Di laga terakhir saat ditahan Genoa 0-0, terlihat bagaimana tumpulnya lini depan Inter. Nerazzurri tampil buruk, dan seperti tak punya skenario penyelesaian akhir.
Mereka melepaskan lebih dari 20 tendangan ke gawang lawan, tanpa ada satu pun yang menjadi gol.
Ini berarti, Inter sekarang memiliki 59 tendangan ke gawang lawan sejak gol terakhir di Serie A saat imbang kontra Napoli 1-1 (13/2).
Hal ini tak lepas dari mandulnya para bomber Inter.
Lautaro Martinez sedang mengalami paceklik gol yang terburuk sejak bergbung ke kubu Nerazzurri dengan belum cetak gol di 2022 ini.
Edin Dzeko terlihat makin tua, dan lamban, sedang Alexis Sanchez tak terlihat perannya di sepertiga akhir lapangan.
Ketiga penyerang ini gagal menjadi ujung tombak, dan pemukul akhir serangan Inter.
Jika bisa mencetak gol cepat ke gawang Salernitana, hal itu pastinya akan mendongrak kepercayaan diri mereka.
Di lini tengah, peran Hakan Calhanoglu semakin tak terlihat. Padahal di awal musim sebelum Natal, mantan gelandang AC Milan ini terlihat sangat menjanjikan.
Tapi kepergian Christian Eriksen, dan Stafano Sensi sepertinya memberikan pengaruh besar kepadanya. Dia kehilangan partner kreatif di sampingnya.
Pelatih Simone Inzaghi berharap banyak pada Joaquin Correa, dan Robin Gosens untuk memberi perbedaan di duel ini.
Correa akan memberi Inter peluang untuk menyegarkan serangan yang selama ini terbilang monoton.
Sedang Gosens bisa meningkatkan kecepatan, dan kekuatan di sebelah kiri.
Correa bahkan bisa membuat Inter beralih ke pola 3-5-1-1 dengan Dzeko mampu bermain sebagai titik fokus, dan Correa mampu memainkan peran penghubung dengan sempurna.