News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Prediksi Line-up AC Milan vs Udinese di Liga Italia: Ujian Konsistensi Rossoneri Kejar Scudetto

Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Stefano Pioli, Pelatih Kepala AC Milan saat FC Internazionale melawan AC Milan, Serie A, di Stadion Giuseppe Meazza pada 5 Februari 2022. (Foto oleh Alessio Morgese / NurPhoto)

TRIBUNNEWS.COM - AC Milan akan dintantang tamunya, Udinese dalam dalam giornata ke-27 Liga Italia pada Sabtu, (24/02/2022).

Poin 3 adalah harga mati bagi AC Milan jika ingin meraih scudetto di musim ini. AC Milan sedang nangkring di posisi puncak klasemen Liga Italia.

Pasukan Pioli itu mengoleksi 56 angka dari 26 pertandingan di Liga Italia musim ini, sekaligus menjadi tim dengan torehan gol kedua terbanyak dengan 52 gol.

Catatan gol AC Milan hanya kalah dari sang rival, Inter Milan yang sudah mengoleksi sebanyak 55 gol.

Menghadapi Udinese yang berada di papan bawah klasemen Liga Italia, seharusnya pasukan Pioli mampu mengamankan 3 angka dengan mudah.

Yang dibutuhkan Rossoneri saat ini adalah konsistensi, kejadian seperti musim lalu tak boleh kembali terulang.

Selebrasi penyerang Olivier Giroud dan pemain AC Milan seusai menang atas rival sekota mereka, Inter Milan dalam derbi bertajuk derby della madoninna, Ahad (6/2/2022) dini hari WIB (tangkap layar/sempre Milan)

Baca juga: Media Italia Sebut Lukaku Tidak Bahagia di Chelsea, Ingin Kembali ke Inter Milan, Rela Potong Gaji

Baca juga: Ukraina-Rusia Bergejolak, Legenda AC Milan Andriy Shevchenko Suarakan Persatuan Negaranya

AC Milan yang sempat berada di puncak klasemen dari awal hingga pertengahan musim harus rela digusur Nerrazzuri berkat inkonsistensi mereka.

Kini, dengan kepercayaan diri yang lebih berlipat sekaligus telah gugurnya mereka di Liga Champions membuat Sandro Tonali dan kolega dapat lebih fokus bermain di Liga Italia.

Dalam daftar skuat, Pioli memang tak memiliki barisan pemain baru yang namanya begitu mentereng.

Namun, chemistry yang terjalin antar pemain Rossoneri musim ini mampu membuat AC Milan tampil menjanjikan di Liga Italia.

Dari lini belakang, hingga depan, Rossoneri memiliki tulang punggung yang yang menjadi tumpuan Pioli di setiap pertandingan.

Di sektor belakang, nama Theo Hernandez dapat dikatakan sebagai pemain yang penampilannya paling menonjol untuk AC Milan musim ini.

Theo pernah memperkuat Real Madrid di musim 2018/2019, namun ia terlalu tersisih dari skuat Real Madrid lantaran usianya yang dianggap terlalu muda (21).

Ia hanya bermain sebanyak 8 kali bersama Los Blancos, perannya sebagai bek kiri kalah saing melawan Marcelo yang saat itu sedang bagus-bagusnya.

"Saya tidak bisa melakukan yang terbaik untuk Real Madrid karena saya tidak memiliki menit bermain yang banyak," kata Theo dilansir Marca.

Pemain asal Prancis itupun akhirnya dipinjamkan ke Real Sociedad untuk mendapatkan menit bermain lebih.

Saat itu Theo mampu tampil konsisten bersama Sociedad, dengan seringkali menyumbangkan gol dan assist untuk tim asal Spanyol tersebut.

Bakat Theo yang cemerlang pun dilirik oleh AC Milan, tanpa ragu, klub raksasa Italia itupun menggelontorkan dana sebanyak 21 juta euro untuk memboyongnya ke San Siro di musim 2019/2020.

Tak perlu menunggu lama, Theo langsung cocok dengan permainan AC Milan dan sepak bola Italia.

Ia diberi kepercayaan oleh Pioli untuk bermain reguler mengisi pos bek kiri Rossoneri.

