TRIBUNNEWS.COM - Liga Italia akan kembali dilanjutkan di pekan ini usai jeda internasional yang menghentikan liga hingga 2 pekan lamanya.
Selain persaingan scudetto yang kian panas, perebutan gelar top skor Liga Italia juga menjadi hal yang menarik untuk diikuti.
Musim lalu gelar top skor Liga Italia sukses diboyong oleh salah satu pemain terbaik di dunia saat ini, Cristiano Ronaldo.
Kini, peraih 5 Ballon d'Or itu telah hengkang di Liga Inggris, bersama Manchester United.
Gelar top skor Liga Italia pun sudah dipastikan akan dibawa pulang oleh nama baru pada musim ini.
Baca juga: Kiat AC Milan Pecundangi Inter di Liga Italia: Pacu Atribut Spesial Tonali & Bennacer di Lini Tengah
Baca juga: Fakta Hasil Manchester United di Piala FA, Cristiano Ronaldo Cs Apes & Kalah di Old Trafford
Dan dua nama yang patut disorot untuk menjadi kandidat terkuat top skor Liga Italia adalah Dusan Vlahovic dan Tammy Abraham.
Potensi kedua striker milik Juventus dan AS Roma itu begitu besar, mereka memiliki atribut istimewa yang menjadikan mereka sebagai striker tajam di Liga kompetisi tertinggi Italia itu.
Ketajaman Dusan Vlahovic (17 gol)
kendati tubuhnya bongsor, Vlahovic tidak lambat. Gaya mainnya mengingatkan kita pada sosok Zlatan Ibrahimovic yang gesit meski punya tinggi badan menjulang.
Gara-gara itu pula plus ketajamannya yang mumpuni, ia dijuluki sebagai The Next Zlatan Ibrahimovic.
Tipikal permainan Vlahovic memang nyaris serupa dengan Ibrahimovic.
Mereka memiliki tubuh yang kokoh dan tidak hanya menunggu di area pertahanan lawan.
Mereka juga piawai memainkan banyak peran, meski cenderung banyak bermain sebagai target man.
Salah satu kelebihan Vlahovic yang membuatnya disejajarkan dengan Ibrahimovic adalah kemampuan dribel.
Mengandalkan fisik, dribel Vlahovic sangat sulit untuk direbut, ia juga sangat lihai untuk melepaskan diri dari kawalan lawan.
Laga saat Fiorentina bertemu AC Milan pada (21/10/2021) lalu adalah contohnya.
Saat itu, Vlahovic yang lolos dari jebakan offside, berhasil memenangkan duel melawan Matteo Gabbia, kemudian mengecoh Tatarusanu dan sukses menceploskan bola ke gawang yang sudah kosong.
Sebuah gol yang begitu mengingatkan kita pada sosok Ibrahimovic saat masih muda. Tajam, gesit, dan sulit dijatuhkan.
Ya, Dusan Vlahovic merupakan tumpuan bagi lini depan Fiorentina, ia menjadi sosok penting untuk tim yang bermarkas di Stadion Artemio Franchi tersebut.
Total, di musim ini, ia berhasil mencetak 20 gol dari 24 pertandingan bersama Fiorentina. Ia mampu mempertahankan performa impresifnya di musim lalu.
Musim lalu, pemain asal Serbia itu berhasil mencetak 21 gol untuk membawa Fiorentina terlepas dari zona degradasi.
Bahkan, torehannya tersebut, melebihi striker elit macam Lautaro Martinez, Ciro Immobile, Alvaro Morata sampai Andrea Belotti.
Ia hanya kalah dari Romelu Lukaku dan mega bintang Cristiano Ronaldo saat keduanya masih membela Inter Milan dan Juventus musim lalu.
Vlahovic adalah striker tipikal target men yang memiliki naluri mencetak gol tinggi, hanya bermain bersama Fiorentina, catatan golnya sangatlah mentereng.
Dilansir FBref, xG striker berpostur 190 cm itu ada di angka 7.1, menjadi yang tertinggi di Liga Italia, dan hanya kalah dari Lewandowski di 5 Liga terbaik benua biru.
Dengan catatan tersebut, Vlahovic menjadi kandidat terkuat untuk meraih capocannoniere musim ini.
Melihat pamor dan performa Vlahovic yang mentereng, dan keputusannya yang tak ingin perpanjang kontrak bersama Fiorentina.
Bermain di tim yang lebih besar akan membuat Vlahovic lebih bersinar, ketajamannya di depan gawang bakal lebih efektif jika ia dilayani oleh barisan gelandang yang handal dalam mengirimkan umpan.
Juventus bisa menjadi pelabuhan baru striker asal Serbia itu untuk meningkatkan karirnya, bermain di bawah asuhan Allegri.
Dan dilayani oleh gelandang sekaliber Adrien Rabiot, Manuel Locatelli, hingga Juan Cuadrado akan semakin memanjakannya untuk menjebol gawang lawan.
Menarik dinanti bagaimana kiprah Dusan Vlahovic bersama Juventus yang sedang bernafsu untuk mengembalikan gelar scudettonya musim ini.
Ketajamannya di depan gawang diharapkan mampu membawa Si Nyonya Tua kembali terbang usai mengalami penurunan di musim lalu dan pada awal musim ini.
Atribut Tammy Abraham (10 gol)
Jika dikalkukasi, dari 30 pertandingan yang sudah Tammy Abraham jalankan bersama AS Roma, ia telah menyumbangkan 17 gol dan 4 assist untuk tim ibu kota Italia tersebut.
Sedangkan Romelu Lukaku yang diboyong Chelsea dengan harga selangit ahnya mampu mencetak 8 gol dari 24 pertandingan.
Chelsea memang seharusnya menyesal dengan menjual striker serba bisa seperti Tammy dan menggantikannya dengan Lukaku yang bisa dikatakan 'banyak tingkah'.
Tammy Abraham adalah pemain efisien, di bawah komando Jose Mourinho, tugas ia tak hanya mencetak gol, lebih dari itu.
Sejak diboyong AS roma dari Chelsea, pemain berusia 23 tahun tersebut menjadi pemain andalan Mourinho untuk mendobrak pertahanan lawan.
Tak butuh waktu lama bagi Tammy untuk menciptakan gol pertamanya bersama Roma.
Saat Roma membantai tim promosi Salernitana 4-0, Tammy sukses menyumbang satu gol.
Di pertandingan debutnya, Tammy juga berhasil menyumbang dua assist untuk i Giallorossi saat melawan Fiorentina.
Penampilan ciamik juga ia tunjukan di saat tim asuhan Jose Mourinho itu bermain di Liga Conference.
Tammy yang masuk di babak kedua sukses menyumbang satu gol untuk membawa tim ibu kota menang dengan skor 5-1 melawan CSKA Sofia.
Namun setelah itu torehan gol Tammy dapat dikatakan seret, ia tak mencetak gol di setiap minggu untuk AS Roma.
Lewat tangan The Special One, Tammy memang bukan hanya menjadi striker yang ditugaskan untuk mencetak gol.
Lebih dari itu, Mou membuat ia menjadi stiker yang rajin cetak assist dan mampu memberi ruang untuk lini kedua.
Catatan xA Tammy berada dalam lima yang terbaik untuk posisi penyerang, xA Tammy berada di angka 2.3.
Ia juga menjadi kunci dari moncernya dua gelandang Giallorossi, Lorenzo Pellegrini dan Jordan Veretout.
The Special One memberi kebebasan kepada Veretout untuk bergerak dalam posisi yang lebih tinggi ketimbang gelandang serang, itu membuat Veretout berada tepat di belakang Abraham dan Pellegrini.
Hasilnya pun terbukti, dengan strategi tersebut, Veretout menjadi salah satu gelandang paling subur di Liga Italia musim ini dengan torehan empat gol.
Selanjutnya, ada nama Lorenzo Pellegrini, pemain asal Italia tersebut juga dibuat Mourinho menjadi gelandang yang rajin mencetak gol, jumlah gol Pellegrini mencapai angka sembilan.
Pellegrini yang sebelumnya lebih dimaksimalkan sebagai penyuplai bola, berubah menjadi gelandang yang lebih banyak berada di kotak penalti.
Permainan pragmatis Mourinho membuat ia tak terlalu butuh seorang playmaker yang kuat dalam membagi bola, itu yang membuat Pellegrini dialihfungsikan menjadi penyerang lubang.
Kehadiran Tammy yang membuat Veretout dan Pellegrini mendapatkan ruang yang lebih banyak untuk mencetak gol.
Tammy tak selalu berada di dalam kotak penalti, ia sering menjemput bola hingga ke tengah dan berlari dari samping.
Dengan begitu, dua gelandang tersebut dapat mengisi pos yang ditinggalkan Tammy di kotak penalti, dan menggantikannya dalam urusan menggetarkan jala gawang lawan.
Hal tersebutlah yang membuat Tammy selalu dipercaya untuk tampil starter meski torehan golnya tak terlalu mentereng.
Juga tak menjadi perdebatan berhasilnya Tammy Abraham masuk ke skuat Timnas Inggris di kualifikasi Piala Dunia lalu dengan menggeser nama elit seperti Mason Greenwood ataupun Ollie Watkins.
"Saya mencoba untuk menciptakan monster penyerang untuk Gareth Southgate," Kata Mourinho dilansir Allsoccer.
"Kecuali dia (Southgate) tidak memiliki mata yang tepat dan masih belum memanggilnya ke tim nasional Inggris, maka saya akan menyarankan Tammy untuk pindah negara saja," lanjutnya.
Ya, Mourinho benar-benar membentuk sosok penyerang monster dalam diri Tammy Abraham.
Akan menjadi hal yang istimewa jika peran klinis Tammy juga dibarengi dengan produktifitas gol yang mentereng.
Jelas torehan 17 golnya bersama AS Roma akan terus bertambah, kerja keras dan moncernya ia dengan permainan pragmatis Mourinho membuat Tammy semakin subur.
Berikut daftar top skor Liga Italia
1. 17 gol - Ciro Immobile (Lazio), Dusan Vlahovic (Juventus)
2. 12 gol - Giovanni Simeone (Verona)
3. 11 Gol - Lautaro Martinez (Inter Milan)
4. 10 gol - Domenico Berardi (Sassuolo), Joao Pedro (Cagliari), Tammy Abraham (AS Roma)
(Tribunnews.com/Deivor)