TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER- Roman Yaremchuk dari Ukraina telah melepas kausnya dan memperlihatkan logo trisula negaranya. Itu dilakukan saat selebasi mencetak gol pada laga Benfica melawan Ajax di Liga Champions.
Di tengah tengah eskalasi Rusia yang terus memanas, Yaremchuk berusaha menyuarakan nasionalisme sebagai warga Ukraina.
Pemain Benfica asal Ukraina itu melakukannya di pentas liga Champions.
Dia telah memakai kaus dua lapis. Di bawah kaus timnya, Yaremchuk telah memakai kaus berwarna hitam dengan logo trisula Ukraina.
Logo itu telah dianggap sebagai simbol nasional di Ukraina selama lebih dari 100 tahun.
Pemain sepak bola Ukraina, Roman Yaremchuk mencetak gol penyeimbang untuk Benfica pada laga melawan Ajax pada Kamis malam.
Dia melepas bajunya untuk menampilkan lambang negaranya di tengah eskalasi Rusia di tanah airnya.
Selebrasi pemain Ukraina saat Benfica bermain imbang 2-2 dengan Ajax di babak 16 besar Liga Champions menarik perhatian penggemar.
Dengan tim asuhan Yaremchuk tertinggal, striker berusia 26 tahun itu mampu bangkit pada menit ke-72 untuk menyamakan kedudukan.
Dia merayakan gol dengan selebrasi unik. Pesepakbola itu mengenakan kaus dengan lambag trisula Ukraina di bawah kaus timnya.
Ia masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-62 dan mencetak golnya 10 menit kemudian.
Benfica bangkit dari ketinggalan dua kali untuk menahan Ajax bermain imbang 2-2 di leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Sebastien Haller mencetak gol untuk kedua tim di babak pertama.
Striker Pantai Gading yang produktif sekarang memiliki 11 gol untuk Ajax dalam tujuh pertandingan Liga Champions pertamanya, penghitungan tertinggi yang pernah dilakukan oleh seorang pemain debutan di kompetisi klub papan atas Liga Champions Eropa.
Pemain sepak bola yang mewakili tim nasional Ukraina mengalami minggu yang sulit bermain untuk klub Benfica sambil juga mengkhawatirkan keadaan di tanah air mereka.
Melalui Instagram, bintang Manchester City, Oleksandr Zinchenko juga mengungkapkan ketidaksenangannya dengan situasi yang terjadi di sana.
Dia menulis, “Seluruh dunia beradab khawatir tentang situasi di negara saya. Saya tidak bisa menjauh dan mencoba menyampaikan pendapat saya. Dalam foto – negara saya. Negara tempat saya dilahirkan dan dibesarkan. Sebuah negara yang warnanya saya bela di kancah olahraga internasional. Sebuah negara yang kita coba untuk muliakan dan kembangkan. Sebuah negara yang perbatasannya harus tetap tidak dapat diganggu gugat. Negara saya adalah milik Ukraina dan tidak akan ada yang bisa mengambilnya. Kami tidak akan menyerah! Kemuliaan bagi Ukraina,” katanya.
Pejabat di badan sepak bola Eropa telah mengadakan diskusi tentang dampak intervensi mendalam Rusia di Ukraina tentang apakah final Liga Champions masih dapat dipentaskan di St. Petersburg.
Pertandingan final sepak bola Eropa rencananya akan dimainkan di kota Rusia pada 28 Mei, acara olahraga terbesar di negara itu sejak Piala Dunia 2018.
UEFA belum mengeluarkan pernyataan baru sejak kekhawatiran muncul tentang invasi Rusia ke Ukraina setelah Moskow mengumumkan pada hari Senin bahwa pengakuan kemerdekaannya untuk wilayah di Ukraina timur meluas ke wilayah yang saat ini dipegang oleh pasukan Ukraina.