TRIBUNNEWS.COM - Bayern Munchen dianggap sebagai penguasa Bundesliga Liga Jerman.
Anggapan tersebut tak salah, Bundesliga memang sudah menjadi tambang gelar bagi Bayern Munchen.
Dalam satu dekade ini saja, mereka berhasil menjuarai Bundesliga sembilan kali berturut-turut. Mulai dari musim 2012/2013 hingga 2020/2021.
Musim ini, Bayern Munchen sukses memuncaki klasemen Bundesliga musim ini dengan catatan 52 poin.
Dari 22 pertandingan, The Bavarian sukses meraih 17 kemenangan, 1 hasil imbang, dan 4 kekalahan, mereka juga berhasil menjadi tim paling produktif dengan torehan 70 gol.
Kabar seperti itu memang sudah sering terdengar di telinga, dimana Bayern Munchen hampir selalu mampu menorehkan catatan mentereng di liga domestik dari musim ke musim.
Baca juga: Salzburg vs Bayern Munchen: Nyaris Kalah, Nagelsmann Heran dengan Gaya Die Roten
Baca juga: Hasil Babak 16 Besar Liga Eropa Tadi Malam: Barcelona vs Napoli Remis, Dortmund Tersentak
Namun, di lain sisi, para kompetitor mereka kian sangar, tak cuma Borussia Dortmund, ada juga Bayer Leverkusen yang siap mengintai takhta juara.
Penampilan Bayern Munchen di 6 laga terakhir juga menunjukkan inkonsistensi, cederanya Manuel Neuer dan Leon Goretzka begitu berpengaruh terhadap performa Die Rotten.
Dari 6 pertandingan terakhir, Bayern hanya mampu mencatatkan 3 kemenangan, 1 hasil imbang, dan dua kekalahan.
Melihat hal tersebut, ada kans besar bagi para penantang mereka di Bundesliga untuk mengejar torehan Bayern Munchen di liga domestik musim ini.
Lalu, siapa yang paling berpeluang untuk mematahkan dominasi Bayern Munchen di Bundesliga?
Borussia Dortmund (75%)
Bila menunjuk satu tim yang paling potensial mendobrak kemapanan Bundesliga, Borussia Dortmund jawabannya.
Dari jumlah titel, mereka yang paling mendekati torehan Bayern Munchen.
Setidaknya, Dortmund pernah mewujudkannya di musim 2011/2012. Mereka berhasil unggul sepuluh angka dari sang penguasa Bayern Munchen.
Lalu bagaimana dengan musim ini?
Borussia Dortmund sedang bertengger di posisi keempat klasemen Bundesliga 2021/2022.
Mereka berjarak 6 poin dari Bayern Munchen yang berada di puncak.
Meskipun begitu, dari segi komposisi pemain, Borussia Dortmund tidak kalah jauh dari yang dimiliki oleh Die Roten.
Mereka memiliki Marco Reus yang musim ini tidak sering cedera, ada juga rekrutan teranyar mereka, Doney Mallen, dan sang striker haus gol Erling Haaland.
Seharusnya, di kompetisi yang masih panjang, Dortmund sebagai tim besar di Bundesliga mampu merusak dominasi Bayern di musim ini.
Apalagi, Dortmund sekarang dinahkodai oleh pelatih ternama di Jerman, Marco Rose.
Rose membawa Borussia Moenchengladbach finis di peringkat empat pada 2019/2020.
Musim lalu, pelatih berusia 45 tahun itu membawa die Fohlen lolos ke fase gugur Liga Champions untuk pertama kalinya pasca era European Cup.
Sebelumnya, Rose telah meraih tiga trofi dalam dua musim bersama RB Salzburg yang dominan di Liga Austria.
Ia juga membawa tim muda Salzburg menjuarai UEFA Youth League pada 2016/2017.
Di Dortmund, Rose kerap memakai pakem 4-3-3 dengan bentuk (4-1-2-1-2) dan (4-3-1-2)
Rose mengandalkan Erling Haaland sebagai ujung tombak Die Borussen, penyerang Norwegia itu disokong oleh Marco Reus dan Doney Mallen.
