News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Antonio Conte Mereparasi Tottenham: Pertajam Son Heung-min, Peran Ganda Kane & 4 Besar Liga Inggris

Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bek Tottenham Hotspur asal Brasil Emerson Royal (tengah) merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol keempat mereka selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Tottenham Hotspur dan Newcastle United di Stadion Tottenham Hotspur di London, pada 3 April 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Antonio Conte sukses mereparasi Tottenham Hotspur menjadi tim yang berada di zona Liga Champions klasemen Liga Inggris.

Di awal kedatangan Conte, Tottenham tengah terseok-seok dan hanya menduduki posisi sembilan Liga Inggris.

Kini, dengan tangan dingin sang juru taktik asal Italia itu, Tottenham menjadi tim terkuat untuk mewakili Inggris bermain di Liga Champions musim depan.

Baca juga: Live Streaming Timnas Indonesia Vs Thailand di Final Piala AFF Futsal 2022, Kick-off Pukul 17.00 WIB

Ya, The Lilywhites sukses meraih 5 kemenangan dari 6 pertandingan terakhir mereka di Liga Inggris.

Posisi empat besar klasemen pun berhasil mereka duduki dengan torehan 57 angka, unggul 3 poin dari Arsenal yang menguntit dari posisi lima.

Terakhir, tim asuhan Steven Gerrard, Aston Villa, Tottenham bantai dengan skor mencolok 4-0 pada Minggu (10/04/2022).

Striker Tottenham Hotspur Korea Selatan Son Heung-Min (tengah) merayakan mencetak gol pembuka selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Aston Villa dan Tottenham Hotspur di Villa Park di Birmingham, Inggris tengah pada 9 April 2022. (LINDSEY PARNABY / AFP)

Baca juga: Ini yang Membuat Tottenham Hotspur Menjadi Klub Dengan Lini Serang Paling Produktif pada Tahun Ini

Baca juga: Torino vs AC Milan di Liga Italia: Masuk Kandang Banteng, si Iblis Merah Wajib Tampil Sadis

Trio lini depan Tottenham, Son Heung-min, Harry Kane, dan Dejan Kulusevski menjadi aktor utama raihan 3 poin The Lilywhites dari Newcastle.

Nama yang disebutkan pertama sukses mencatatkan hattrick, lalu sang kapten, Harry Kane mencetak 2assist, sedangkan sang rekrutan anyar, Kulusevski menyumbang 1 gol.

Prestasi menarik yang berhasil ditorehkan Tottenham adalah bagaimana mereka mampu menjadi satu-satunya tim yang mengalahkan Manchester City di paruh musim ini.

Permainan pragmatis Antonio Conte dengan mengutamakan serangan balik sukses membuat pertahanan Manchester City kelimpungan.

The Lilywhites boleh saja kecolongan lewat dua gol yang diciptakan Gundogan dan penalti Mahrez, tapi kecerdasan Conte membaca situasi permainan membuat Spurs mampu membalikkan keadaan.

Yang dicari Conte adalah kemenangan, ia peduli setan dengan penguasaan bola ataupun permainan cantik.

Meski hanya mampu menguasai pertandingan sebanyak 28% saja, anak asuhnya sukses menciptakan 5 shot on target dan 3 di antaranya berbuah gol.

Ya, itulah kehebatan Antonio Conte, mental pemenangan yang sedari dulu tertanaman dalam dirinya.

Conte memang dikenal sebagai pelatih hebat, dia memulai karier kepelatihannya di klub besar eropa sejak tahun 2011.

Total tujuh musim ia menukangi Juventus, Chelsea, dan Inter Milan.

Dari tiga tim elit tersebut, Conte sukses meraih lima gelar liga, satu piala FA, dan satu kali lolos ke partai Liga Europa.

Catatan hebatnya, dilansir Squawka, selama karier kepelatihannya, Conte selalu berhasil mencatatkan persentase kemenangan di atas 60%.

Baca juga: Manchester City vs Liverpool - The Reds Cuma Tim Underdog dalam Perburuan Juara Liga Inggris

Catatan tersebut semakin membuktikan bahwa ia adalah pelatih yang memiliki mental pemenang.

Kemenangan menghadapi tim sebesar Manchester City menjadi modal Conte untuk mengangkat derajat The Lilywhites di Liga Inggris.

Salah satu hal yang paling mencolok dari sistem yang Conte usung adalah adaptasinya untuk sang winger, Son Heung-min.

Di tangan Antonio Conte, Son Heung min begitu diandalkan eks juru taktik Inter Milan itu untuk mengangkat performa tim.

Striker Tottenham Hotspur Korea Selatan Son Heung-Min (kanan) mencetak gol ketiga tim selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Aston Villa dan Tottenham Hotspur di Villa Park di Birmingham, Inggris tengah pada 9 April 2022. (LINDSEY PARNABY / AFP)

Baca juga: Siaran Langsung Liga Inggris Malam Ini: Manchester City vs Liverpool, Live Streaming Mola TV

Dari 18 pertandingan yang sudah ia jalani, Conte memakai pakem 3-4-3 dengan memakai trio Son Heung-min, Harry Kane, dan Lucas Moura/Kulusevski.

Pakem tersebut sedikit berbeda dengan apa yang ia pakai saat masih menukangi Inter Milan.

Bersama Nerazzurri, hampir di setiap pertandingan Conte selalu memakai dua penyerang dengan tipikal nomor sembilan.

Kedalaman skuat yang dimiliki Tottenham memang membuat Conte meninggalkan kebiasaannya di Inter Milan.

Apalagi, adanya Son Heung-min yang lebih berbahaya jika dipasang sebagai seorang winger, membuat Conte melakukan adaptasi dengan menggunakan tiga penyerang di depan.

Hasilnya pun mentereng, Son menjadi top skor kedua bagi Tottenham musim ini dengan torehan 18 gol dan 17 di antaranya sukses ia ciptakan di pertandingan Liga inggris.

Ia juga menjadi penyumbang assist terbanyak bagi The Lilywhites dengan sumbangan 8 assistnya.

Dari adaptasi yang dilakukan pria berusia 52 tahun itu memang memperlihatkan bahwa dirinya benar-benar ingin menjadikan Son sebagai pusat serangan dari Tottenham.

Meski bermain sebagai winger kiri, pergerakan Son sangat cair.

Ia tak selalu memulai serangan dari tepi lapangan tapi juga muncul dari tengah untuk menciptakan half space, Son pun juga lebih banyak berada di dalam kotak penalti.

Posisi wing back yang biasa diisi oleh Regulion maupun Doherty fokus untuk melayani Son yang sering berada di kotak 16 untuk mencetak gol.

Peran sebagai goal getter utama The Lilywhites bukan lagi menjadi tanggung jawab utama sosok Harry Kane namun juga Son Heung-min.

Hal tersebut sebenarnya sangat realistis, Tottenham tak akan mampu berbicara banyak jika hanya menandalkan atribut seorang Harry Kane.

Harry Kane dari Tottenham Hotspur bertepuk tangan setelah pertandingan Liga Premier antara Brighton & Hove Albion dan Tottenham Hotspur di American Express Community Stadium pada 16 Maret 2022 di Brighton, Inggris. (JULIAN FINNEY / GETTY IMAGES EUROPE / Getty Images via AFP)

Antonio Conte yang menjadi pelatih anyar pun paham betul dengan atribut sang pemain, Son bukanlah pemain yang menjadi bayang-bayang kapten Timnas Inggris tersebut.

Melainkan Son adalah tumpuan the Lilywhites di lini depan, entah mencetak gol atau memberikan assist, atribut pemain berusia 29 tahun itu begitu dibutuhkan Conte dalam sistem yang ia usung.

Sedangkan Harry Kane yang memiliki kreativitas dan visi bermain yang tinggi, lebih banyak menjemput bola ke tengah guna memberi space bagi Son untuk bergerak menusuk.

Kemampuannya mengirim umpan juga terbukti mampu menjadi pelayan sempurna bagi Son dan pemain Spurs lainnya untuk turut menyumbangkan gol bagi The Lilywhites.

Selain sudah mencetak 22 gol dari 42 pertandingan, catatan 9 assist Harry Kane sukses melayani Son untuk terus mencetak gelotoran gol.

Ya, menarik dinanti bagaimana kiprah Antonio Conte bersama Tottenham Hotspur dengan Son Heung-min dan Harry Kane yang menjadi tumpuannya di lini depan.

(Tribunnews.com/Deivor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini