Terutama ketika pertandingan berjalan dari menit ke-45 hingga 60.
PSS Sleman seolah mengobok-obok pertahanan The Guardian dengan memindahkan bol dari kiri ke kanan dan sebaliknya.
Di sisi lain, Bhayangkara FC lebih banyak mengandalkan serangan balik sebagai jawaban atas tekanan bertubi yang dihadapi.
Namun, skema counter attack inipun tak banyak membahayakan gawang PSS Sleman.
Bencana bagi PSS Sleman hadir di menit ke-67.
Pemain belakang mereka yang sekaligus kapten tim. Bagus Nirwanto mendapat kartu merah langsung dari wasit.
Bagus dianggap melakukan sliding tekel berbahaya kepada Ruben Sanadi yang sedang membangun serangan balik.
Alhasil, upaya Super Elja menyamakan kedudukan semakin berat lantaran mereka harus bermain dengan 10 orang.
Hingga menit ke-80, tak ada peluang-peluang emas yang tercipta dari kedua tim.
Bhayangkara FC mencoba mempertahankan keunggulan dengan memasukkan Indra Kahfi.
Sementara PSS Sleman mencoba mencari gol penyeimbang dengan segenap tenaga yang tersisa.
Namun, hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga, skor 2-1 tetap tak berubah.
Bhayangkara FC pun berhak membawa pulang tiga angka dari laga pekan ke-29 BRI Liga 1 ini.
(Tribunnews.com/Guruh)