TRIBUNNEWS.COM - Beberapa fakta menarik mengiringi kekalahan Persija Jakarta saat meladeni Persiraja Banda Aceh pada pekan 22 BRI Liga 1, Minggu (30/1/2022).
Tim Macan Kemayoran secara mengejutkan kalah dengan skor satu gol tanpa balas melawan Persiraja.
Dalam laga yang telah dilangsungkan di Gelora Ngurah Rai, Vivi Asrizal berhasil menjadi pencetak gol satu-satunya dalam pertandingan ini.
Gol Vivi Asrizal yang dicetak pada menit 67 membuat Persija malah keok di tangan Persiraja yang saat ini berstatus sebagai juru kunci klasemen.
Persija sebenarnya memiliki peluang untuk menyamakan skor setelah Makan Konate dilanggar oleh Eriyanto di kotak penalti.
Hanya saja tendangan penalti yang dieksekusi oleh Tony Sucipto gagal membuahkan hasil setelah ditepis secara gemilang oleh Fakhurrazi pada menit 81.
Kekalahan melawan tim sekelas Persiraja tentu menjadi aib bagi Persija yang memiliki skuat mewah termasuk adanya Makan Konate pada paruh musim kedua ini.
Kegagalan meraih tiga poin melawan Persiraja membuat Persija masih tertahan pada urutan keenam dengan koleksi 32 poin.
Tim Macan Kemayoran rawan digeser oleh PSIS Semarang dan Borneo FC yang menguntit di bawah mereka.
Sementara itu, Persiraja menambah koleksi poinnya menjadi 11 angka dan masih belum bisa keluar dari juru kunci klasemen.
Berikut ini deretan fakta yang mengiringi kekalahan Persija Jakarta melawan Persiraja Banda Aceh yang telah dihimpun oleh Tribunnews:
1. Melempemnya Marko Simic
Penampilan Marko Simic tergolong mengecewakan dalam laga ini lantaran tidak bisa berbuat banyak di lini depan timnya.
Penyerang asal Kroasia itu tercatat tidak memiliki peluang berbahaya sama sekali yang ia ciptakan ke gawang Persiraja.
Alhasil tak salah jika Coach Sudirman menarik Marko Simic untuk digantikan Taufik Hidayat pada menit 57.
Barangkali kurang tajamnya performa Marko Simic dalam laga ini lantaran kurangnya suplai yang diberikan lini kedua tim Macan Kemayoran ke depan.
Tak hanya itu saja, performa solid yang diperlihatkan bek Persiraja juga menjadi alasan Persija tidak mudah menciptakan peluang dalam laga ini.
Simic pun gagal menambah koleksi golnya dan mendekati daftar top skor teratas yang masih dipegang oleh Ilija Spasojevic (14 gol) diikuti Youssef Ezzejjari dan Ciro Alves (13 gol).
Penyerang utama tim Macan Kemayoran itu saat ini masih stagnan dengan perolehan 12 gol pada musim ini.
2. Ambisi Coach Sudirman yang Tertunda
Coach Sudirman sebenarnya memiliki punya hasrat untuk bisa meraih kemenangan beruntun semenjak dipercaya untuk menggantikan Angelo Allesio sebagai pelatih Persija.
Laga melawan Persiraja pun menjadi sasaran bagi Sudirman untuk menuntaskan hasrat tersebut.
Hanya saja memang harapan yang dilangitkan Coach Sudirman berakhir dengan kekecewaan lantaran timnya malah kalah secara tak terduga.
3. Persiraja Akhiri Paceklik Kemenangan
Sebelum laga melawan Persija, tim asal Aceh tersebut tercatat baru menang sekali dalam 21 laga terakhir dalam mengarungi musim ini.
Satu-satunya kemenangan bahkan diraih Persiraja kala menghadapi PSS Sleman tepatnya pada pekan kedua musim ini.
Sejak kemenangan tersebut, berbagai hasil buruk diraih oleh Persiraja hingga membuat mereka berada di juru kunci klasemen.
Hingga pada akhirnya kemenangan kedua hadir ketika Persiraja meladeni tim mewah seperti Persija Jakarta.
Kemenangan melawan Persija secara tidak langsung mengakhiri paceklik kemenangan tim Laskar Rencong yang belum pernah menang dalam 20 laga terakhirnya.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)