TRIBUNNEWS.COM - Erik Ten Hag telah resmi merapat ke Manchester United dan akan menjabat sebagai juru taktik Setan Merah hingga tahun 2025.
Ia direkrut Manchester united untuk menjadi juru selamat dan mengeluarkan Setan Merah dari zona medioker.
Keberadaan Ralf Rangnick dan visi misim yang diberikan membuat Ten Hag bersedia untuk menukangi Setan Merah, tim yang selama ditinggal Sir Alex Ferguson tak pernah merengkuh trofi mentereng.
Bergabungnya Ten Hag untuk melatih Manchester United jelas menjadi kabar gembira untuk salah satu pemain United, Donny van de Beek.
Ten Hag dan van de Beek terhitung telah bekerja sama selama empat tahun dan menghadirkan rentetan trofi domestik di Liga Belanda.
Baca juga: Selain Divock Origi dan Loris Karius, 2 Pemain Liverpool Ini Terancam Pergi pada Juni 2022 Ini
Baca juga: Habis Chelsea Terbitlah Manchester United, Ujian Kesungguhan Arsenal Amankan Slot Liga Champions
Diantaranya adalah mempersembahkan gelar Eredivisie Belanda, KNVB Cup, Johan Cruyff Shield, dan sekali masuk ke partai final Europa League.
Bahkan, ketika Die Amsterdammers tampil di kompetisi Liga Champions Eropa pun, nama Donny van de Beek mencuat dan menjadi incaran klub-klub besar eropa.
Ia juga menjadi salah satu gelandang subur yang memberi kontribusi luar biasa untuk Ajax, satu musim tepat sebelum kedatangannya di United.
Donny berhasil menyumbangkan 10 gol dan 11 assist dari 37 pertandingan, menjadi pemain dengan kontribusi gol terbanyak kedua setelah Dusan Tadic.
Atas torehan menterengnya tersebut, pemain berusia 24 tahun itu masuk ke dalam nominasi peraih Ballon d'Or tahun 2019.
Ya, Ten Hag paham betul cara memanfaatkan atribut van de Beek yang memiliki visi di atas rata-rata.
Dengan bermain kolektif dan menempatkan van de Beek sebagai gelandang serang yang sering berada di kotak penalti membuat penampilannya begitu melejit.
Van de Beek yang dikabarkan akan hengkang pada bursa transfer musim panas mendatang akan mengubah keputusannya jika Ten Hag datang menuju Old Trafford.
Dilansir Sky Sports, van de Beek akan menunggu siapa pelatih baru Setan Merah musim depan untuk mengambil keputusan hengkang atau tidaknya dirinya.
Degradasi Karier Van De Beek di Manchester United
Donny van de Beek, sejak dibeli Manchester United dari Ajax Amsterdam pada musim panas 2020, pemain asal belanda tersebut kesulitan untuk mendapatkan menit bermain bersama Setan Merah.
Padahal, Manchester United menebus Donny van de Beek dengan harga yang tak sedikit, dana sebesar 40 juta pounds atau sekitar Rp 791 miliar rela dikeluarkan United untuk memboyongnya dari Ajax Amsterdam.
Pelatih Setan Merah saat itu, Ole Gunnar Solskjær, tak memberi kepercayaan lebih untuk Donny van de Beek.
Musim lalu, Pada Liga Inggris musim 2020/2021, pemain berusia 24 tahun tersebut, hanya bermain sebanyak 16 kali, dan hanya dua kali turun sebagai pemain 11 utama.
Musim ini, lebih parah lagi. Meski Setan Merah telah berganti pelatih, Donny van de Beek, hanya mencicipi 68 menit bermain dari 24 pekan Liga Inggris, hingga akhirnya ia dipijamkan ke tim Liga Inggris lainnya, Everton.
Sedangkan di Liga Champions, nominator Ballon d'Or tahun 2019 itu hanya diberi kesempatan bermain selama 204 menit.
Baca juga: Cesar Azpilicueta Berdebat Panas dengan Fans Usai Kalah dari Arsenal, Tuchel Pilih Bela Penggemar
Baca juga: Update Transfer Liga 1, Dewa United FC Datangkan Gelandang Senior Eks-Persija Jakarta
Juru taktik anyar Manchester United, Ralf Rangnick lebih memilih untuk memasang trio Bruno, Fred, dan McTominay di setiap laga yang dijalani Setan Merah.
Kepiluan yang dialami Donny van de Beek sebenarnya sudah mendapat perhatian dari legenda Manchester United, Gary Neville.
Gary tidak pernah mengerti apa yang terjadi dalam diri Donny van de Beek. Dia juga tidak mengetahui pasti apa yang kemudian membuatnya jadi pemain yang tak diinginkan.
“Aku tidak mengerti apa yang terjadi dengan van de Beek, yang pasti dia saat ini sedang merasakan tekanan luar biasa,” ucap Gary Neville dilansir Sky Sports.
Gary pun terbingung-bingung, apa alasan Manchester United memboyongnya dari Ajax, mengingat, stock gelandang Setan Merah sudah diisi oleh sederet pemain yang tipenya hampir sama dengan van de Beek.
United dirasa lebih membutuhkan seorang gelandang bertahan, sedang Donny van dee Beek lebih bermain ke depan, menjadi gelandang serang ataupun bermain di areal sentral.
Apa yang disampaikan Gary memang masuk akal, Setan Merah saat mendatangkan Donny sudah memiliki banyak pemain di posisi gelandang tengah dan serang.
Pemain-pemain tersebut adalah, Paul Pogba, Bruno Fernandes, Nemanja Matic, Fred dan Scott McTominay.
Kepiluan Donny van de Beek memuncak saat pertandingan di Liga Champions.
Pemain bernomor punggung 34 itu kepergok ngambek saat laga Manchester United vs Villareal di Old Trafford.
Solskjaer tak memilihnya turun sebagai pengganti dan lebih memilih memasukkan Fred dalam laga yang berkesudahan kemenangan United dengan skor 2-1 itu.
Donny pun kesal dan membanting rompi yang digunakannya, lalu duduk di bangku cadangan sambil geleng-geleng kepala, seakan tak percaya dirinya begitu tak terpakai untuk Ole.
Sejak itu, di pertandingan Liga Inggris, van de Beek kembali hanya menjadi penonton di bangku cadangan, tak ada kesempatan bermain untuknya sama sekali.
Dalam hal ini, banyak yang kemudian mengarahkan sorotan pada sosok Ole sebagai pelatih Manchester United saat itu.
Semua mengaku bingung mengapa pelatih asal Norwegia itu tak kunjung memberi kesempatan pada Donny.
Padahal, di awal perekrutannya, Donny dengan gamblang menjelaskan bahwa Ole telah berbicara dengannya, dan pelatih berusia 48 tahun tersebut percaya dengan kemampuannya.
"Saya sudah berbicara dengan manajer dan dia memberikan perasaan yang baik kepada saya," Kata Donny van de Beek pada awal kedatangannya di Old Trafford dilansir Mirror.
"Dia (Solskjaer) tahu betul kualitas dan kemampuan saya dan berpikir bahwa saya bisa menjadi pemain penting bagi tim, saya berharap itu akan berhasil," Lanjutnya dengan yakin.
Namun, faktanya sangat berbeda di lapangan, Donny menjadi pemain yang disampingkan Ole dan tak dilirik sebagai pemain yang dapat memberi dampak untuk permainan Manchester United.
(Tribunnews.com/Deivor)