TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan senang bukan main kala melihat hasil Liga Italia pekan ke-26 yang digelar akhir pekan ini.
Pasalnya sang pemuncak klasemen Liga Italia, AC Milan gagal mengatasi perlawanan tim papan bawah, Salernitana.
Itu membuat AC Milan juga tak bisa memperlebar jarak dengan Inter Milan yang ada di peringkat kedua.
Saat ini kedua tim hanya terpaut dua angka saja.
Alhasil, jika Inter Milan mampu memenangkan laga melawan Sassuolo, maka mereka akan menggusur AC Milan di puncak klasemen.
Laga Inter Milan vs Sassuolo akan berlangsung pada Senin (21/2/2022) pukul 00.00 WIB, di Stadion San Siro.
Baca juga: Bedah Kiat Inter Milan Kalahkan Liverpool, Skema 3 Bek, Layani Dzeko Lewat Calhanoglu & Sanchez
Baca juga: Hujat Strategi Transfer Tottenham, Antonio Conte Butuh Pemain AC Milan & Chelsea untuk Membangun Tim
Kubu Nerazzurri sendiri bukannya tanpa masalah menjelang laga ini.
Kondisi lini depan mereka tengah mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Bahkan salah satu penggawa mereka, Lautaro Martinez mendapat kritikan cukup tajam.
Pasalnya, performa striker berjuluk si Banteng ini dinilai berbeda jauh dari musim lalu.
Memang jika menilik dari catatan golnya, ia sebenarnya tak terlalu mengalami paceklik.
Pada musim lalu, Lautaro mencetak 17 gol dari 38 laga Serie A.
Sedangkan musim ini, penyerang asal Argentina tersebut sudah membuat 11 lesakan dari 22 pertandingan.
Para penggemar rupanya tak hanya memperhatikan soal sumbangsih golnya saja.
Mereka juga melihat penampilan sang pemain secara keseluruhan.
Ia dinilai kurang maksimal tampil di dalam skema arahan Simone Inzaghi.
Duetnya bersama Edin Dzeko di lini depan terasa sangat kaku.
Dikutip dari Football Italia, Dzeko kerap harus turun ke belakang guna menyambung aliran bola dari lini tengah.
Tipikal Dzeko dan Lukaku sebenarnya tak jauh berbeda.
Keduanya mau bergerak keluar dari kotak penalti lawan.
Namun entah apa yang berbeda, Lautaro tak bisa klik dengan Dzeko.
Hal berbeda tentu ia rasakan kala Romelu Lukaku masih berseragam Nerazzurri.
Keduanya bahu membahu sebagai tumpuan lini depan tim.
Bahkan, media Italia melabeli keduanya dengan julukan Lu-La lantaran moncernya kedua pemain tersebut.
Kini, tugas mengembalikan kondisi dan konsistensi permainan pemain Argentina ini ada di tangan Simone Inzaghi.
Mantan arsitek Lazio ini nampaknya memerlukan formula selain waktu bermain yang berlimpah bagi Lautaro.
Harapannya, pertandingan melawan Sassuolo ini bisa menjadi awal baru bagi Lautaro di bawah skema Inzaghi.
(Tribunnews.com/Guruh)