TRIBUNNEWS.COM - FIFA dan UEFA secara resmi telah menjatuhkan berbagai hukuman dan sanksi kepada federasi sepak bola Rusia, Selasa (1/3/2022) dinihari WIB.
Akibat hukuman tersebut, Timnas Rusia secara resmi tidak diizinkan untuk mengikuti berbagai agenda internasional milik FIFA dan UEFA, termasuk salah satunya Piala Dunia 2022.
Sementara itu, klub-klub asal Rusia juga tidak diperbolehkan untuk bermain di kompetisi yang berada di bawah naungan UEFA.
Spartak Moscow yang sebenarnya masih bermain dalam gelaran Liga Eropa pun langsung menjadi korban dari kebijakan tersebut.
Baca juga: Pernyataan Pelatih Rusia Valeri Karpin Atas Sanksi FIFA yang Melarang Tampil di Laga Internasional
Baca juga: Tak Terima Dihujani Sanksi, Federasi Sepak Bola Rusia Tantang Balik FIFA dan UEFA
Bendera dan nyanyian kebangsaan Rusia juga tidak diizinkan untuk ditampilkan dalam berbagai event olahraga sepak bola yang berada di bawah naungan FIFA dan UEFA.
Berbagai kebijakan tersebut diambil FIFA dan UEFA setelah melihat aksi invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina selama sepekan terakhir.
Baca juga: FIFA Larang Nyanyikan Lagu Kebangsaan Rusia dan Kibarkan Bendera di Pertandingan Internasional
Tentu ada pro kontra atas kebijakan yang dikeluarkan FIFA dan UEFA saat mencoba memberikan hukuman kepada Rusia dalam hal olahraga sepak bola.
Dari sisi pro, kebijakan tersebut seakan menguatkan posisi FIFA dan UEFA yang tidak setuju dengan langkah Rusia menginvasi Ukraina secara besar-besaran.
Hanya saja ada pula sisi kontra yang disorot dari kebijakan yang dikeluarkan FIFA dan UEFA tersebut.
Salah satunya soal standar ganda yang dikeluarkan pihak FIFA dan UEFA dalam memberikan hukuman.
Tak sedikit netizen yang berasal dari netizen Indonesia yang menganggap FIFA dan UEFA terlalu ikut campur dalam urusan politik dalam kasus ini.
Para netizen seakan mempertanyakan kebijakan standar ganda UEFA dan FIFA yang berani menghukum Rusia, namun tidak mampu melakukan hal sama terhadap Israel yang memborbardir Palestina maupun Amerika Serikat ketika menyerang Iraq.
Baca juga: FIFA Dinilai Lembek kepada Rusia, Polandia Menolak Tegas Tanding Lawan Rusia di Playoff Piala Dunia
Bahkan beberapa contoh kasus pernah mencuat termasuk saat para penggemar Celtic mencoba memberikan dukungan untuk Palestina, namun justru mereka yang terkena hukuman.
Kala itu, UEFA beranggapan bahwa aksi supporter Celtic itu telah melanggar aturan disiplin dimana itu dianggap sebagai bendera terlarang.
UEFA pun tak segan menjatuhkan denda sebesar 145 juta rupiah kepada Celtic atas tindakan supporternya tersebut yang dilakukan pada Agustus 2016 silam.
Hal itulah yang menjadi sorotan tajam netizen utamanya yang berasal dari Indonesia yang menilai UEFA dan FIFA telah menerapkan standar ganda dalam memberikan hukuman.
Beberapa cuitan pedas netizen Indonesia pun terpantau di kolom komentar akun media sosial resmi FIFA maupun UEFA.
Tentu menarik untuk melihat perkembangan isu panas ini terkait standar ganda yang diterapkan FIFA dan UEFA dalam menjatuhkan hukuman kepada anggotanya.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)