News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Meski Kena PHP Dusan Vlahovic, Arsenal Masih Memiliki Panglima Perang Elite di Lini Depan

Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gabriel Martinelli, tampil memukau untuk Arsenal di matchday kedua Liga Europa, Kamis (3/10/2019).

TRIBUNNEWS.COM - Arsenal mengalami nasib apes di bursa transfer Januari ini, setelah gagal mendapatkan tanda tangan Arthur dari Juventus.

Arsenal juga harus gigit jari lantaran striker bidikan utama mereka, Dusan Vlahovic memilih untuk berlabuh ke tim raksasa Italia, Juventus.

Dusan Vlahovic ditebus Juventus dari Fiorentina dengan mahar 67 juta euro dengan bonus sebesar 8 juta euro.

Vlahovic telah menyetujui kontrak hingga Juni 2026 dengan gaji sebesar 7 juta euro per musim, itu juga termasuk perpanjangan kontrak untuk Vlahovic pada musim 2027.

Namun, meski gagal mendapatkan striker haus gol asal Serbia itu, Arsenal sebenarnya masih memiliki panglima perang elite di lini depan.

Adalah Gabriel Martinelli, pria asal Brazil ini sukses menjadi penawar dari mandulnya Lacazette dan menurunnya performa Aubameyang bagi The Gunners.

Striker Arsenal asal Brasil Gabriel Martinelli (kiri) ditekel oleh gelandang Newcastle United Skotlandia Ryan Fraser selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Arsenal dan Newcastle United di Stadion Emirates di London pada 27 November 2021. (Adrian DENNIS / AFP)

Baca juga: Berebut dengan Tottenham, Liverpool Sedang Bersiap untuk Merekrut Pemain Sayap Porto, Luis Diaz

Baca juga: Pratama Arhan, Replika Rory Delap yang Punya Atribut Spesial Lewat Lemparan ke Dalam

Dari 7 pertandingan terakhir, Martinelli sukses menyumbangkan 2 gol dan 3 assist bagi Arsenal.

Bahkan, juru taktik Liverpool, Jurgen Klopp dibuat terpesona dengan penampilan Martinelli kala The Reds bersua Arsenal dalam semi final leg kedua Carabao Cup pada (21/12/2021).

"Bebicara soal Martinelli, semua orang harus mengingat namanya karena dia pemain yang luar biasa!," kata Klopp dilansir Liverpool Echo.

kelebihan utama pemain berusia 20 tahun ini terletak pada teknik individunya, Ia memiliki kemampuan dribel yang bagus saat melakukan penetrasi ke area pertahanan lawan.

Ia memberi daya ledak dalam penyerangan The Gunners, Martinelli cakap mengancam pertahanan lawan lewat kecepatan dan kemampuan dribelnya.

Punggawa Timnas Brasil di Olimpiade Jepang 2020 ini tidak ragu menerobos atau meliuk-liukkan badan meski ada dua pemain lawan mengadang, jika lawan merebut bola yang berada di kakinya, ia tak segan mengejar untuk mendapatkannya kembali.

Ia juga punya kelebihan dalam penempatan posisi ketika tim dalam fase transisi bertahan dan fase menyerang, itu sangat berguna untuk Arsenal guna melakukan serangan balik.

Ya, kini nama Martinelli begitu dipuja oleh barisan pendukung Arsenal di dunia.

Konsistensinya sangat diharapkan mampu untuk menggantikan Aubameyang yang terlibat kasus indisipliner dan dikabarkan akan segera hengkang.

Juga dengan gagalnya Arsenal merekrut Dusan Vlahovic, maka urusan mencetak gol The Gunners akan menjadi tanggung jawabnya setelah jeda Internasional.

Martinelli adalah senjata muda harapan baru bagi Mikel Arteta, atributnya sangat lengkap, ia bisa bermain sebagai winger ataupun penyerang tengah dengan sama baiknya.

Melihat progres formula Arteta bagi The Gunners, mestinya tinggal tunggu waktu saja bagi Martinelli untuk menjadi bintang Arsenal.

