TRIBUNNEWS.COM - Pelatih sementara Manchester United, Ralf Rangnick nampaknya mulai menemukan sentuhan terbaiknya.
Ia seperti sudah menemukan formula tepat untuk mengarahkan armada Manchester United mengamankan tiga angka di akhir laga.
Memang, Ralf Rangnick harus melalui beberapa rintangan terlebih dahulu untuk sampai di titik ini.
Ia harus bongkar pasang skema permainan, formasi dan pemain guna mendapat racikan paling pas.
Baca juga: Degradasi Karir Van de Beek di Man United, Dipinggirkan Solskjaer & Rangnick, Dilirik Crystal Palace
Perubahan paling mencolok dari sisi komposisi pemain terjadi di lini belakang.
Tepatnya, itu terjadi di sektor bek sayap Setan Merah.
Rangnick jelas lebih menyukai duet Diogo Dalot dan Alex Telles untuk beroperasi mendukung serangan dan pertahanan.
Ini jelas berbeda dengan apa yang dilakukan Ole Gunnar Solskjaer beberapa musim terakhir.
Baca juga: Lewat TikTok, Nasib Masa Depan Jesse Lingard Dibongkar Bos Manchester United
Solskjaer memilih memainkan duo asal Inggris, Aaron Wan-Bissaka dan Luke Shaw, di sektor bek sayap.
Tak bisa dipungkiri, kedua pilihan ini mengandung sisi positif dan negatif masing-masing.
Namun dengan gaya bermain yang diusung Rangnick, duet Dalot dan Telles terasa lebih pas tampil sebagai starter.
Ditambah lagi, pelatih asal Jerman ini perlahan sukses menyeimbangkan aliran bola Manchester United ke sektor depan.
Sebelumnya, penyerangan Setan Merah kebanyakan datang dari sektor kiri.
Rangnick ingin para pemain membagi rata aliran bola tersebut.
Perlahan sisi kanan penyerangan MU kembali hidup.
Skema permainan Bruno Fernandes cs semakin terlihat dengan formasi 4-3-3.
Rangnick tak memaksakan menggunakan formasi 4-2-2-2 yang menjadi andalannya.
Ia lebih memilih menyesuaikan formasi dengan komposisi skuat yang ada.
Setelah menyelesaikan beberapa masalah, kini muncul lagi persoalan dari Cristiano Ronaldo.
Sudah menjadi rahasia umum jika Cristiano Ronaldo kini merupakan salah satu bomber papan atas dunia.
Ia lebih fokus menjebol jala lawan sebagai penyerang nomor 9, alih-laih menjadi seorang winger seperti dahulu.
Sayangnya, moncernya CR7 sebagai seorang penyerang tengah tak lagi terlihat akhir-akhir ini.
Ronaldo bisa dibilang tengah mengalami masa paceklik gol.
Pasalnya dalam tujuh pertandingan yang ia mainkan, pemain berusia 36 tahun ini baru membuat dua gol.
CR7 barangkali tak terlalu mementingkan capaian pribadinya sekarang ini.
Namun, ia juga tak akan nyaman jika terus-terusan berada dalam masa paceklik seperti ini.
Ia berharap skema 4-3-3 yang dimainkan Rangnick bisa membawa kabar baik untuknya secepat mungkin.
Ditambah lagi Setan Merah juga tak kehabisan pemain yang bisa menjadi lumbung gol.
Edinson Cavani dan Mason Greenwood menjadi kandidat teratas yang mengguncang eksistensi Ronaldo di skuat Manchester United.
Namun, skipper Timnas Portugal ini perlu mengedepankan kepetingan tim daripada hasratnya sendiri untuk terus mencetak gol.
(Tribunnews.com/Guruh)