News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2022

Ketika Kawan Berubah Jadi Pembawa Mimpi Buruk, Itulah Jalan Cerita Sadio Mane & Moh Salah

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain depan Mesir Mohamed Salah (kiri) berebut bola melawan pemain depan Senegal Sadio Mane (kanan) selama pertandingan sepak bola Kualifikasi Afrika Piala Dunia Qatar 2022 antara Mesir dan Senegal di Stadion Internasional Kairo di ibukota Mesir pada 25 Maret 2022. (Photo by Khaled DESOUKI / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Sadio Mane dan Mohamed Salah tak dipungkiri menjadi dua sosok pemain yang menjadi kunci Liverpool dalam meraih berbagai trofi bergengsi dalam beberapa tahun terakhir di level klub.

Kehadiran Mane dan Salah di atas lapangan membuat sisi sayap Liverpool tampak semakin ganas bagi lawan-lawannya di atas lapangan.

Hanya saja cerita itu berubah ketika Mane dan Salah harus membela negaranya masing-masing di level timnas.

Mane membela Senegal, sementara Salah memperkuat tim Mesir.

Baca juga: Daftar Negara yang Lolos ke Piala Dunia 2022: 27 Slot Terisi, Tersisa 5 Lagi

Baca juga: Hujan Laser ke Wajah Mo Salah Warnai Kegagalan Mesir Lolos ke Piala Dunia 2022

Pemain depan Mesir Mohamed Salah (kiri) berebut bola melawan pemain depan Senegal Sadio Mane (kanan) selama pertandingan sepak bola Kualifikasi Afrika Piala Dunia Qatar 2022 antara Mesir dan Senegal di Stadion Internasional Kairo di ibukota Mesir pada 25 Maret 2022. (Photo by Khaled DESOUKI / AFP) (KHALED DESOUKI / AFP)

Dua tim tersebut tercatat harus bertemu sebanyak tiga laga dalam kurun waktu satu bulan terakhir.

Tiga laga yang dijalani dua tim itu bahkan tidak main-main atau sekedar duel persahabatan saja.

Namun, tiga laga itu terasa sangat krusial lantaran menentukan status juara dan kelolosan ke babak utama Piala Dunia 2022.

Baca juga: Sorotan Piala Dunia 2022: Portugal Lolos Lubang Jarum, Last Dance Ronaldo vs Messi di Qatar?

Senegal dapat dikatakan cukup beruntung lantaran memenangi dua dari tiga laga melawan Mesir.

Kemenangan pertama hadir saat Senegal mengalahkan Mesir di partai final Piala Afrika 2022 lalu.

Mane turut berperan dalam kemenangan Senegal setelah eksekusinya berhasil membobol gawang Mesir pada babak adu penalti.

Raihan gelar juara Piala Afrika pun berhak dimenangkan oleh Mane bersama Senegal pada edisi tahun ini.

Pemain depan Senegal Sadio Mane memegang trofi sebelum upacara setelah menang setelah pertandingan sepak bola final Piala Afrika (CAN) 2021 antara Senegal dan Mesir di Stade d'Olembe di Yaounde pada 6 Februari 2022. (CHARLY TRIBALLEAU / AFP)

Salah pun harus tertunduk lesu lantaran gagal membawa Mesir mengakhiri paceklik gelar juara yang telah berlangsung lebih dari sedekade lamanya.

Setelah kekalahan tersebut, Salah cs sebenarnya bisa membalaskan dendam kekalahannya di babak playoff Piala Dunia 2022 zona Afrika.

Kebetulan, Mesir kembali berhadapan dengan Senegal untuk memperebutkan satu tiket lolos ke babak Piala Dunia 2022.

Baca juga: Reaksi Cristiano Ronaldo Usai Tuntaskan Janji Bawa Portugal Tembus Piala Dunia 2022 di Qatar

Mesir sempat berada di atas setelah mampu memenangi pertemuan pertama dengan skor satu gol tanpa balas atas Senegal.

Salah berkontribusi dalam satu-satunya gol kemenangan Mesir tersebut melawan Senegal.

Hanya saja, Mesir tak bisa menjaga keunggulannya tersebut lantaran mereka harus kalah pada pertemuan pertama.

Pelatih Mesir Carlos Queiroz (kiri) memeluk penyerangnya Mohamed Salah (kanan) setelah memenangkan pertandingan sepak bola Kualifikasi Afrika Piala Dunia Qatar 2022 antara Mesir dan Senegal di Stadion Internasional Kairo di ibukota Mesir pada 25 Maret 2022. (Photo by KHALED DESOUKI / AFP) (KHALED DESOUKI / AFP)

Mesir harus kalah secara menyakitkan kembali lewat adu penalti melawan Senegal.

Kegagalan Salah dalam menjadi eksekutor pertama menjadi tanda buruk ketidaklolosan Mesir ke Piala Dunia 2022.

Mesir akhirnya gagal lolos setelah Sadio Mane mencetak gol penentu kemenangan sebagai algojo terakhir timnya.

Salah pun akhirnya harus tertunduk lesu untuk kedua kalinya lantaran gagal membawa Mesir menang di laga krusial tersebut.

Sementara, Mane malah memiliki nasib sebaliknya dimana ia bisa menyunggingkan senyuman terbaiknya karena membawa Senegal menjadi juara Piala Afrika dan lolos ke babak utama Piala Dunia 2022.

Berkaca dari situasi diatas pun, momen yang dirasakan Mane dan Salah selayaknya sebuah cerita dimana seorang kawan baik di level klub, namun berubah jadi mimpi buruk di timnas.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini