News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Liverpool vs Inter Milan, Liga Champions: Tampil Komplet, Sinyal Klopp Bersenang-senang di Anfield

Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pemain Liverpool merayakan setelah melihat kiper Chelsea Spanyol Kepa Arrizabalaga melakukan tendangan penalti di atas mistar dalam adu penalti dalam pertandingan sepak bola final Piala Liga Inggris antara Chelsea dan Liverpool di Stadion Wembley, London barat laut pada 27 Februari 2022. - Liverpool menang pertandingan 11-10 melalui adu penalti setelah pertandingan berakhir 0-0 aet. (Photo by JUSTIN TALLIS / AFP)

Sejak datang ke Anfield pada tahun 2015 lalu, juru taktik asal Jerman itu sukses membuat revolusi di Liverpool.

Mulai mentalitas hingga gaya permainan yang diusung mampu membuat The Reds menjadi tim yang lebih diperhitungkan di eropa.

Perlu diingat, Klopp bukanlah tipe pelatih yang menuntut belanja besar-besaran untuk tim yang ia pegang, ia berbeda dengan Guardiola yang membutuhkan dana melimpah untuk membentuk satu tim hebat.

Selama enam tahun menjabat sebagai juru taktik The Reds, pengeluaran paling banyak hanyalah untuk mendatangkan Virgil van Dijk dari Southampton dengan biaya 70 juta euro.

Moneyball yang diterapkan oleh mantan Direktur Olahraga Liverpool, Michael Edward, menjadi kunci dari kesuksesan bursa transfer The Reds dari musim ke musim yang memanjakan Klopp untuk meracik strategi.

Pemain-pemain yang kini menjadi bintang, seperti Mo Salah, Sadio Mane, Roberto Firmino, Diogo Jota, Jordan Henderson, hingga Robertson adalah pemain yang diboyong dengan harga dibawah 50 juta euro.

Klopp adalah pelatih yang percaya dengan sebuah proses. Ia membuat sistem permainan berdasarkan kapasitas pemain yang ia miliki.

Klopp jeli dalam menggodok pemain yang biasa-biasa saja sebelumnya menjadi sosok penting dalam taktik yang dia usung.

Manajer Liverpool Jerman Jurgen Klopp merayakan di lapangan setelah pertandingan sepak bola perempat final Piala Liga Inggris antara Liverpool dan Leicester City di Anfield di Liverpool, Inggris barat laut pada 22 Desember 2021. Liverpool memenangkan pertandingan melalui adu penalti setelah pertandingan berakhir 3 3. (OLI SCARFF / AFP)

Baca juga: Liverpool Bisa Meraih 4 Trofi atau Quadruple Musim Ini, Kata Xherdan Shaqiri, Mantan Pemain The Reds

Baca juga: Simone Inzaghi Incar Gol Menit-menit Awal pada Laga Melawan Liverpool, Ini Kata Pelatih Inter Itu

Nama-nama yang disebutkan di atas adalah contohnya, mereka diboyong dengan banderol di bawah 50 juta euro, namun apa yang mereka tunjukkan di lapangan begitu luar biasa.

Mohamed Salah yang menjadi bintang, diakui sebagai salah satu pemain terbaik di dunia dengan beberapa kali masuk dalam nominasi pemenangan Ballon d'Or.

Awal kehebatan Klopp terlihat saat Liverpool berhasil dibawanya mencapai babak final Piala Liga dan Liga Eropa pada musim 2015/2016.

Lalu di musim selanjutnya (2016/2017), pelatih berusia 52 tahun tersebut mampu membawa The Reds tampil di ajang Liga Champions setelah tiga musim absen.

Grafik menanjak kembali mampu Klopp tunjukan di musim 2017/2018, Jordan Henderson dan kolega dibawanya mencapai babak final Liga Champions dan bersua tim raksasa Spanyol, Real Madrid.

Sayangnya, blunder konyol yang dilakukan Karius di partai tersebut membuat Liverpool harus menyerahkan trofi Si Kuping Besar ke tangan Los Blancos.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini