TRIBUNNEWS.COM, LEICESTER- Jeese Marsch mengaku respek dengan filosofi menyerang yang selalu ditunjukkan Marcelo Bielsa.
Namun, dia menegaskan dirinya akan menempuh cara berbeda dalam menangani Leeds United.
Bielsa dipecat awal pekan ini setelah Leeds menuai rentetan hasil buruk yang membuat mereka terpuruk di posisi 16 klasemen sementara dengan 23 poin, hanya terpaut dua poin dari Burnley di posisi 18.
"Saya berbeda, saya adalah diri sendiri dan memiliki cara sendiri. Saya tidak harus menjadi Marcelo Bielsa. Lebih penting untuk menjadi saya dan membantu apa yang dibutuhkan tim ini untuk terus tumbuh," kata pelatih asal Amerika Serikat berusia 48 tahun ini.
Marsch menjelaskan telah mengikuti karier Bielsa dan menaruh hormat kepada pelatih asal Argentina tersebut. Ia mengaku banyak belajar dari apa yang telah dia lakukan.
Marsch ditunjuk sebagai pelatih anyar Leeds United pada 28 Februari lalu setelah didatangkan oleh direktur sepak bola Victor Orta.
Ia mengemban misi membawa The Peacocks untuk bertahan di Liga Inggris musim ini.
Sebelumnya, Marsch ditunjuk sebagai pelatih RB Leipzig menggantikan Julian Nagelsmann yang pindah ke Bayern Muenchen pada Juli 2021.
Namun ia hanya bertahan lima bulan setelah Die Rotten Bullen menelan hasil negatif di Liga Jerman dan Liga Champions.
Sebelum menjadi pelatih RB Leipzig, Marsch tercatat sukses bersama RB Salzburg dengan menjuarai kompetisi Liga Austria selama dua musim beruntun.
Selama melatih Leeds 3,5 musim, Bielsa identik dengan filosofi man-marking di setiap sudut permainan. Filosofi inilah yang akan dirombak oleh Marsch.
"Banyak tim sudah mengetahui cara menangkal man-marking. Itulah kenapa mungkin pola seperti itu jadi sulit berkembang saat ini," ujarnya.
"Tentu saja, saya tak akan memakai pola man-marking. Demikian juga dengan penguasaan bola, kita akan ciptakan taktik yang membuat momen transisi bola jadi lebih cepat, dan mengalir," ujarnya berkoar.
Filosofi baru dari Marsch ini akan diuji saat Leeds United menyambangi markas Leicester City, Stadion King Power dalam pekan ke-28 Liga Primer, Sabtu (5/3) malam nanti.
Dia dituntut langsung memberikan kesan kuat. Impak yang berarti dari pergantian kemudi pelatih, dengan langsung memberikan kemenangan.
Prestasi The White memang sedang terpuruk. Dari enam laga terakhir, mereka kalah lima kali, dan sekali seri.
Empat kali kalah beruntun dengan kebobolan 17 gol, dan hanya mengemas dua gol.
Tugas yang sangat berat bagi Marsch untuk mendongkrak lagi semangat, serta kepercayaan diri para pemain, dan yang paling penting mempersembahkan lagi kemenangan.
Gawatnya lagi, lawan yang dihadapai adalah Leicester. Ini jelas bukan lawan yang mudah.
The Foxes sedang mengamuk lantaran kini terpuruk ke posisi 12 klasemen sementara dengan 30 poin dari 24 laga. Mereka sedang mencambuk diri untuk mengejar tiket ke Liga Europa.
Skuat asuhan Brendan Rodgers ini kembali lagi ke jalur kemnangan setelah menggebuk Burnley 0-2 di laga terakhir Liga Primer.
Sebelumnya, mereka tanpa kemenangan di lima laga dengan tiga kali kalah, dan dua kali seri. (Tribunnews/den)
Live on
Mola TV
Sabtu (5/3)
Pukul 19.30 WIB
Prakiraan Susunan Pemain
Leicester City:
Schmeichel; Albrighton, Amartey, Soyuncu, Thomas; Tielemans, Ndidi; Lookman, Maddison, Barnes; Vardy
Leeds United:
Meslier; Ayling, Koch, Llorente; Dallas, Forshaw, Klich, Firpo; Raphinha, James, Harrison