Sorotan Kekalahan Persib, Duo CaDas Kok Tak Ganas? Cantanhede Payah, Pemain Cuma 'Jalan-Jalan'
TRIBUNNEWS.COM - Persib Bandung belum keluar dari situasi sulit.
Badai Covid-19 yang menjangkiti para pemain Maung berdampak pada peforma tim yang dinilai sangat menurun pada seri keempat Liga 1 2021.
Hasilnya, dalam pertandingan pekan ke-23 Liga 1 2021/2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, kemarin malam, Persib ditaklukkan Bhayangkara FC dengan skor 0-1.
Baca juga: Shin Tae-yong Unggah Momen Digeruduk Suporter Timnas di Tengah Jalan, Ini Respons Sang Pelatih
Sejumlah pemain yang kembali memperkuat Persib Bandung setelah sembuh dari corona tak bisa menyelamatkan timnya dari kekalahan melawan Bhayangkara tadi malam.
Di laga itu, Maung Bandung kembali diperkuat Marc Klok, Victor Igbonefo, David da Silva, dan Bruno Cantanhede.
Gol kemenangan tim berjuluk The Guardian itu diciptakan oleh Sani Rizki Fauzi pada menit ke-76.
Baca juga: Benarkah Lazio Mengincar Pratama Arhan? Hal Ini yang Bikin Gempar Warganet
Lini Depan Parah, Duo CaDas Tak Ganas
Baca juga: Pemain Timnas Indonesia Ini Mau Buktikan Diri Bisa Bawa Bhayangkara FC Kalahkan Persib Bandung
Persib yang sudah diperkuat dua bomber asing, Bruno Cantanhede dan David da SIlva (CaDas) itu tak mampu menceploskan satu gol pun ke gawang lawan.
Dilihat dari statistik permainan, duo CaDas tersebut bahkan tak mampu membuat satu pun shot on target.
Bahkan para pemain Persib hanya mampu melepaskan tujuh tembakan sepanjang pertandingan.
Dari catatan statistik yang dikeluarkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, dari tujuh tembakan itu, tak ada satu pun yang mengarah ke gawang Bhayangkara FC.
Ini menunjukkan lini depan Maung Bandung tengah bermasalah.
Mengapa duet Bruno Cantanhede dan David da Silva tak ganas?
Baca juga: Krisis Pemain, Persija Datangkan Eks-Striker Timnas U-19 dan 7 Pemain Lain
Baca juga: Media Vietnam Soroti 3 Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Bisa Meledak di Piala AFF U-23 2022
Pengamat sepak bola yang juga sempat menjabat sebagai Sekretaris Persib Bandung era 90'an, Wawan Dermawan, menilai, "hilangnya" Mohammed Rashid dari skuat bis ajadi faktor krusial hal tersebut.
Aliran pasokan bola ke dua striker dianggap melemah.
Tak cuma itu, peforma Bruno Cantanhede jadi sorotan lantaran banyak kehilangan bola.
"Dalam pertandingan tadi, kelihatan para pemain justru lebih banyak berjalan kaki di atas lapangan, dan seolah hanya menonton aliran bola yang dilakukan para pemain Bhayangkara FC. Bahkan, penampilan Bruno Cantanhede sangat mengecewakan. Bukannya bertugas sebagai predator gawang lawan, ia justru cukup banyak kehilangan bola, dan terus menerus melakukan pelanggaran yang akhirnya mendapatkan kartu kuning di babak pertama," ucapnya dilansir Tribun Jabar.
Baca juga: Pemain Polesan Indra Sjafri Dilirik Shin Tae-yong, Tak Sia-sia M Iqbal Melanglang Hingga Korea
Selain itu, Persib Bandung harus tampil dengan mengandalkan beberapa pemain muda yang selama ini selalu berada di bangku cadangan.
Di sana ada Kakang Rudianto yang berduet dengan Victor Igbonefo di jantung pertahanan.
Kemudian Mario Jardel di bek sayap kanan.
Ada Syafril Lestaluhu juga di lapangan tengah.
"Meski secara kualitas para pemain muda memiliki harapan, namun jarang bermainnya mereka sejak menit pertama tampak sekali mereka canggung menghadapi pertandingan sebesar ini. Sehingga beberapa kali mereka salah dalam memberikan umpan kepada rekannya atau mengantisipasi pergerakan pemain lawan," ujar Wawan saat dihubungi melalui telepon, Minggu (6/2/2022).
Wawan pun menilai apa yang dialami oleh para pemain muda yang jarang tampil sebagai suatu kewajaran.
Namun, dia mengaku heran, sebab hal serupa pun terjadi dalam permainan para pemain reguler yang kerap menjadi starter sejak menit pertama.