Memanfaatkan kecepatan dan skill olah bolanya, Theo mampu memberi kontribusi luar biasa untuk AC Milan.

Sumbangan 19 gol dan 21 assist mampu ia torehkan untuk AC Milan hingga saat ini.

Penampilan cemerlang Theo pun membawanya dipanggil Timnas Prancis musim ini dan langsung memberi gelar UEFA Nation League untuk Les Bleus.

Itu di lini belakang, di sektor tengah, AC Milan juga memiliki dua regista yang menjadi nyawa dari penampilan Rossoneri musim ini.

Keseimbangan di lini tengah memberi kenyamanan bermain AC Milan, dengan skema 4-2-3-1 yang dia usung, pelatih asal Italia tersebut selalu memakai dua regista untuk mengatur lini tengah Rossoneri.

Adalah Sandro Tonali dan Ismael Bennacer, dua regista yang menjadi denyut nadi dan sutradara handal dalam mengatur tempo permainan AC Milan.

Mereka berdua bahu membahu menjadi tumpuan di lini tengah Rossoneri, baik saat dipasangkan, ataupun bermain bergantian mengawal lini tengah AC Milan. Keduanya selalu mampu menampilkan permainan yang mengesankan.

Banyak yang menyebut Tonali merupakan titisan Andrea Pirlo, dari posisi, cara bermain dan gaya rambutnya yang memang 11 12 dengan Pirlo.

Nyatanya, kemiripan tersebut bukan sekedar omongan belaka, dari segi kemampuan, Tonali punya kans untuk menjadi salah satu gelandang komplet yang dimiliki Milan.

Bek AC Milan Prancis Theo Hernandez (tengah) merayakan dengan bek AC Milan Italia Matteo Gabbia (kiri) dan gelandang AC Milan Italia Sandro Tonali setelah mencetak gol keduanya selama pertandingan sepak bola Serie A antara Venezia dan AC Milan di stadion Pier Luigi Penso di Venesia pada 9 Januari 2022. (Marco BERTORELLO / AFP)

Baca juga: Klasemen & Top Skor Liga Inggris: Arsenal Teror MU & Chelsea di Zona UCL, Trio Liverpool Brutal

Visi bermainnya sangat baik, ia juga memiliki kemampuan passing dan dribel yang mumpuni.

Kemampuan passing dan dribel Tonali membuat aliran bola di lini tengah menjadi lebih encer.

Tonali dapat membantu Milan keluar dari pressing lawan ketika menerima bola di kedalaman.

Sejauh ini, Tonali sebagai gelandang memiliki akurasi passing yang apik, yakni ada di angka 82,4 persen.

Tak cuma itu, progresi umpan lambungnya juga mentereng yaitu di angka 14.78, ia hanya kalah dari gelandang AS Roma, Bryan Crstante.

Tonali pun sering diandalkan Milan untuk menjadi eksekutor bola mati utama, satu gol dari tendangan bebas ia cetak saat Milan menumbangkan Cagliari di giornata kedua Liga Italia.

Kemampuan bertahan dan etos kerja Tonali juga sepantasnya mendapatkan pujian, ia menjadi penghalau serangan lawan dari lini tengah. Pioli yang sering bermain pragmatis bagi mengandalkan kinerga gelandangnya dalam urusan bertahan.

Catatan pressures Tonali berada di angka 19.93 per pertandingan, sedangkan catatan blocks eks pemain Brescia ini berada di angka 2.03 per pertandingan.

Tonali begitu ngotot dalam bermain, ia tak pernah berhenti berlari untuk mengalirkan bola dari tengah, sang pemain juga tak lupa akan tugasnya membantu Milan dalam bertahan.

"Jika bisa memiliki kemampuan para legenda, aku akan jadi pemain yang sempurna. Kupikir aku punya kesamaan dengan Pirlo,"

"Namun, aku pun selalu ngotot dalam bermain. Jadi, aku juga punya sedikit Gattuso dalam diriku," kata Tonali dilansir Football Italia.

Pioli memang pantas sumringah, kedalaman skuat Milan di lini tengah tak perlu diragukan lagi, ia juga memiliki satu regista handal untuk mendongkrak efisiensi permainan pragmatis yang diusungnya.

Ismael Bennacer adalah jawaban saat Milan membutuhkan keseimbangan dan kreatifitas permainan. Pemain berdarah Aljazair tersebut memiliki karakter permainan ofensif dan apik dalam hal mengatur tempo serangan.

Bennacer di Milan bermain sebagai penghubung antara lini tengah dan depan, ia kerap turun menjemput bola kemudian melakukan progresi ke depan dengan umpan-umpan pendek dan melakukan dribel untuk menerobos lini tengah lawan.

Pass completion sang pemain berada di angka 85.9% per pertandingan, kemampuan dribelnya juga mengesankan, dribbles completed pemain berusia 24 tahun tersebut berada di angka 2.04 per pertandingannya.

Dengan atribut semegah itu membuat Bennacer bermain begitu ofensif, ia juga sering dimainkan Pioli untuk menjadi playmaker yang mendongkrak lini depan Milan saat mengalami kebuntuan.

Contohnya adalah saat AC Milan bertemu Bologna pada giornata kesembilan, saat skor imbang 2-2, Pioli mendorong Bennacer untuk bermain lebih ke depan untuk berada di belakang Ibrahimovic.

Dan benar saja, melakukan dribel dari tengah hingga ke sepertiga akhir, Bennacer dengan pintar memberi umpan matang kepada Ibrahimovic yang membuka ruang di depan kotak penalti, dengan dingin, striker berusia 40 tahun tersebut mengonversi umpan Bennacer untuk membawa Rossoneri unggul.

Tak hanya menyumbang assist, pemain yang menimba ilmu bersama akademi Arsenal tersebut juga sukses mencetak gol lewat tendangan spektakuler dari luar kotak 16.

Bahkan, kehebatan Bennacer juga pernah mendapatkan pujian dari Cristiano Ronaldo saat keduanya masih bermain untuk Empoli dan Juventus.

"Saya sangat kagum dengan pemain Empoli yang bernomor punggung 10 (Bennacer), dia bisa menjadi seorang pemenang di masa depan," kata kapten Timnas Portugal tersebut dilansir Football Italia.

Apa yang dilontarkan Ronaldo dua tahun lalu pun perlahan mampu dibuktikan Bennacer, mentalitas bertandingan dan kontribusinya untuk AC Milan terus memberikan hasil positif untuk Rossoneri.

Ya, Ismael Bennacer dan Sandro Tonali adalah dua regista yang menjadi kunci gemilangnya performa Milan di musim ini.

Dalam skema 4-2-3-1 yang dipakai Pioli, Bennacer dan Tonali saling terhubung, lewat kemampuan bertahan dan menyerang yang baik dari keduanya, membuat Pioli mampu melakukan transisi bertahan ke menyerang dengan baik. 

Dengan apiknya performa kedua regista tersebut, mampu membuat penyerang gaek Ibrahimovic dan Olivier Giroud tampil bertaji.

Nama yang disebutkan pertama sudah menjadi top skor bagi Rossoneri di musim lalu dengan catatan 17 golnya.

Musim ini, Zlatan yang lebih banyak berada di ruang perawatan, membuat menit bermain Giroud lebih banyak.

Dan benar saja, pemain asal Prancis itu sukses menjadi tumpuan di lini depan AC Milan dengan torehan 7 golnya di Liga Italia.

Ya, kedalaman skuat dan keseimbangan yang dihadirkan Pioli pada permainan AC Milan membuat Rossoneri mampu bersaing untuk meraih scudetto secara dua musim berturut-turut.

Dengan pengalamannya di musim lalu, yang dibutuhkan AC Milan hanyalah konsistensi untuk selalu mengamankan 3 poin.

Prediksi Susunan Pemain:

AC Milan (4-2-3-1): 

Maignan; Calabria, Tomori, Romagnoli, Theo; Tonali, Kessie; Messias, Diaz, Leao; Giroud.

Absen: Bennacer (skorsing), Kjaer (cedera), Ibrahimovic (tidak fit).

Udinese (3-5-2): 

Silvestri; Becao, Pablo Mari, Perez; Soppy, Walace, Makengo, Arslan, Molina; Beto, Deulofeu.

Absen: Santurro (cedera), Nuytinck (cedera).

(Tribunnews.com/Deivor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini