Lima Alasan AC Milan Bisa Juara Liga Italia dengan 10 Laga Tersisa di Serie A 2021/2022
TRIBUNNEWS.COM - Setelah beberapa musim terhempas, AC Milan kembali berada dalam jalur juara di perebutan Scudetto Serie A Liga Italia musim ini.
Dengan 10 pertandingan tersisa, ada sejumlah alasan yang harus diyakini kalau tim besutan Stefano Pioli adalah kandidat potensial meraih scudetto.
Rossoneri saat ini berada di posisi pertama klasemen dengan 60 poin dari 28 pertandingan.
Baca juga: Klasemen Liga 1 Seusai Persib Tekuk Arema, Persiraja Dipastikan Degradasi, Bali United di Puncak
Baca juga: Proyeksi AC Milan Musim Depan, Ada Empat Wajah Baru, Skuad Mewah Bernilai Rp 5,2 Triliun
Sebuah capaian luar biasa mengingat target awal mereka musim ini adalah 'cuma' lolos ke Liga Champions musim depan.
Terkait peluang juara itu, Tuttosport (via SempreMilan.it) mengulas lima alasan AC Milan bisa jadi juara lagi sejak terakhir kali menggenggam mahkota juara pada musim 2010/2011, 12 tahun silam.
Dikutip dari lansiran sempremilan, berikut ulasan sejumlah alasan tersebut:
Baca juga: Target yang Potensial Gabung AC Milan, Berardi Pemain Sayap yang Hilang, Disuntik Dana 80 Juta Euro
Bermain dari Hati
Baca juga: Sang Monster Nerazzurri Tersingkir dengan Kepala Tegak, Tiga Kartu Truf Liverpool Ambrol di Anfield
Tim bermain dari hati, berlaga dengan keinginan (will) yang kuat.
Semua orang di skuad Milan tahu apa yang harus dilakukan dan jalan apa yang harus diikuti.
Mereka menjadi tak terduga, seperti terlihat dalam umpan panjang Mike Maignan untuk Rafael Leao.
Baca juga: Wajah Lini Tengah Milan Musim Depan: Bakayoko Didepak, Pobega Datang, Theo Hernandez Lebih Komplet
Atau semisal saat Franck Kessie mendadak bisa menjalani peran sebagai gelandang serang atau munculnya variasi taktis dari dua full-back.
Kesemuanya bermanfaat pada tahap akhir, mencetak gol dan meraih kemenangan serta hasil maksimal di tiap laga.
Baca juga: Duo Persib Bandung Beri Respons Ini ke Unggahan Marko Simic yang Lagi Down
Faktor Zlatan Ibrahimovic
Baca juga: Para Pemain Persib Bandung Salat Berjamaah Sebelum Bertanding, Supardi Nasir Jadi Imam
Pemain asal Swedia itu kembali pada saat yang tepat.
Peran Ibra di tim tak semata mencetak gol.
Dia bisa menjadi pelapis hebat bagi Olivier Giroud dan memberi kesempatan rekannya itu untuk mengatur napas.
Dia juga mengirimkan adrenalin itu kepada rekan satu timnya. Pompaan semangata ini menaikkan moril skuad rossoneri yang dapat membuat tim lebih bersemangat melawan tim berperingkat lebih rendah.
Baca juga: Hal-Hal Menarik Saat Persib Lipat Arema, Teja Bikin Save Krusial, Bruno Butuh 3 Bulan Buka Keran Gol
Pierre Kalulu Aset Berharga
Baca juga: Berita Milan, Rossoneri Kunci 3 Pemain Masa Depan, Pemain Tua Bikin Gol dengan Kaki Robek Berdarah
AC Milan beruntung memiliki Pierre Kalulu.
Performanya sangat solid dan kuat melawan lawan tangguh macam Napoli.
Saat harus berhadapan dengan striker mumpuni seperti Victor Osimhen, Kalulu mampu menepis keraguan banyak pihak yang skeptis saat dia menjalani peran sebagai starter.
Baca juga: Para Pemain Persib Bandung Salat Berjamaah Sebelum Bertanding, Supardi Nasir Jadi Imam
Senyatanya, Kalulu menjelma menjadi sosok vital di lini pertahanan Milan di momen paling menentukan musim ini.
Dia adalah aset yang berharga.
Baca juga: AC Milan Pasang Radar Buat Trio Bernilai Total Rp 1,2 T, Rossoneri Tawarkan Kontrak ke Mazraoui
Pemulihan Jadi Titik Balik
Baca juga: Wajah Lini Tengah Milan Musim Depan: Bakayoko Didepak, Pobega Datang, Theo Hernandez Lebih Komplet
Sejumlah pemain di lini depan Milan seperti Brahim Diaz, Alexis Saelemaekers, Junior Messias, dan bahkan Ante Rebic tampak kepayahan berkontribusi bagi sektor serang dalam beberapa pekan terakhir.
Dalam analisis SempreMilan, itu artinya belum semua pemain rossoneri sudah mencapai maksimum.
Pada perspektif optimistis, ini menjadi peluang bagi Milan untuk memiliki pemain yang bisa 'bounce back' dan mencapai peforma mereka.
Baca juga: Klasemen Liga 1 Seusai Persib Tekuk Arema, Persiraja Dipastikan Degradasi, Bali United di Puncak
Ante Rebic misalnya, sudah menunjukkan tanda-tanda kebangkitan itu lewat torehan gol di laga penting dalama beberapa pekan terakhir.
Bayangkan jika momen kebangkitan itu juga dialami sederet pemain yang disebutkan di atas, Milan tentunya akan punya kedalaman skuad merata dan berimbang.
Baca juga: Target yang Potensial Gabung AC Milan, Berardi Pemain Sayap yang Hilang, Disuntik Dana 80 Juta Euro
Faktor Stefano Pioli
Baca juga: Berita Milan, Giroud Ogah Bicara Scudetto, Pioli Sebut Capolista Hadiah Sepadan, Favorit Tetap Inter
Sang juru taktik telah terbukti mampu mengelola tim menghadapi momen-momen krusial di akhir musim.
Musim lalu misalnya, Rossoneri mampu memenangkan empat dari lima pertandingan Serie A terakhir mereka.
Sebuah capaian yang membuat Milan naik dari posisi kelima ke posisi kedua di klasemen akhir. Milan akhirnya bisa lolos lagi ke Liga Champions setelah beberapa musim terhempas dari kompetisi elite Eropa tersebut. (oln/*)