News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2022

Presiden FIFA Ungkap Kesedihan Terbesarnya soal Piala Dunia 2022 Kali Ini

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden FIFA, Gianni Infantino, akan segera menerapkan teknologi VAR untuk membantu wasit memutuskan kesalahan. Presiden FIFA, Gianni Infantino mengaku sedih lantaran tak bisa melihat timnas Italia di Piala Dunia 2022

TRIBUNNEWS.COM - Orang nomor satu di FIFA, Gianni Infantino, memiliki kesedihan mendalam menyambut Piala Dunia 2022 kali ini.

Hal itu dipicu lantaran Infantino tak akan bisa melihat kiprah timnas Italia di turnamen empat tahunan ini.

Infantino sangat sedih karena Italia termasuk salah satu tim terkuat di dunia.

Bahkan, Azzurri memiliki rekor apik jika tampil di Piala Dunia.

Presiden FIFA, Gianni Infantino, akan segera menerapkan teknologi VAR untuk membantu wasit memutuskan kesalahan. (Instagram Gianni Infantino)

Baca juga: Timnas Italia Ternyata Masih Punya Celah Tembus Piala Dunia 2022, Begini Skenario Tunggalnya

Mereka sudah memenangkan turnamen sepak bola antarbangsa ini sebanyak empat kali.

Itu menjadi capaian terbanyak yang pernah diraih negara-negara Eropa di pentas ini.

Tim asuhan Roberto Mancini ini hanya kalah dari Brasil yang mempunyai gelar lebih banyak.

Namun, kedua negara tak terpaut terlampau jauh.

Baca juga: Jelang Dihelatnya Undian Piala Dunia 2022, FIFA Hadapi Tuntutan dari Aljazair

Jika Italia memiliki empat gelar Piala Dunia, maka Brasil mempunyai lima piala yang sama.

Fakta tersebut menambah kesedihan Infantino karena salah satu tim terbaik tak akan tampil.

"Saya menangis karena itu (Italia tidak lolos ke Piala Dunia 2022)," ungkap Gianni Infantino dikutip dari Football Italia.

"Ini sungguh menyedihkan bagi semua orang Italia."

"Ini akan menjadi dua Piala Dunia tanpa Italia."

"Jika mereka berhasl lolos ke turnamen berikutnya, itu tetap saja membuat mereka absen setidaknya 12 tahun," sambungnya.

Di sisi lain, Infantino nampaknya belum kapok untuk membahas perubahan format Piala Dunia 2022.

Salah satu hal yang paling getol ia suarakan adalah untuk mengubah jarak waktu digelarnya turnamen ini.

Sebagaimana diketahui, Piala Dunia biasanya diselenggarakan empat tahun sekali.

Pelatih Italia Roberto Mancini bereaksi pada akhir pertandingan sepak bola play-off kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Italia dan Makedonia Utara, pada 24 Maret 2022 di stadion Renzo-Barbera di Palermo. (ALBERTO PIZZOLI / AFP)

Kini, FIFA sedang menawarkan dan menggodok wacana terkait jeda waktu penyelenggaraan yang lebih singkat.

Mereka ingin ajang sepak bola paling bergengsi di muka bumi ini dihelat setiap dua tahun sekali.

Namun, gagasan ini mendapat tentangan dari banyak pihak.

Negara-negara Eropa dan Amerika Selatan bahkan tak mau mengindahkan wacana ini sama sekali.

"Ini sangat menyedihkan bagi anak-anak di Italia," ujar Infantino.

"Tapi inilah keadaannya."

"Kami hanya bisa meloloskan 32 negara di Piala Dunia setiap empat tahun sekali. Untuk sekarang," lanjutnya.

Kegagalan Italia lolos ke Piala Dunia ini tak hanya mengundang kekecewaan dari Infantino.

Pelatih dan para pemain Azzurri pun merasakan beban dan kesedihan yang sama.

Bahkan mereka bisa dikatakan lebih 'menderita' sebab menjadi pelaku langsung di lapangan.

Harapannya, mereka bisa bangkit untuk tampil di ajang bergengsi selanjutnya.

"Saya pikir sekarang semua orang sangat kecewa untuk membicarakan masa depan," ucap pelatih Italia, Roberto Mancini.

"Sama seperti Euro adalah pengalaman paling indah dalam hidup saya, ini adalah kekecewaan terbesar."

"Kami tidak bisa berkata apa-apa, itulah sepak bola, terkadang hal-hal luar biasa terjadi dan itu terjadi."

"Kami seharusnya tidak berada di sini sejak awal, tetapi kami melakukan semua yang kami bisa untuk menang dan bahkan sulit untuk membicarakannya," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini