News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Afrika

Botol Jimat Gabaski Tertinggal Usai Laga, Bentuknya Seperti Ini, Contekan Lengkap Adu Penalti

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEGANG BOTOL- Penjaga gawang Mesir Mohamed Abogabal memegang botol yang dibungkus handuk. selama pertandingan sepak bola final Piala Afrika (CAN) 2021 antara Senegal dan Mesir di Stade d'Olembe di Yaounde pada 6 Februari 2022.

TRIBUNNEWS.COM, YAOUNDE- Botol air mineral yang di pinggirnya penuh dengan catatan mirip contekan ditemukan usai laga final Senegal vs Mesir. Botol itu diyakini milik kiper Gabaski (Mohamed Abou Gabal ).

Botol yang memperlihatkan catatan cukup lengkap tentang kebiasaan ke mana arah bola akan disepak oleh para penendang penalti Senegal.

Kiper Mesir, Mohamed Abou Gabal atau biasa dipanggil Gabaski adalah kiper yang penampilannya cukup menonjol pada laga final Senegal melawan Mesir.

Meski Mesir kalah dalam pertandingan adu penalti, penampilan Gabaski tetap layak dipuji.

Dia berhasil menggagalkan tendangan penalti Sadio Mane pada babak pertama, sebelum menggagalkan tendangan penalti Bouna Sarr dalam duel adu penalti.

YAOUNDE, KAMERUN - 06 FEBRUARI: Mohamed Salah dari Mesir berbicara dengan rekan setimnya Mohamed Abou Gabal selama pertandingan final Piala Afrika (CAN) 2021 antara Mesir dan Senegal di Stade d'Olembe di Yaounde, Kamerun pada 06 Februari 2022. Haykel Hmima / Anadolu Agency (Haykel Hmima / ANADOLU AGENCY / Anadolu Agency via AFP)

Sepanjang laga melawan Senegal, Gabaski telah membuat delapan kali penyelamatan, 6 penyelamatan dari tembakan dari dalam kotak penalti, 1 kali penyelamatan tendangan penalti, 1 kali penyelamatan dalam duel adu penalti, tidak kebobolan dalam waktu normal dan perpanjangan waktu.

Catatan yang fantastis untuk seorang kiper serep dari timnas Mesir.

Gabaski menjadi pemain paling disorot di laga final ini. Dia bahkan menjadi trending topic di Twitter di Mesir usai laga.

Namun beredar gambar dan video yang memperlihatkan sebuah botol minuman berisi catatan penalti.

Botol itu diyakini milik Gabaski. Botol yang cukup lengkap memperlihatkan catatan kebiasaan ke mana arah bola akan disepak oleh para penendang penalti Senegal.

Botol itu kemudian viral di Internet.

"Penjaga gawang Mesir Gabaski lupa botolnya setelah kekalahan. Info tentang (catatan) pengambil penalti Senegal. Ini harus langsung ke Museum CAF jika ada," tulis akun Twitter jurnalis Afrika, Saddick Adams.

Dari sebuah video diperlihatkan botol uni milik kiper Mesir Gabaski, botol yang ditempelli catatan informasi penendang penalti Pemain Senegal.

Gabaski terpilih sebagai pemain Terbaik dalam pertandingan Piala Afrika 2021 (AFCON) antara Mesir dan Senegal.

Dia telah melupakan botol air "ajaib" miliknya di lapangan setelah kekalahan Mesir dari Tim Nasional Senegal.

Kiper Mesir itu menjadi perbincangan di Piala Afrika 2021 yang digelar di Kamerun karena penampilannya yang luar biasa dari Gabaski.

Banyak orang di seluruh dunia bertanya-tanya bagaimana dia berhasil menyelamatkan penalti pemain top termasuk Bintang Liverpool Sadio Mane dalam pertandingan penting.

Gabaski membuat sejarah di turnamen tersebut dengan menyelamatkan satu penalti saat adu penalti antara Mesir dan Pantai Gading.

Dia juga menyelamatkan dua (2) penalti selama pertandingan antara Mesir dan tuan rumah Kamerun.

Dan sekali lagi menyelamatkan satu penalti lagi antara Mesir dan Senegal setelah menyelamatkan penalti Sadio Mane dalam pertandingan saat berjalan 7 menit babak pertama.

Kiper cadangan Mesir Gabaski seolah telah menjadi jangkar tim sepanjang turnamen AFCON di Kamerun.

Namun, rahasianya untuk menyelamatkan sebagian besar penalti telah terungkap.

Sebuah video pendek sempat viral. Penjaga gawang Mesir Gabaski lupa botolnya setelah kekalahan atas Senegal.

Botol Ini bukan magic, tapi berisi catatan data dari penendang penalti Senegal. Botol yang sangat berharga bagi Gabaski sebagai panduan ke mana dia harus bergerak melihat data kebiasaan para penendang penalti Senegal.

Botol itu memperlihatkan catatan ke mana setiap pengambil penalti Senegal menempatkan sebagian besar tendangan mereka sebelumnya.

Beberapa orang percaya bahwa, ini harus langsung disimpan di Museum CAF jika memang CAF punya museum.

Dari beberapa foto sebelumnya, botol itu sempat dipegang oleh Gabaski.

Senegal muncul sebagai pemenang Piala Afrika untuk pertama kalinya dalam sejarah sepak bola mereka dan kampanye mereka di AFCON 2021 sangat gemilang.

Mereka menampilkan performa impresif sejak awal turnamen hingga akhir.

Final antara Senegal dan Mesir berakhir melalui adu penalti dengan Senegal menyingkirkan Mesir setelah Mesir kalah dalam dua adu penalti.

Bintang Liverpool Sadio Mane dan Mohammed Salah saling berhadapan secara kompetitif.

Setelah pertandingan usai, Mane pergi untuk menghibur dan memeluk Mohamed Salah dengan penuh kasih sayang.

Salah satu pemain luar biasa dari turnamen tersebut adalah penjaga gawang Mesir, Abou Gabaski.

Dia menyelamatkan dua penalti dalam kampanye mereka ke final dan juga menyelamatkan tendangan penalti Mane di final.

Gabaski setelah kecewa kalah dilaporkan lupa membawa botol airnya tertinggal di lapangan.

Botol 'ajaib' miliknya memiliki catatabn informasi lengkap tentang ke mana arah para penendang penalti Senegal.

Meski kalah di final Piala Afrika lewat adu penalti, netizen Mesir tetap memuji performa kiper Mesir, Mohamed Abou Gabal.

Laga final Piala Afrika timnas Senegal vs Mesir berlangsung di Stadion Olembe, Yaounde, Kamerun, Senin (7/2/2022) dini hari WIB.

Nama Abou Gabal menjadi salah satu trending di Twitter Mesir.

Di final Piala Afrika, kiper yang dijuluki Gabaski itu menjadi trending: “Wahai gunung, angin apa yang mengguncangmu," tulis pendukung Mesir.

Perhatian dunia beralih ke stadion “Olimpiade” di THE CAMEROONIAN CAPITAL, YAOUNDÉ , untuk mengikuti final Piala Afrika dalam edisi ke-33, yang mempertemukan tim Mesir dan Senegal, dan diakhiri dengan kemenangan Senegal untuk pertama kalinya dalam sejarahnya

Para pendukung Mesir membuat tagar “Abu Jabal” dan tagar “#Bangga_saya_saya_negara_Mesir” dan tagar tersebut menduduki puncak daftar akun Twitter paling populer.

"Terima kasih kepada semua pria, dan terima kasih kepada semua orang yang mendorong kami dari saudara-saudara kami dari semua negara Arab dan mengirim tim nasional Mesir," tulis Farag.

Khalil menulis: “Abu Jabal Al-Batal, dan semua rasa hormat dan kebanggaan dalam tim. Seorang pemain di pertandingan final Piala Afrika.”

“Air matamu sangat berharga, Abu Jabal," tulis Mokhtar.

“Air matamu sangat berharga bagi kami, Abu Jabal.. Kamu adalah pahlawan dan membuat kepala kami terangkat,” tulis Fouad.

