Terbukti, saat itu pasukan Conte yang memiliki penyerang cepat macam Son Heung-min dan Dejan Kulusevski mampu menang dengan skor 3-2.
Skuat yang dimiliki Simeone pun berpotensi besar untuk mengulang apa yang sukses ditorehkan Conte.
Atletico Madrid barisan pemain cepat seperti Joao Felix, Angel Correa, hingga Antonio Griezmann yang dapat menerobos pertahanan City yang asik menyerang.
Jika Guardiola tak berhati-hati, bisa saja Simeone mampu menjadi mimpi buruk The Citizens dan menyingkirkan mereka di babak 8 besar Liga Champions.
Ya, faktanya Diego Simeone adalah pelatih yang memiliki intelegensi tinggi, rekornya bersama Atletico Madrid adalah bukti nyatanya.
Baca juga: Ketua Umum PSSI Yakin Timnas Indonesia U-23 Mampu Raih Emas SEA Games Vietnam
Kejayaan Diego Simeone di Atletico Madrid
Simeone adalah aktor pengangkat derajat Atletico.
Sebelum dia menukangi Los Rojiblancos, Atletico adalah tim papan tengah di Liga Spanyol.
Atletico sudah mengoleksi trofi La Liga sebanyak 9 kali.
Tapi setelah meraih gelar juara pada musim 1995/1996, tim yang bermarkas di Wandametropolitano itu bukan lagi kandidat juara.
Bahkan, di tahun 2000, mereka terdegradasi ke Divisi Dua dan sempat bertahan selama dua musim di sana sebelum kembali ke Liga Spanyol.
Sejak promosi lagi pada tahun 2003, prestasi paling bagus Atletico hanya berada di posisi empat Liga Spanyol.
Padahal, saat itu skuat Atletico diisi oleh penyerang tajam sekaliber Diego Forlan, Fernando Torres, dan Sergio Aguero.
Atletico tak pernah disebut sebagai klub raksasa Spanyol, hanya Real Madrid dan FC Barcelona yang menguasai papan atas klasemen.