TRIBUNNEWS.COM - Persebaya Surabaya masih sanggup menunjukkan konsistensinya pada gelaran BRI Liga 1 2021/2022 meski barisan pemain yang mereka miliki harus absen lantaran dipanggil Timnas Indonesia untuk berbagai ajang.
Pasukan Aji Santoso itu bertengger di posisi 4 klasemen BRI Liga 1 2021/2022 atas torehan 42 poin dari 21 pertandingan.
Bajol Ijo hanya terpaut 2 poin dari sang pemuncak klasemen Arema FC yang berhasil mengumpulkan 44 angka.
Namun, dalam urusan menjebol gawang lawan, Persebaya Surabaya-lah yang menjadi tim paling produktif. Samsul Arif dan kolega berhasil mengoleksi 39 gol, begitu moncer!
Ya, meski ditinggal oleh para pemain kuncinya untuk bergabung bersama Tim Nasional, Aji Santoso masih memiliki kedalaman skuat yang mumpuni.
Total, ada 5 pemain Persebaya Surabaya yang mondar-mandir dari klub menuju Timnas Indonesia, baik di Timnas senior maupun kalangan umur.
Pemain-pemain tersebut adalah Ernando Ari Sutaryadi, Rizky Ridho, Rachmat Irianto, Ricky Kambuaya, dan wonderkid yang namanya sedang melejit, Marselino Ferdinan.
Dari 5 nama yang disebutkan di atas, 3 diantaranya adalah pemain yang berposisi sebagai gelandang.
Namun, bukannya kelimpungan, sang juru taktik, Aji Santoso mampu menemukan pengganti lewat transformasi posisi yang ia berikan kepada seorang Alwi Slamat.
Baca juga: Cerita di Balik Kemenangan Persebaya atas PSS, Kecerdasan Aji Santoso Temukan Strategi Alternatif
Baca juga: Prediksi Line-up Timnas Indonesia vs Timor Leste: Trio Persebaya Topang Menantu Waketum PSSI
Alwi Slamat yang semula merupakan pemain yang berposisi sebagai bek kiri, ia geser ke tengah untuk menjadi seorang gelandang.
Pemain berusia 25 tahun itu sering ia duetkan bersama Muhammad Hidayat di lini tengah Persebaya.
Baik saat bermain dengan sistem 4-2-3-1 ataupun 4-4-2, Aji Santoso hampir selalu menduetkan Alwi dan Hidayat untuk menjadi double pivot.
Tak membutuhkan waktu untuk beradaptasi, peran baru yang diberikan Aji untuk Alwi mampu ia jawab dengan permainan yang apik.
Visi bermain prajurit TNI itu sangat baik, ia juga memiliki kemampuan passing dan dribel yang mumpuni.
Kemampuan passing dan dribel Alwi membuat aliran bola di lini tengah Persebaya menjadi lebih encer.
Alwi dapat membantu Bajol Ijo keluar dari pressing lawan ketika menerima bola di kedalaman.
Per catatan Lapangbola.com, Sejauh ini, pemain asal Tulehu itu masuk dalam 5 besar pemain dengan jumlah operan sukses paling banyak dengan torehan 860 successful passes.
Alwi Slamat pun diandalkan Persebaya untuk menjadi eksekutor bola mati utama, baik tendangan corner ataupun free kick, dia-lah yang menjadi pemain terdepan untuk mengeksekusi.
Kemampuan bertahan dan etos kerja Alwi juga sepantasnya mendapatkan pujian, ia menjadi penghalau serangan lawan dari lini tengah.
Aji Santoso yang sering bermain pragmatis ketika sudah unggul begitu mengandalkan kinerja gelandangnya dalam urusan bertahan.
Dilansir Lapangbola.com, Catatan intersep Alwi berada di angka 3.48, sedangkan catatan tackle eks pemain PSMS Medan ini berada di angka 1.14.
Alwi begitu ngotot dalam bermain, ia tak pernah berhenti berlari untuk mengalirkan bola dari tengah, sang pemain juga tak lupa akan tugasnya membantu Bajol Ijo dalam urusan bertahan.
Ya, Alwi Slamat adalah jawaban saat Bajol Ijo membutuhkan keseimbangan dan kreativitas permainan.
Pemain berpostur 170 cm tersebut memiliki karakter permainan ofensif dan apik dalam hal mengatur tempo serangan.
Alwi di Persebaya bermain sebagai penghubung antara lini tengah dan depan, ia kerap turun menjemput bola kemudian melakukan progresi ke depan dengan umpan-umpan pendek dan melakukan dribel untuk menerobos lini tengah lawan.
Bola di kakinya begitu lengket, meski dirubung oleh 2 hingga 3 pemain, Alwi seringkali mampu lolos dan menerobos pertahanan lawan menuju sepertiga akhir.
Baca juga: Prediksi Timnas Indonesia vs Timor Leste: Panggung Ronaldo Kwateh Cetak Gol Debut Bagi Garuda
Baca juga: Berita Persib Bandung: Tanpa 9 Pemain Inti, Achmad Jufriyanto Ungkap Kunci Sukses Kalahkan Persikabo
Dengan atribut semegah itu membuat Alwi bermain begitu ofensif, ia juga sering dimainkan Aji untuk menjadi playmaker yang mendongkrak lini depan Persebaya saat mengalami kebuntuan.
Salah satu contohnya adalah penampilan Alwi Slamat melawan Persiraja Banda Aceh dalam pekan ke-10 BRI Liga 1 pada (31/10/2021).
Dalam sistem 4-2-3-1 yang Aji mainkan, peran Alwi di lini tengah ia dorong lebih ke depan untuk mengeksploitasi pertahan Persiraja yang menumpuk pemainnya di belakang.
Hasilnya pun ciamik, Alwi sukses mencetak gol indah di menit 8' lewat tendangan melengkungnya dari sisi kanan pertahanan Persiraja.
Persebaya Surabaya pun diantarnya unggul dengan skor 2-0 di akhir pertandingan. Ia bermain full time, menjadi pemecah kebuntuan, sekaligus pengatur tempo serangan Bajol Ijo.
Pergerakan dan penempatan posisi Alwi Slamat membuat Persebaya Surabaya memiliki banyak opsi saat membangun serangan dari belakang.
Alwi dapat membuka jalur umpan dan memudahkan para pemain bertahan Bajol Ijo untuk melakukan passing dari kaki ke kaki.
Alwi Slamat juga mampu membuat serangan Persebaya lebih bervariasi dan agresif. Dia memiliki visi bermain dan dribel yang mumpuni untuk merusak sistem pertahanan lawan.
Ya, Alwi adalah jawaban dari konsistensi Persebaya Surabaya musim ini meski harus ditinggal barisan gelandangnya untuk bergabung bersama Timnas Indonesia.
Ia merupakan pemain versatile (serba bisa), itu memudahkan Aji Santoso untuk menambal sulam posisi para pemainnya ketika harus absen.
Gelar juara BRI Liga 1 2021/2022 nampaknya tak menjadi hal yang sulit untuk mampu diraih Persebaya musim ini, efisiensi serta konsistensi dari Alwi begitu mendongkrak penampilan Bajol Ijo di kasta tertinggi kompetisi Indonesia.
(Tribunnews.com/Deivor)