Permainan agresif tersebut akan diperlihatkan Liverpool ingin Liverpool agar tim lawan tidak memiliki peluang untuk mencetak gol.
"Kami mampu bermain bagus di Benfica, saya menyukainya, kami sekarang tahu lebih banyak bagaimana mereka bermain," jujur Klopp.
"Target kami adalah menjadi sebuah tim yang tidak ingin dihadapi siapapun,".
"Alhasil kami akan bermain agresif dalam artian sepak bola, salah satunya bertahan dengan baik," tambahnya.
Jika menelisik performa Liverpool pada musim ini, permainan agresif yang diinstruksikan Klopp memang berjalan cukup baik.
Produktifitas gol yang dimiliki Liverpool selama mengarungi Liga Champions musim ini tergolong juga tinggi.
Liverpool setidaknya telah berhasil mencetak 22 gol sampai fase perempat final, dimana 17 gol di antaranya dihasilkan Liverpool di babak penyisihan grup.
Dari faktor kebobolan gol, Liverpool tercatat gawangnya sudah bobol sebanyak 10 kali dari 10 laga yang dilakoni.
Statistik tersebut mengindikasikan bahwa permainan agresif Liverpool baik saat bertahan maupun menyerang memang berjalan sesuai rencana.
Kini, permainan yang sama ingin diperlihatkan Klopp saat Liverpool kembali bertemu Benfica dalam laga penentuan kelolosan ke semifinal Liga Champions.
Tentu menarik untuk melihat permainan agresif yang akan ditampilkan Liverpool dalam laga melawan Benfica, dinihari nanti.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)