TRIBUNNEWS.COM - Bali United sukses meraih lima kemenangan di lima laga terakhir BRI Liga 1 2021/2022.
Alhasil, Serdadu Tridatu pun nangkir di posisi puncak klasemen BRI Liga 1 dengan torehan 60 angka dari 28 pertandingan.
Bali United pun berada dalam garis terdepan untuk menjadi juara BRI liga 1, di sisa enam laga, mereka hanya butuh konsistensi untuk membawa pulang gelar.
Mereka tak boleh kehilangan satu poin pun, pasalnya, masih ada empat tim lain yang berpeluang untu menyalip Serdadu Tridatu dari posisi puncak.
Di posisi kedua, Persib Bandung dengan skuat mewahnya menguntit dengan kumpulan 57 angka.
Juga dengan Bhayangkara dan Arema FC, kedua tim tersebut sama-sama telah mengumulkan 56 poin dari 28 pertandingan.
Dan tak lupa, Persebaya Surabaya yang menguntut di posisi kelima dengan torehan 57 angka.
Nangkirnya Bali United di posisi puncak untuk mengugnguli klub-klub elite lainnya memang-lah bukan hal yang mengejutkan.
Baca juga: Borneo vs Persela Liga 1, Fakhri Husaini tak Ingin Kecolongan Lagi, Mental Pesut Etam Jadi Sorotan
Baca juga: Mengupas Kans Arema FC Juara BRI Liga 1: Singo Edan Butuh Bantuan Persebaya untuk Naik Singgasana
Mereka memiliki barisan pemain berkelas yang kualitasnya tak perlu diragukan lagi, salah satunya adalah bek kiri andalan Serdadu Tridatu, Ricky Fajrin.
Pemain berusia 26 tahun tersebut hampir tak pernah absen di setiap laga yang dijalani Bali United.
Total ia tampil sebanyak 27 laga dari 28 pertandingan yang dijalani Serdadu Tridatu di BRI Liga 1 musim ini.
Sebagai pemain yang berposisi sebagai pemain belakang, Ricky Fajrin memiliki sejumlah keunggulan yang tak dimiliki pemain lainnya. Ricky merupakan pemain serba bisa atau biasa disebut versatile.
Pemain berkaki kidal tersebut dapat bermain sebagai bek tengah dan bek kiri dengan sama baiknya.
Selain menjadi pemain serba bisa, keunggulan yang dimiliki Ricky Fajrin adalah kecerdasannya dalam mengambil keputusan.
Ia paham betul kapan harus bertahanan dan kapan harus membantu tim untuk menyerang. Keputusannya di lapangan sangat cepat dan akurat.
Salah satu contohnya adalah sumbangan assist yang ia berikan kepada Spasojevic di laga menghadapi Persikabo Bogor pada (04/02/2022).
Ricky tak langsung melakukan overlap saat Bali United menyerang di posisi tepi, saat Lilipaly masuk ke dalam kotak penalti, barulah ia mulai melakukan pergerakan ke depan.
Berkat akurasi umpan dan ketepatan Ricky dalam mengambil keputusan, umpan crossing manjanya kepada Spaso sukses ia konfersikan menjadi gol.
Saat bermain bersama Bali United, Ricky Fajrin sebenarnya tak berperan selayaknya bek sayap yang rajin naik ke depan.
Baca juga: Prediksi Persib vs Persiraja BRI Liga 1, Tanpa Beckham, Siapa Penyuplai Bola Lini Tengah si Maung?
Baca juga: Derbi Manchester Liga Inggris, Man United Jegal Man City Lagi di Etihad?
Umpan-umpan silang dari sayap yang ia lakukan juga terhitung sedikit. Sebaliknya, Ricky Fajrin bakal lebih berhati-hati ketika melakukan overlap.
Ia lebih memilih menunggu momen dan celah yang tepat saat ingin membantu penyerangan.
Pemain asal Semarang itu sangat pandai dalam memaksimalkan kelebihan dan menutup kekurangannya.
Dengan gaya bermainnya yang seperti itu, Teco memang memaksimalkan Ricky untuk menjaga pertahanan Serdadu Tridatu dari sisi kiri.
Dalam taktiknya, Teco bermain dengan skema 4–3-3, yang bertugas untuk aktif melakukan overlap adalah bek kanan yang diisi oleh Andhika Wijaya.
Ricky melakukan overlap ketika Stefano Lilipaly yang bermain sebagai winger kiri berada di area kotak penalti.
Selebihnya, ia lebih sering berdiri sejajar bersama dua bek tengah Bali United, Leonard Tupamahu dan Willian Pacheco.
Meskipun begitu, catatan assist Ricky Fajrin musim ini dapat dikatakan produktif, total ia telah menyumbangkan 4 assist dari 27 laga yang sudah ia jalani bersama Bali United.
Efektivitas Ricky Fajrin-lah yang membuat Serdadu Tridatu menjadi salah satu tim produktif dengan jumlah kebobolan yang sedikit.
Torehan 47 gol Bali United di gelaran BRI Liga 1 musim ini hanya kalah dari Persebaya Surabaya yang berhasil mengoleksi 48 gol.
Baca juga: BRI Liga 1: Lari Persib Rawan Terjegal Kaki Persiraja, Maung Haram Keblinger Status di Atas Kertas
Serdadu Tridatu juga baru kebobolan sebanyak 20 gol di musim ini, hanya Arema Malang dan Persib Bandung-lah yang memiliki catatan lebih apik, sejauh ini gawang kedua tim papan atas tersebut hanya mampu dibobol lawan sebanyak 16 kali.
Ya, Ricky Fajrin akan selalu bermain, mengawal pertahanan Bali United, sekaligus membantu lini depan pada saat yang tepat.
Sayangnya, penampilan apik Ricky bersama Serdadu Tridatu musim ini sama sekali tak membuat pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong meliriknya.
Nama Ricky tak pernah masuk lagi ke dalam skuat Timnas Garuda sejak kedatangan juru taktik asal Korea Selatan itu.
Padahal sebelumnya, Ricky merupakan langganan Timnas Indonesia yang namanya tak pernah tertinggal untuk tampil di laga-laga Garuda.
Shin Tae-yong lebih memilih memasukkan dua nama bek kiri muda, Pratama Arhan dan pemain Persik Kediri, Edo Febriansah.
Misi Tae-yong yang ingin melakukan regenerasi di skuat Timnas Indonesia nampaknya menjadi faktor utama tak dipanggilnya Ricky ke dalam skuat meski tampil impresif di BRI Liga 1 musim ini.
(Tribunnews.com/Deivor)