TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER- Manchester United telah resmi mencoret maskapai penerbangan Rusia Aeroflot dari daftar sponsor resmi klub.
Para pendukung telah menghubungi United dalam beberapa hari terakhir mengungkapkan keprihatinan tentang kemitraan yang sedang berlangsung setelah invasi Rusia ke Ukraina, yang berlanjut ke hari kedua pada hari Jumat.
Seorang juru bicara United mengatakan: "Mengingat peristiwa di Ukraina, kami telah mencabut hak sponsor Aeroflot".
"Kami berbagi keprihatinan para penggemar kami di seluruh dunia dan menyampaikan simpati kami kepada mereka yang terkena dampak."
Aeroflot mencapai kesepakatan sebagai perusahaan pembawa resmi klub Manchester United pada Juli 2013, yang diperbarui empat tahun kemudian dan dilaporkan bernilai £ 40 juta.
Sebagai bagian dari perjanjian awal, perusahaan mengatakan akan memberikan saran strategis kepada klub tentang pengaturan perjalanan untuk tim dan ofisial dan juga akan menyediakan layanan charter kapan pun sesuai dengan pesawat Airbus dan Boeing jarak jauh terbaru yang menampilkan pengalaman kelas bisnis seni.
Inggris pekan ini melarang Aeroflot, sebagai perusahaan penerbangan nasional terbesar Rusia masuk wilayah udaranya sebagai bagian dari daftar sanksi terhadap negara tersebut menyusul aksi militer di Ukraina.
Manchester United sebelumnya telah siap memutus kontrak kerjasama dengan maskapai penerbangan Rusia, Aeroflot sebagai akibat dari serangan Rusia ke Ukraina.
Aeroflot telah menjadi sponsor utama United sejak 2013.
Klub dan perusahaan penerbangan juga menandatangani perjanjian untuk memperpanjang sponsor pada 2017.
Dikutip dari Mirror, perjanjian mereka akan berakhir pada bulan April.
Dan CEO baru United, Richard Arnold dikabarkan tidak berniat memperbaruinya.
United tidak menggunakan Aeroflot untuk terbang ke Madrid untuk pertandingan terakhir mereka melawan Atletico di Liga Champions.
Mereka kini mencari kesepakatan dengan mitra maskapai baru. "Qatar Airways adalah salah satu opsi yang dipertimbangkan," demikian ditulis di Mirror.
Meskipun perjanjian itu berlaku hingga April, sumber di Mirror mengatakan,
"United menyadari betapa banyak kerusakan yang dapat terjadi pada citra klub dan daya tarik komersial jika terus dikaitkan dengan Aeroflot".