TRIBUNNEWS.COM, SANTIAGO - Pierre Emerick Aubameyang mendapatkan motivasi ekstra menjelang laga El Clasico pertama dalam kariernya.
Striker asal Gabon itu akan bertandang ke Santiago Bernabeu untuk laga big match melawan Real Madrid, Senin (21/3).
Pemain berusia 32 tahun, yang bergabung dengan Barcelona dengan status bebas transfer pada Januari, akan melakukan debutnya dalam pertandingan epik melawan Real Madrid.
Bintang Gabon itu menuju ke Stadion Santiago Bernabeu dengan penampilan luar biasa. Dia telah mencetak tujuh gol dalam 10 penampilan di semua kompetisi.
"El Clasico adalah pertandingan terbesar di dunia pasti karena semua orang membicarakan pertandingan itu. Itu sangat berarti bagi semua orang dan klub," kata Aubameyang dikutip dari News24.
Sepanjang kariernya, Auba pernah merasakan pertandingan derby dengan suasana persaingan bertensi tinggi. Laga Borussi Dortmund melawan Bayern Muenchen atau Arsenal menghadapi Chelsea.
"Dan jelas saya tahu bagaimana derby itu. Saya telah memainkan beberapa di masa lalu. Nah, ada ketegangan dan perasaan akan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang istimewa. Itu sebabnya beberapa pemain menjadi gugup dan hal-hal seperti itu. Tapi ini El Clasico dan saya memerkirakan ini akan sulit," katanya.
Auba akan menuju Stadion Santiago Bernabéu setelah penampilan luar biasa. Dia telah mencetak tujuh gol dalam 10 penampilan bersama Barcelona di semua kompetisi.
Mencetak gol ke gawang Real Madrid bukan hal yang baru bagi Aubameyang. Mantan pemain Dortmund ini telah membobol gawang Real Madrid 5 kali dalam 6 pertandingan. Semua golnya itu tercipta untuk Dortmund di Liga Champions.
Sementara itu Karim Benzema diragukan untuk bisa tampil di pertandingan ini karena cedera. Meski demikian, Aubameyang masih menilai tim Real Madrid adalah tim yang sulit ditaklukkan.
Sejak penampilan di liga pertama Aubameyang melawan Atlético Madrid bulan lalu, Barca menikmati rekor tak terkalahkan di liga.
Blaugrana, sebagai tim yang dikenal banyak penggemarnya, telah menorehkan lima kemenangan dan performa mereka berlanjut pada bulan ini ketika mereka juga lolos ke perempat final Liga Europa, berkat Aubameyang.
Laga di Bernabéu yang ikonik ini akan mempertemukan dua rival yang dipisahkan oleh 15 poin. Real memimpin klasemen LaLiga dengan 66 poin dengan Sevilla membuntuti mereka di urutan kedua dengan 56 poin.
Barcelona, dengan satu laga tunda, berada di urutan ketiga dengan 51 poin, bersama dengan Atlético Madrid.
Barcelona akan mencari momen pembuktian bahwa mereka mengalami kemajuan saat melawan pemimpin klasemen Real Madrid.
Barca akan berupaya menghentikan catatan enam pertandingan terakhir tidak pernah menang melawan Real Madrid.
Terakhir kali Barca menang adalah unggul 1-0 di La Liga awal Maret 2019 lalu. Setelah itu, mereka kalah beruntun di lima pertandingan setelah imbang 0-0 di laga El Clasico.
Laga El Clasico ini kemungkinan akan memiliki pengaruh yang sangat kecil pada rivalitas kedua tim pada musim ini.
Atletico Madrid yang melemah, Sevilla yang memudar dan Barca yang mengalami awal musim yang payah membuat Real Madrid sekarang unggul 10 poin di puncak La Liga.
Mereka hampir pasti akan dinobatkan sebagai juara La Liga pada bulan Mei.
Ditanya setelah kemenangan atas Mallorca, Ancelotti mengatakan, mereka belum pasti jadi juara La Liga.
"Bagaimana Anda bisa kalah di final Liga Champions ketika Anda sudah unggul 3-0? Itu pernah terjadi pada saya. Saya harap itu tidak terjadi lagi," kata Ancelotti.
Khusus pada laga El Clasico ini, kedua tim tidak akan memakai kaus utama mereka. Real Madrid akan memakai kaus berwarna hitam, sedangkan Barcelona akan memakai kaus berwarna kuning dengan empat guratan warna merah.
Untuk pertama kalinya dalam 249 pertemuan kompetitif di antara mereka, kedua klub akan mengenakan seragam tandang.
"Sama sekali tidak menyukai ini," kicau jurnalis Marca, Alejandro Segura. "Ini bukan ciri khas Clasico sama sekali," katanya. (Tribunnews/mba)
Baca juga: Puan Maharani Pimpin Forum Parlemen Dunia di Bali, Bahas Isu Perubahan Iklim