Terlepas dari kontribusi gol Haaland musim ini yang mentereng, ada peran Marco Reus yang paling banyak memberi umpan kunci, dengan angka 2,2 per pertandingan.
Reus dijadikan Rose sebagai penyokong utama Haaland, ia lebih banyak berada di di depan, untuk urusan bertahan Rose mempercayakan 3 gelandang mereka.
Di lini tengah ia memasang 3 gelandang tipikal box to box, Alex Witsel, Jude Bellingham dan Mahmoud Dahoud.
Cara tersebut terbukti efektif dalam hal menyereng, Dortmund menjadi tim paling produktif ketiga dengan torehan 57 gol.
Hanya konsistensi yang menjadi PR utama pelatih asal Jerman tersebut, secara kedalam skuat dan cara bermain, Die Borussen ada di daftar terdepan untuk mampu merusak dominasi Bayern Munchen.
Bayer Leverkusen (65%)
Bayer Leverkusen, namanya tak diperhitungkan sama sekali dalam beberapa musim belakangan.
Namun, musim ini, tim yang bermarkas di BayArena tersebut mampu tampil mengesankan.
Mereka bertengger di posisi ketiga klasemen Bundesliga, dengan torehan 41 angka dari 22 pertandingan.
Hasil dari 12 kemenangan, 2 kali imbang dan 2 kali kalah.
Yang paling spesial dari semua catatan itu adalah lini serang mereka. Sejauh ini, sudah 58 gol yang dicetak, terbaik kedua di Bundesliga.
Korbannya bukan tim sembarangan, tim kuat seperti Borussia Moenchengladbach mereka bantai dengan skor 4-1.
Kemudian ada Borussia Dortmund,pada laga ini Leverkusen sanggup mencetak tiga gol ke gawang Gregor Kobel meski skor akhirnya adalah kekalahan 3–4.
Bintang anyar mereka, Florian Wirtz adalah faktor utama dibalik gemilangnya Leverkusen musim ini.
Pemain asal Jerman itu penyumbang gol dan assist terbanyak bagi Leverkusen.
Wirtz kini telah 18 tahun, ia sebetulnya sudah mencuri perhatian sejak musim 2019/2020.
Saat itu, ia melakoni debut Bundesliga pada usia 17 tahun 16 hari, yang sekaligus membuat namanya menjadi debutan termuda ketiga sepanjang sejarah kompetisi Bundesliga.
Dari situ rekor terus bertambah. Pada Juni, Wirtz mencetak satu gol ke gawang Bayern Munchen.
Gol tersebut menjadikan dirinya sebagai pencetak gol termuda di Bundesliga sepanjang sejarah.
Musim lalu (2020/2021), dia juga mencatat rekor baru sebagai pemain 17 tahun pertama yang sukses mencetak 5 gol.
Musim ini, kontribusi Wirtz bagi Leverkusen lebih mentereng lagi.
Selain karena kemampuannya yang terus berkembang, ia juga mendapat peran yang berbeda ketimbang musim lalu.
Hadirnya Gerardo Seoane di pos pelatih jadi faktor utama.
Dalam skema 4–2–3–1 Seoane, Wirtz ditempatkan sebagai pemain nomor 10.
Peran tersebut membuat Wirtz lebih sering berada di dekat gawang musim ini.
Ditambah dengan kecepatan dan visi menyerangnya, gol dan assist terus berhasil ia sumbangkan.
Musim ini, Wirtz jadi pemain dengan kontribusi ofensif tertinggi berkat 10 gol, 13 assist, 2.4 umpan kunci per pertandingan dan 2.33 dribel sukses per pertandingan.
Sebuah catatan yang luar biasa untuk remaja berusia 18 tahun.
Jika mampu tampil konsisten, bukan tak mungkin Bayern Leverkusen mampu dibawanya menjadi tim yang mampu merusak dominasi Bayern Munchen musim ini.
(Tribunnews.com/Deivor)