News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Rusia Hadapi Sanksi Internasional, Bagaimana Nasib Roman Abramovich dan Chelsea?

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Leonid Slutsky, teman dekat Roman Abramovich berkomentar mengenai kekayaan taipan Rusia ini. Imbas konflik Rusia-Ukraina, pemilik Chelsea, Roman Abramovich masuk ke dalam pusaran sanksi yang diterima orang dekat Vladimir Putin.

TRIBUNNEWS.COM - Konflik Ukraina-Rusia yang sedang terjadi tak cuma berimbas kepada kehidupan dalam negeri dua negara tersebut.

Dunia internasional juga ikut memperhatikan dengan seksama apa yang sedang terjadi di Ukraina dan Rusia.

Dikutip dari Huffington Post, beberapa negara tengah menyiapkan sanki kepada Rusia imbas dari serbuan yang mereka lakukan ke Ukraina.

Jose Mourinho dan Roman Abramovich. (dailymail.co.uk)

Baca juga: Kemenangan Chelsea di Liga Champions: Magis Havertz & Sistem Tuchel yang Lebih Moncer Tanpa Lukaku

Di Inggris misalnya, Perdana Menteri Boris Johnson sudah menggelar rapat dengan DPR untuk membahas sanksi tersebut.

Anggota Partai Buruh membacakan nama-nama yang sekiranya pantas diberikan sanksi terkait konflik Ukraina-Rusia.

Salah satu nama yang mencuat dalam daftar tersebut adalah pemilik Chelsea, Roman Abramovich.

Anggota DPR tersebut menganggap Abramovich merupakan orang dekat Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Baca juga: Komentar Tuchel Usai Chelsea Kalahkan Lille di Liga Champions, Bicara Nirbobol & Kehebatan Kante

Ia mendesak agar sanksi segera diberikan kepada sang taipan minyak tersebut.

Lantas, bagaimana nasib Roman Abramovich dan Chelsea?

Urusan memberi sanksi kepada Rusia barangkali lebih 'mudah' dilakukan daripada menjatuhkannya kepada Roman Abramovich.

Pasalnya, Abramovich tak bisa dianggap sebagai warga negara Rusia lagi.

Tepatnya sejak tahun 2018 lalu, Abramovich telah menjadi warga negara Israel, sebagaimana dikutip dari Daily Mail.

Dan sejak itu pula, ia bebas keluar masuk Inggris, Israel termasuk ke dalam negara bebas visa untuk masuk ke Negeri Ratu Elizabeth.

Pada awal February 2021 lalu, ia akhirnya kembali ke London setelah bertahun-tahun menghilang.

Situasi unik Roman Abramovich ini sempat menimbulkan kegaduhan di kalangan pemerintahan Inggris.

David Beckham di Stamford Bridge duduk dekat dengan pemilik Chelsea Roman Abramovich. (ist)

Pasalnya, Perdana Menteri Inggris sempat mengatakan jika Abramovich tak perlu dimasukkan ke dalam daftar orang yang mendapat sanksi dari konflik Ukraina-Rusia.

PM Inggris mengatakan jika Abramovich sudah menghadapi sanksi, sebelum masuk ke dalam daftar tersebut.

Pernyataan itulah yang membuat PM Boris Johnson melakukan klarifikasi.

Ia lantas menyatakan jika Abramovich tak masuk dalam target sanksi yang dipersiapkan Inggris.

Namun, ia juga menegaskan situasi yang ada dengan memberikan pernyataan terbaru.

"Semua orang Israel memerlukan visa untuk tinggal, bekerja atau belajar di Inggris," ujar Johnson.

Pintu untuk memberi sanksi kepada Abramovich ada pada tahapan ini.

Jika ia ingin mengajukan visa iZin tinggal atau bekerja, maka pemerintah bisa menolaknya dengan tegas.

Apakah Abramovich masih ingin tinggal di Inggris?

Kemungkinan tersebut sangat terbuka lantaran sang taipan memiliki investasi besar di sana.

Baca juga: Ukraina-Rusia Bergejolak, Legenda AC Milan Andriy Shevchenko Suarakan Persatuan Negaranya

Selain properti mewah, ia pastinya tak akan melupakan investasi terbesarnya, Chelsea.

Memang, ia memiliki orang kepercayaan untuk mengurus The Blues.

Namun, ia juga dikenal sebagai pemilik yang sering datang ke stadion menonton langsung laga klub miliknya.

Sperti pada gelaran Piala Dunia Antarklub lalu, dimana Abramovich langsung menyambangi para pemain Chelsea yang berhasil merengkuh gelar juara.

Di satu sisi, Abramovich bisa kucing-kucingan dengan pemerintah Inggris.

Namun, situasi serupa tak akan dialami Chelsea.

Pasalnya, beberapa anggota DPR mendesak agar Chelsea tak diberikan hak untuk memporomosikan olahraga dengan embel-embel Inggris di dalamnya.

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini