TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Manchester United telah menjalani kemitraan dengan maskapai penerbangan Aeroflot asal Rusia itu sejak 2013 silam.
Namun, mereka kini menyadari besarnya kerugian yang bisa terjadi pada klub jika terus bekerja sama dengan Aeroflot.
Harga saham Manchester United bahkan turun delapan persen sejak invasi Rusia ke Ukraina.
Hal itu membuat nilai pasar Manchester United kini telah turun hingga lebih dari 1,3 miliar pound sejak Oktober.
Dan penurunan terakhir tampaknya membuat pemilik klub tidak punya pilihan lain selain mengakhiri perjanjian dengan Aeroflot.
Adapun perjanjian terbaru antara Manchester United dan Aeroflot baru akan berakhir pada musim panas 2023.
Dalam keadaan normal, Manchester United akan memulai negosiasi kesepakatan baru dalam waktu 12 bulan sebelum kontrak berakhir.
Namun, pemilik Manchester United kini akan mempertimbangkan apa yang diperlukan untuk mengakhiri perjanjian.
Setelah itu, mereka akan berusaha mencapai kesepakatan dengan maskapai penerbangan lain sebagai gantinya.
Aeroflot adalah maskapai penerbangan nasional Rusia yang terbang ke 146 kota tujuan di 52 negara.
Adapun kerja sama Manchester United dan Aeroflot selama 9 tahun telah bernilai hampir 100 juta pound secara total.
Seperti diketahui, Manchester United ikut terkena imbas dari invasi Rusia ke Ukraina, nilai saham Setan Merah anjlok.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan operasi militer di wilayah timur Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Pengumuman tersebut menandai masuknya tentara-tentara Rusia ke Ukraina beberapa jam setelahnya.
Beberapa suara ledakan terdengar di beberapa kota besar di Ukraina.
Mulai dari di Kramatorsk, Kharkiv, Odessa, Mariupol, dan ibu kota Kiev dilaporkan terjadi ledakan.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pun merespons dengan memutuskan hubungan diplomatik negaranya dengan Rusia.
Situasi yang semakin memanas antara kedua negara tersebut ternyata turut berimbas ke olahraga.
Awal pekan ini terungkap bahwa UEFA siap untuk memindahkan tempat penyelenggaraan final Liga Champions musim ini.
Venue final Liga Champions akan pindah dari St. Petersburg ke kota lain karena meningkatnya konflik Rusia-Ukraina.
Sementara itu, klub raksasa Inggris Manchester United terancam akan mengalami kerugian besar dari segi finansial.
Pasalnya, mereka tampaknya harus menghentikan kerja sama dengan salah satu sponsor mereka asal Rusia, Aeroflot.