Dengan mudah, pemain yang dibeli City dari Leicester itu melakukan finishing lewat sundulan kepala.
Menggunakan taktik tersebut memang The Citizens mampu menang dengan mencetak empat gol ke gawang Club Brugge.
Namun, pergerakan Cancelo yang begitu ke depan membuat celah di pertahanan The Citizens. Club Brugge beberapa kali mampu mengekploitasi lini belakang City lewat serangan balik.
Lima shots berhasil raksasa Belgia itu lakukan untuk mengancam pertahanan The Citizens, tiga diantaranya mampu mengarah ke gawang Ederson Moraes.
Taktik yang bisa dilakukan lawan dalam memanfaatkan kelemahan taktik Pep ini adalah menekan gelandang Man City di area tengah dengan intens.
Sekaligus menaruh pemain cepat dan memiliki umpan akurat di sisi kanan pertahanan City, memanfaatkan lubang yang ditinggal Cancelo.
Crystal Palace adalah salah satu tim yang berhasil melakukan hal tersebut. Di pertandingan Liga Inggris pada (30/10/2021), Palace sukses mengalahkan City dengan skor 2-0.
Adalah Wilfried Zaha, pergerakannya yang cepat dan kemampuan dribelnya yang mumpuni berkali-kali mampu menembus fondasi pertahanan City lewat serangan balik.
Pemain asal Pantai Gading itu sukses menyumbang satu gol dan menjadi kreator untuk gol kedua Palace yang diciptakan Gallagher.
Meski begitu, taktik Pep ini dapat memecahkan masalah City yang tidak memiliki striker murni, pemain sayap dan gelandang The Citizens mampu bergerak leluasa di area kotak pinalti lawan untuk mencetak gol.
Cancelo yang menjadi kunci, juga dapat mencetak gol ketika mendapatkan ruang. Tak hanya itu, mantan pemain Juventus ini juga seringkali melakukan overlap dari posisi aslinya (bek kanan) untuk mengirim umpan ke dalam kotak pinalti.
Ketika Walker bermain di kanan, maka Cancelo akan digeser ke kiri untuk mengorbankan Zinchenko duduk di bangku cadangan.
Peran yang diberikan Pep untuk Cancelo pun juga sama, namun dengan arah serangan yang berbeda.
Tak merasa kesulitan, Cancelo pun mampu bermain di sektor kanan, kiri dan tengah dengan sama baiknya.