TRIBUNNEWS.COM - Makin merebaknya COVID-19 di antara pemain BRI Liga 1 2021, membuat beberapa tim membuat kebijakan untuk memutus rantai penularan.
Dua tim, yaitu Arema FC dan Persik Kediri memiliki cara yang berbeda dalam menerapkan kebijakannya.
Hal ini diungkapkan oleh Satgas COVID-19 BRI Liga 1 2021, Dr. Alfan Nur Asyhar.
Baca juga: Sorotan BRI Liga 1 - Kebangkitan Persija Jakarta Dihadang Arema FC, Makan Konate Bisa Apa?
Baca juga: Persikabo 1973 vs Bali United - Duel Calon Top Skor BRI Liga 1, Spaso vs Ciro Alves
Meningkatnya angka COVID-19 di antara pemain dan ofisial klub, membuat para klub mulai meningkatkan protokol kesehetan atau prokes di lingkungan hotel tempat mereka menginap.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19 yang bisa merugikan tim kala bertanding.
Beberapa klub bahkan menerapkan kebijakan mandiri untuk mencegah penularan.
Arema FC dan Persik Kediri misalnya menerapkan cara berbeda untuk membuat para pemainnya bisa disiplin.
"Yang jadi perhatian saat ini sudah adanya perubahan prilaku, mengikuti prokes yang cukup ketat," ujar Dr. Alfan saat ditemui awak media.
"Pergi keluar baik indoor atau outdoor juga berkurang, desinfektan hotel juga berkala, dan pengecekan dan perawatan AC terutama AC Sentral,"
"Ada beberapa tim satu kamar satu orang, salah satunya adalah Arema FC, dan itu efektif memutus rantai penularan," sambungnya.
"Pertemuan meeting membahas strategi juga kini melalui daring, tidak berkumpul, di jam makan juga bergantian 10 orang,"
"Masker juga berubah dengan lebih banyak menggunakan KN,".
Baca juga: Jadwal BRI Liga 1 Pekan 23 - Pekan Krusial Papan Atas, Arema FC vs Persija, Persib vs Bhayangkara FC
Baca juga: Bikin Arema FC Lupa Caranya Kalah, Sentuhan Magis Eduardo Almedia Patut Diacungi Jempol
Sedangkan untuk Persik Kediri, mereka menerapkan denda kepada para pemainnya jika ke luar kamar hotel tanpa izin.
"Juga ada tim yang menerapkan denda kepada pemain yang ke luar tanpa izin seperti Persik Kediri," sambungnya.
Selain itu, juga ada beberapa klub yang meminta pegawai hotel tempat mereka menginap di SWAB seutuhnya.
"Untuk hotel, ada yang meminta untuk pegawainya di SWAB Antigen, antisipasi yang dilakukan seperti itu dari klub," sambung Dr Alfan.
(Tribunnews.com/Gigih)