Tak hanya Martinelli, pemain muda lainnya yang sukses menunjukkan tajinya bersama Arsenal adalah Bukayo Saka!

Saka melakoni debutnya bersama skuat utama Arsenal pada musim 2018/2019, kala The Gunners bertanding di Liga Eropa menghadapi tim asal Ukraina, FC Vorskla Poltava.

Saat itu, pemain berusia 20 tahun tersebut dimasukkan pada menit ke-68 untuk menggantikan gelandang Arsenal yang kini bermain bersama Juventus, Aaron Ramsey.

Bermain selama 22 menit, Saka tampil gemilang, kemampuannya dalam melakukan dribel dan menciptakan peluang beberapa kali mampu merusak fondasi pertahanan lawan.

Satu umpan kunci, dua dribble succes, dan satu shots on goal berhasil ia torehkan hanya dalam waktu 22 menit bermain di lapangan.

Atas kegemilangannya tersebut, Saka pun menjadi lebih sering dipanggil untuk mengisi skuat utama The Gunners di era kepelatihan Unai Emery.

Bersama pelatih yang kini menahkodai Villareal tersebut, Saka mendapatkan banyak kesempatan tampil pada musim 2019/2020.

Di ajang Liga Primer Inggris, Saka tampil sebanyak 26 kali. Lalu, di Liga Europa dan Piala FA, Saka bermain sebanyak 10 kali.

Jika dikalkulasi, punggawa Timnas Inggris itu tampil sebanyak 38 kali dan sukses menyumbangkan 4 gol dan 11 assist.

Di musim selanjutnya, kepergian Unai Emery tak membuat Bukayo Saka luput dari sang penerus tongkat kepelatihan, Mikel Arteta.

Di tangan juru taktik asal Spanyol tersebut, Saka lebih diberi kepercayaan untuk bermain sebagai starter dan mendapatkan menit bermain yang lebih banyak.

Gelandang Arsenal Inggris Bukayo Saka melakukan selebrasi di depan pendukungnya setelah mencetak gol ketiga mereka dalam pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Arsenal dan Tottenham Hotspur di Stadion Emirates di London pada 26 September 2021. (BEN STANSALL / AFP)

Baca juga: Arsenal Berpacu dengan Waktu, Tidak Gampang Rekrut Pemain Baru. The Gunners Siap Islah dengan Auba?

Baca juga: Gejolak Transfer Pemain: Investasi Tak Terduga Inter Milan & Barcelona, Arsenal Galau Merana

Di era kepelatihan Arteta juga sang pemain mendapatkan panggilan Timnas Inggris untuk pertama kalinya di usia 19 tahun.

Saka menjadi tumpuan lini depan The Gunners dari musim lalu hingga sekarang, bermain sebagai winger kanan, sang pemain mampu menunjukan performa gemilang dengan rajin menyubangkan assist dan peluang berbahaya.

Sejak musim lalu, Saka telah mencatatkan 17 assist untuk The Gunners di seluruh kompetisi, menjadi yang terbanyak di antara pemain Arsenal lainnya.

Pergerakannya yang gesit dan sering berada di kotak 16 membuat ia menjadi penyumbang penalti terbanyak untuk Arsenal, penalty kicks won sang pemain berada di angka 0.08 per pertandingan.

Saka pun berhasil menendang pemain termahal Arsenal sepanjang sejarah, Nicolas Pepe untuk duduk manis di bangku cadangan.

Ya, Gabriel Martinelli dan Bukayo Saka adalah jawaban dari gagalnya Arsenal merekrut penyerang tajam di bursa transfer musim ini.

Determinasi serta ketajaman kedua pemain muda itu dapat membuat penampilan Arsenal bertaji.

Tinggal bagaimana racikan Mikel Arteta mampu membuat Martinelli dan Saka menunjukkan atribut terbaiknya untuk The Gunners.

(Tribunnews.com/Deivor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini