TRIBUNNEWS.COM - Mohamed Salah sukses mengantar Negaranya, Timnas Mesir melaju hingga babak semi final Piala Afrika 2022.
Di babak delapan besar, torehan satu gol dan satu assistnya menjadi kunci kemenangan Mesir menghadapi Maroko.
Timnas Mesir mampu mengandaskan perlawanan Maroko hingga babak extra time dan unggul dengan skor 2-1.
Keberhasilan Timnas Mesir melaju hingga babak semi final adalah sebuah kejutan.
Pasalnya, lawan yang mereka hadapi dari babak penyisihan grup adalah tim-tim Afrika yang banyak diisi oleh pemain-pemain elite Eropa.
Yang paling mencolok adalah bagaimana Mesir mampu mengandaskan perlawanan Nigeria dan Pantai Gading sebelum akhirnya mempermalukan Maroko.
Baca juga: Prilly Latuconsina Ungkap Perjalanan Jadi Pemilik Persikota, Berawal dari Nonton Timnas Indonesia
Baca juga: Keping Penyempurna The Reds. Luis Diaz Cocok dengan Karakter Liverpool. Lini Depan Makin Tajam
Ya, dengan mentalitas yang ditularkan Mohamed Salah, Timnas Mesir yang sebelumnya tak diperhitungkan, menjelma menjadi kandidat juara Piala Afrika.
Itu semakin membuktikan bahwa Salah merupakan pemain kelas dunia, di usianya sekarang (29) ia mampu menjadi kunci untuk negaranya juga klub yang ia bela, Liverpool.
Di setiap tahunnya ia selalu mampu membuat dunia takjub dengan gelontoran gol dan aksi-aksinya di lapangan.
penampilan Mohamed Salah selalu melejit dari musim ke musim, ia tak ada habisnya!
Sejak didatangkan Liverpool dari AS Roma pada 2017 silam, Salah menjelma menjadi salah satu penyerang terbaik di dunia.
Di musim pertamanya bersama Liverpool (2017/2018), pemain asal Mesir itu langsung tampil bertaji dengan mencetak 32 gol di Liga Inggris untuk The Reds.
Salah pun berhasil membawa pulang gelar Sepatu Emas atas torehan golnya tersebut.
Sekaligus memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak dalam satu musim Liga Inggris, melewati torehan Cristiano Ronaldo, Luis Suarez dan Alan Shearer.
Orang-orang pun dibuatnya tercengang, sekaligus meragukan konsistensi Salah untuk Liverpool di musim selanjutnya.
Keraguan itu wajar, memang Salah tidak terlalu bersinar saat membela AS Roma dan Fiorentina di Liga Italia.
Apalagi jika menengok karier Salah bersama Chelsea, ia dipinggirkan Mourinho, dan tak masuk rencana pelatih asal Portugal tersebut. Sangat tidak meyakinkan.
Tetapi, Salah mampu menjawab keraguan tersebut lewat kualitasnya. Naluri mencetak gol Salah tak mati.
Di musim selanjutnya, (2018/2019) Salah kembali mampu menjadi top skorer Liga Inggris dengan torehan 22 gol bersama Sadio Mane dan striker Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang.
Dari situ, kualitasnya pun diakui, Salah masuk dalam jajaran striker elit Eropa yang namanya mendunia.
Bahkan, ketenaran Salah mampu memberi dampak pada cara pandang orang tentang agama islam.
Selebrasi sujud Salah setiap kali mencetak gol ramai dibicarakan.
Pemain berusia 29 tahun itu mengatakan bahwa cara itu dilakukannya sebagai ungkapan terima kasihnya pada Tuhan.
Apa yang dilakukannya di atas lapangan takkan berarti apa-apa tanpa izin dari Tuhan.
Berkat ketenaran dan selebrasi positif yang dilakukan Salah, sebuah riset World Economic Forum mengungkapkan bahwa Islamophobia yang lama berbelit di Inggris, termasuk di daerah Merseyside Liverpool mulai menurun intensitasnya.
Semakin banyak gol dan selebrasi sujud yang dilakukan Salah, semakin banyak pula ia memberi dampak positif.
Ditemukan bahwa kejahatan rasial di sana 'jauh lebih rendah' yaitu turun sebanyak 18,9 persen sejak Salah bergabung dengan Liverpool.
"Penurunan yang diamati lebih besar di Merseyside daripada di semua negara plasebo, menunjukkan bahwa hasilnya bukan hanya kebetulan," tulis para peneliti dalam situs tersebut.
"Adanya penurunan di angka yang lebih besar dalam kejahatan rasial daripada kategori kejahatan lainnya,"
Ya, kegemilangan Mo Salah sampai berdampak pada hal sesenstif itu, dan selebrasi sujud tersebut selalu ia lakukan kembali di musim-musim selanjutnya sampai sekarang.
Baca juga: Menyanjung Akademi Chelsea Sebagai Salah Satu Tulang Punggung The Blues dan Timnas Inggris
Baca juga: Meski Kena PHP Dusan Vlahovic, Arsenal Masih Memiliki Panglima Perang Elite di Lini Depan
Di musim 2019/2020 dan 2020/2021, Salah sukses menciptakan 19 dan 22 gol untuk Liverpool, sekaligus memberi gelar Liga Champions dan Liga Inggris untuk tim yang bermarkas di Anfield tersebut.
Dan di musim ini, penampilannya lebih gila lagi, ia sukses menciptakan 23 gol hanya dari 26 penampilan bersama The Reds.
Sebelumnya, Salah juga mengukir rekor sebagai pemain sayap tercepat yang berhasil mencetak 100 gol di Liga Inggris.
Pemain berambut keriting tersebut berhasil mencetak 100 gol hanya dalam 162 laga. Mengalahkan torehan dari seorang Cristiano Ronaldo.
"Rekor Mo Salah benar-benar gila. Dia masih lapar dan saya benar-benar tidak tahu berapa banyak rekor yang masih bisa dia pecahkan lagi," puji Jurgen Klopp dilansir Sky Sports.
"Sejak dia bergabung dengan kami, dia telah menjadi pemain yang sempurna. Dia pemain kelas atas,” lanjutnya.
Mohamed Salah pun masuk dalam urutan ke tujuh dalam daftar pemain terbaik dunia (Ballon d'Or) yang di rilis pada (30/12/2021).
Kini, kejutan selanjutnya sedang dirancang Mohamed Salah, yaitu mengantar Timnas Mesir melaju ke babak final Piala Afrika 2022 dan menjuarainya.
Tidak ada yang mustahil untuk seorang Mo Salah, ia adalah keajaiban untuk Mesir, menjadi pemain terbaik di sana, dan dianggap raja oleh khalayak ramai.
(Tribunnews.com/Deivor)