TRIBUNNEWS.COM - Legenda AC Milan, Fabio Capello mengomentari tersingkirnya Italia di babak play-off Piala Dunia Qatar 2022 atas Makedonia Utara, Jumat (25/3/2022) kemarin.
Italia secara tragis kalah 0-1 dari Makedonia Utara karena gol Aleksandar Trajkovski pada injury time, tepatnya menit ke-92.
Padahal secara statistik, tim asuhan Roberto Mancini itu mendominasi permainan dan peluang untuk mencetak gol.
Baca juga: Perjuangan Legenda Inter Perbaiki Timnas Italia, Buat Laporan 900 Halaman yang Tak Dianggap FIGC
Ini menjadi kegagalan kedua secara beruntun bagi Italia melangkah ke ajang empat tahunan ini.
Sebelumnya, pada tahun 2018, Italia gagal melaju ke putaran final karena takluk atas Swedia.
Hal itu menjadi fenomena pertama bagi Gli Azzurri -julukan Italia- tampil di Piala Dunia sejak 1958.
Capello menyebut Italia harus berubah dari segi permainan.
"Untuk waktu yang lama saya terus mengatakan bahwa kami meniru sepak bola (cara main) Guardiola 15 tahun lalu tanpa kualitas," bukanya, dikutip dari Sky Sports.
Menurutnya, Makedonia unggul dari segi fisik, dinamisme permainan, kekuatan, hingga determinasi.
Baca juga: Di Balik Kegagalan Italia ke Piala Dunia, Jorginho Menangis, Roberto Mancini Minta Maaf
Italia yang tampil sebagai pahlawan karena berhasil menjuarai Piala Eropa justru harus kembali ke titik nol dengan kegagalan menembus putaran final Piala Dunia.
Tidak hanya itu, jika dilihat di level klub saat ini, Italia tidak punya wakil di babak perempat final.
Juventus dan Inter Milan hanya mampu bertahan hingga babak 16 besar sebelum ditaklukkan Villarreal dan Liverpool secara agregat.
Si Nyonya Tua bahkan menderita ketika menjalani laga di Allianz Stadium setelah dibekuk skuat Unai Emery dengan skor mencolok 0-3.
Capello bukan tanpa sebab mengatakan hal itu, karena menurutnya cara bermain Italia yang meniru gaya permainan Spanyol.
Tapi, tidak ada umpan vertikan atau kekuatan fisik, dan tidak terbiasa untuk merebut bola layaknya permainan Spanyol.
Baca juga: Si Pembunuh Azzuri, Gol Aleksandar Trajkovski Singkirkan Italia, Deja vu, Peristiwa 5 Tahun Lalu
Ia menilai, Italia seharusnya meniru cara bermain Jerman, atau saat ini yang jelas tampak di permukaan gaya bermain Liverpool asuhan Jurgen Klopp.
Model permainan tersebut tampak pada permainan Atalanta, menurut mantan arsitek AC Milan ini.
"Kami memahami bahwa model yang harus kami tiru adalah model Jerman karena jika kami melakukan seperti pemain Spanyol, kami tidak memiliki keunggulan dalam hal teknik."
"Kami tidak akan pernah bisa melakukannya," jelasnya.
(Tribunnews.com/Sina)