadio Mane dan Mohamed Salah di sisi kiri dan kanan.
Baca juga: Pesan Evan Dimas ke Marselino dan Ronaldo Kwateh: Jangan Sampai Menyesal Seperti Saya
Jika Dybala bergabung, merujuk pada posisi idealnya sebagai trequartista, maka besar kemungkinan Klopp akan mengubah formasi utama, sebuah pilihan yang mengandung risiko tinggi.
Dengan pola 4-3-3, Klopp bisa saja menempatkan Dybala di belakang Firmino dan tetap memainkan Mane dan Salah di kiri-kanan.
Hanya, Klopp harus mengorbankan satu di antara dua pemain gelandangnya di tengah. Well, utak-atik formasi ini sepertinya masih terlalu dini.
Langkah yang patut dinantikan saat ini adalah apakah Paulo Dybala benar-benar mau pergi dari Juventus, atau semata cuma karena kesal?
Jika akhirnya dia memang pergi, apakah Liverpook yang jadi klub barunya? Atau justru malah Dybala memilih ke Inter yang jadi rival berat Juve di Serie A? Patut ditunggu. (oln/*)