TRIBUNNEWS.COM - Sadio Mane dan Mohamed Salah tak dipungkiri menjadi dua sosok pemain yang menjadi kunci Liverpool dalam meraih berbagai trofi bergengsi dalam beberapa tahun terakhir di level klub.
Kehadiran Mane dan Salah di atas lapangan membuat sisi sayap Liverpool tampak semakin ganas bagi lawan-lawannya di atas lapangan.
Hanya saja cerita itu berubah ketika Mane dan Salah harus membela negaranya masing-masing di level timnas.
Mane membela Senegal, sementara Salah memperkuat tim Mesir.
Baca juga: Daftar Negara yang Lolos ke Piala Dunia 2022: 27 Slot Terisi, Tersisa 5 Lagi
Baca juga: Hujan Laser ke Wajah Mo Salah Warnai Kegagalan Mesir Lolos ke Piala Dunia 2022
Dua tim tersebut tercatat harus bertemu sebanyak tiga laga dalam kurun waktu satu bulan terakhir.
Tiga laga yang dijalani dua tim itu bahkan tidak main-main atau sekedar duel persahabatan saja.
Namun, tiga laga itu terasa sangat krusial lantaran menentukan status juara dan kelolosan ke babak utama Piala Dunia 2022.
Baca juga: Sorotan Piala Dunia 2022: Portugal Lolos Lubang Jarum, Last Dance Ronaldo vs Messi di Qatar?
Senegal dapat dikatakan cukup beruntung lantaran memenangi dua dari tiga laga melawan Mesir.
Kemenangan pertama hadir saat Senegal mengalahkan Mesir di partai final Piala Afrika 2022 lalu.
Mane turut berperan dalam kemenangan Senegal setelah eksekusinya berhasil membobol gawang Mesir pada babak adu penalti.
Raihan gelar juara Piala Afrika pun berhak dimenangkan oleh Mane bersama Senegal pada edisi tahun ini.
Salah pun harus tertunduk lesu lantaran gagal membawa Mesir mengakhiri paceklik gelar juara yang telah berlangsung lebih dari sedekade lamanya.
Setelah kekalahan tersebut, Salah cs sebenarnya bisa membalaskan dendam kekalahannya di babak playoff Piala Dunia 2022 zona Afrika.
Kebetulan, Mesir kembali berhadapan dengan Senegal untuk memperebutkan satu tiket lolos ke babak Piala Dunia 2022.
Baca juga: Reaksi Cristiano Ronaldo Usai Tuntaskan Janji Bawa Portugal Tembus Piala Dunia 2022 di Qatar
Mesir sempat berada di atas setelah mampu memenangi pertemuan pertama dengan skor satu gol tanpa balas atas Senegal.
Salah berkontribusi dalam satu-satunya gol kemenangan Mesir tersebut melawan Senegal.
Hanya saja, Mesir tak bisa menjaga keunggulannya tersebut lantaran mereka harus kalah pada pertemuan pertama.
Mesir harus kalah secara menyakitkan kembali lewat adu penalti melawan Senegal.
Kegagalan Salah dalam menjadi eksekutor pertama menjadi tanda buruk ketidaklolosan Mesir ke Piala Dunia 2022.
Mesir akhirnya gagal lolos setelah Sadio Mane mencetak gol penentu kemenangan sebagai algojo terakhir timnya.
Salah pun akhirnya harus tertunduk lesu untuk kedua kalinya lantaran gagal membawa Mesir menang di laga krusial tersebut.
Sementara, Mane malah memiliki nasib sebaliknya dimana ia bisa menyunggingkan senyuman terbaiknya karena membawa Senegal menjadi juara Piala Afrika dan lolos ke babak utama Piala Dunia 2022.
Berkaca dari situasi diatas pun, momen yang dirasakan Mane dan Salah selayaknya sebuah cerita dimana seorang kawan baik di level klub, namun berubah jadi mimpi buruk di timnas.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)