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan para pemain di babak pertama justru berlanjut di babak kedua. Bahkan beberapa kali upaya antisipasi memberikan umpan atau membuang bola yang dilakukan, justru dapat dimanfaatkan lawan untuk menjadi ancaman bagi Persib.
Baca juga: Deretan Pemain Berbakat yang Tak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas: Bagus Kahfi Hingga Firza Andika
Untung Ada Teja
Beruntung, Persib Bandung memiliki Teja Paku Alam di bawah mistar gawang.
Serupa laga-laga sebelumnya, Teja mampu mematahkan setiap serangan lawan meski akhirnya takluk lewat tendangan Sani Rizki.
"Kalau bukan Teja, atau misalkan dia tidak dalam peforma terbaiknya, bisa saja gol Bhayangkara FC lebih dari satu gol. Namun, Teja tampil dengan sangat baik untuk terus bertahan menghadapi sepakan-sepakan para pemain lawan sepanjang pertandingan," ujar Wawan.
Ia pun berharap, untuk pertandingan selanjutnya, kondisi tim dapat lebih baik dan para pemain dan anggota tim Persib, yang terpapar Covid-19 dapat segera pulih agar bisa berjuang bersam alagi.
"Menghasilkan tambahan poin untuk menempel ketat pemuncak klasemen BRI Liga 1 musim ini," katanya.
Adapun, Teja Paku Alam, memberikan selamat kepada Bhayangkara FC karena telah meraih kemenangan pada laga kali ini.
Menurutnya, para pemain Persib telah berjuang semaksimal mungkin dengan situasi dan kondisi yang ada.
"Malam ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin dengan pemain yang ada. Mereka menunjukkan fighting spirit luar biasa. Saya ucapkan terima kasih juga kepada teman-teman yang sudah berjuang habis-habisan.
Baca juga: Krisis Pemain, Persija Datangkan Eks-Striker Timnas U-19 dan 7 Pemain Lain
Dalam pertandingan malam ini, pemain yang diturunkan memang sebagian besar bukan tim utama.
Bahkan dalam starting line up, ada empat pemain muda yang bermain yakni Beckham Putra Nugraha, Syafril Lestaluhu, Kakang Rudianto, dan Mario Jardel.
Menurut pemain bernomor punggung 14 itu, kualitas para pemain muda ini tidak kalah dengan tim utama.
Bahkan bisa dibilang, kualitasnya cukup seimbang dengan para pemain Bhayangkara FC.
"Sementara ini tidak terlalu berpengaruh. Cuman pemain muda butuh waktu untuk bermain lebih banyak supaya bisa menunjukkan permainan yang bagus," katanya.
Secara keseluruhan, Teja menilai permainan Persib sudah cukup bagus meskipun harus menelan kekalahan.
Terutama para pemain belakang yang mampu menahan gempuran lini depan Bhayangkara FC.
Baca juga: Benarkah Lazio Mengincar Pratama Arhan? Hal Ini yang Bikin Gempar Warganet
"Untuk Persib di babak pertama dan babak kedua hampir main konsisten cuman hanya beberapa kali kami miss saja," ucapnya.
Di samping itu, meski kebobolan, Teja tetap tampil prima dengan melakukan beberapa kali melakukan penyelamatan penting.
Menurut catatan, kiper asal Sumatera Barat itu melakukan lima kali penyelamatan yang mengarah ke gawangnya.
Teja mengaku bahwa apa yang dilakukannya merupakan bagian dari tugasnya untuk menjaga gawang Persib.
Dia pun menilai bahwa apa yang dilakukan merupakan hasil dari kerja sama tim.
"Sebenarnya kalau saya bilang itu penyelamatan tidak juga sebenarnya itu kerja sama pemain juga. Saya tetap fokus di lapangan pemain juga tetap fokus di lapangan saling support saja," ucapnya.
Baca juga: Shin Tae-yong Unggah Momen Digeruduk Suporter Timnas di Tengah Jalan, Ini Respons Sang Pelatih
Maung Tertahan di Posisi Lima Klasemen
Kekalahan ini membuat Persib tertahan di peringkat kelima klasemen sementara Liga 1.
Persib memiliki 43 poin dan masih memiliki satu tabungan pertandingan tersisa setelah laga kontra PSM Makassar ditunda.
Bagi Bhayangkara FC, kemenangan atas Persib membuat posisinya kembali ke puncak klasemen.
Bhayangkara mengumpulkan 49 poin dan hanya berselisih satu angka dari Arema FC di peringkat kedua. (Ferdyan Adhy Nugraha/Cipta Permana/Tribun Jabar)
Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Parahnya Lini Depan Persib Lawan Bhayangkara, Punya 2 Striker Asing Tak Buat Satu Pun Shoot on Goal