"Kamu pantas mendapatkan Abu Jabal untuk menjadi pemain final.. Tapi kamu tidak pantas menangis, kamu layak menerima penghargaan." tulis akun bernama Islam.

Mahmoud menulis: “Abu Jabal sang pahlawan, dengan segala hormat dan kebanggaan. Di tim nasional.”

“Sejarah nyata Abu Jabal dimulai di turnamen ini,” tulis Sana.

Mervat menulis: "Angkat kepala Anda, Abu Jabal.. Anda menghargai tanggung jawab dan banyak lagi."

Kiper yang memiliki nama lengkap Mohamed Qotb Abou Gabal Ali ini memiliki tinggi badan 191 sentimeter.

Kiper Zamalek ini awalnya bukan kiper utama di timnas Mesir. Dia menjadi kiper cadangan Mesir.

Mohamed Abou Gabal atau Gabaski yang menjadi pahlawan Mesir saat membawa Mesir ke final. Dia berhasil menahan dua penalti saat melawan Kamarun.

Gabaski baru turun ke lapangan saat Mesir bertemu Pantai Gading di babak 16 besar. Dia menggantikan Kiper Mohamed El Shenawy yang cedera.

Senegal berhasil menjadi juara Piala Afrika 2021 setelah mengalahkan Mesir via adu penalti.

Dikutip dari Kompas.com, Senegal vs Mesir harus dituntaskan melalui babak tos-tosan dari 12 pas usai bermain imbang 0-0 selama 120 menit.

Senegal sejatinya berpeluang besar unggul dalam waktu normal via titik penalti pada awal babak pertama.

Namun, Sadio Mane yang menjadi eksekutor gagal mencetak gol karena sepakannya ditahan kiper Mesir Mohamed Abou Gabal.

Senegal yang cenderung dominan memiliki sejumlah peluang lagi, tetapi tak mampu menciptakan gol karena Abou Gabal tampil cemerlang.

Mesir dan Mohamed Salah juga selalu buntu sepanjang 120 menit. Pada babak adu penalti, Senegal berhasil mengalahkan Mesir dengan skor 4-2.

Kemenangan Senegal tak terlepas dari dua eksekutor Mesir yang gagal menuntaskan tugasnya.

Adapun penalti penentu Senegal diakhiri oleh sepakan Sadio Mane yang kali ini sukses mencetak gol.

Hasil ini membuat Senegal mencatatkan sejarah untuk kali pertama berhasil menjuarai ajang Piala Afrika.

Mohamed Salah memenangi tos koin atas kapten Senegal Kalidou Koulibaly tetapi penyerang Mesir tersebut tampak memberikan kesempatan menendang pertama kepada tim lawan.

Timnas Senegal mencetak gol lebih dulu via sang kapten Kalidou Koulibally.

Ahmed Sayed alias Zizo kemudian juga sukses mengeksekusi penalti untuk timnas Mesir.

Pada percobaan kedua, penalti Senegal kembali masuk via tendangan Abdou Diallo.

Di sisi lain, timnas Mesir gagal pada percobaan kedua karena sepakan Mohamed Abdelmonem yang mengarah kiri mencium tiang.

Pada percobaan ketiga, Senegal yang berganti tak beruntung. Sepakan Bouna Sarr dapat diteipis oleh Abdou Gabal.

Sementara, eksekusi Marwan Hamdi berhasil masuk. Skor imbang 2-2. Bamba Dieng berhasil menuntaskan tugasnya pada percobaan keempat.

Kemudian, timnas Mesir kembali gagal menunaikan eksekusi mereka setelah sepakan Mohanad Lasheen ditepis kiper Edouard Mendy.

Setelah itu, Sadio Mane menjadi eksekutor Senegal dan berhasil mencetak gol dengan sepakan keras yang mengarah ke kiri.

Skor menjadi 4-2 sehingga Senegal berhasil menjadi juara Piala Afrika 2021.

Mo Salah sendiri tak punya kesempatan mengambil tendangan karena ia diplot menjadi penendang kelima negaranya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini