Jelang pertandingan, sorotan ditujukan kepada lini penyerangan kedua tim.
Maung Bandung memiliki duet penyerang asal Brasil. CADAS merupakan akronim dari Bruno Cantanhede dan David da Silva.
Sedangkan kubu Laskar Padjajaran juga memiliki penyerang asal Brasil, di mana Ciro Alves menjadi tumpuannya.
Meski Persib memiliki duet CADAS. Namun pada kenyataanya belum menemukan sentuhan terbaik.
Yap, David da Silva menuai banyak kritik setelah dirinya tak kunjung pecah telur berupa gol dari tiga pertandingan yang ia mainkan.
Maklum, DDS diboyong Persib dengan reputasi mentereng semasa masih membela Persebaya Surabaya.
Pun sama halnya dengan Bruno Cantanhede. Di mana rekan senegara David da Silva ini belum menemukan top performa, meski sudah mengemas satu gol lewat titik penalti.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan Ciro Alves.
Ciro, yang namanya sempat dikaitkan menjadi incaran Persib, bukan sembarang bomber.
Namanya masuk dalam bursa top skor BRI Liga 1. Ciro sudah membukukan 13 gol, alias berselisih satu angka saja dari raja gol saat ini, Ilija Spasojevic.
Keberadaan segitiga Brasil yang meliputi David, Bruno dan Ciro menjadi daya tarik tersendiri.
Selain perebutan tiga angka, Derbi Jabar juga akan menyuguhkan 'tarian para penari Samba'.
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, bahkan mengakui reputasi Ciro sebagai bomber gacor di BRI Liga 1.
Meski demikian, kilau reputasi menawan bomber Persikabo 1973 tak membuat silau Robert Alberts.