Arema FC Tolak Ujicoba ke Italia dan Portugal Karena Buang-buang Duit, Almeida Punya 5 PR Besar
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Konstestan Liga 1, Arema FC dilaporkan mendapat tawaran ujicoba dari klub asal Italia dan Portugal.
Hanya, tawaran itu ditolak manajemen klub berjuluk 'Singo Edan' tersebut.
Seperti diketahui tim berjuluk Singo Edan ini tengah bersiap jelang pertandingan Liga 1 2022/2023 yang dikabarkan segera berlangsung.
Baca juga: Update Transfer Arema, Striker Anyar dari Portugal, Ini Perbandingan Statistik Andre Claro dan Kikas
Bahkan hingga saat ini, tim asuhan Eduardo Almeida masih meliburkan tim hingga pertengahan Mei nanti.
Sesi latihan perdana Arema FC akan digelar seusai tim melakukan launching.
Soal ujicoba, manajer Arema FC, Ali Rifki mengatakan alasan pihaknya tak mau melakoni ujicoba di Eropa.
Baca juga: Transfer Liga 1, Ini Komposisi Resmi Skuad Arema Musim Depan, Tinggal Perkenalan Kloter Ketiga
Baca juga: Marko Simic Beberkan Borok Persija, Dua Pilar Persib Bereaksi: End of an Era
"Kami mendapatkan undangan berujicoba ke Italia dan Portugal."
"Tapi, itu kami tolak karena buang-buang duit saja," kata Ali Rifki dalam sebuah talk show, dikutip Surya Malang dari wearemania.
Ali Rifli menilai ada hal yang lebih krusial yang masih membutuhkan dana besar yang harus dikeluarkan Arema dalam masa persiapan Liga 1 2022.
Oleh karenanya, demi hal itu, tawaran pergi ke Eropa pun ditolak.
Saat ini Arema diketahui masih sedang membangun komposisi tim.
Baca juga: Update Transfer Persis Solo, Kaesang Gregetan dan Menggerutu, Striker Incaran Beralih ke Arema?
Harapannya, saat di-launching nanti 100 persen skuad sudah terbentuk dan langsung menggelar sesi latihan perdana.
"Saya pikir duitnya mending buat beli pemain lagi dan menggelar pemusatan latihan (TC) di Indonesia," imbuhnya.
Ali Rifki berharap keputusan menolak laga uji coba itu bisa disikapi dengan legawa oleh semua komponen tim.
Aremania pun tak perlu khawatir, karena sudah ada rencana melakoni laga uji coba melawan klub selevel di Liga 1 sebagai gantinya.
"Dalam waktu dekat akan ada uji coba melawan RANS Cilegon, Dewa United, dan klub-klub Liga 1 lainnya."
"Tentunya kami juga akan mengikuti turnamen pramusim yang digelar PSSI," pungkasnya.
Baca juga: Transfer Liga 1, Ini Komposisi Resmi Skuad Arema Musim Depan, Tinggal Perkenalan Kloter Ketiga
Eduardo Almeida Pikul Banyak Tugas Termasuk Atensi Aremania
Setelah kembali dipercaya menjadi juru taktik Singo Edan di Liga 1 2022-2023, Eduardo Almeida praktis babat alas.
Sebanyak tujuh pemain baru sudah didatangkan Arema FC yang berdampak pada adaptasi dan strategi baru.
Belum lagi beban Eduardo Almeida mengembalikan kepercayaan Aremania yang beberapa kali memintanya keluar selama Liga 1 musim lalu.
Kini pelatih berusia 44 tahun itu dikontrak hingga akhir musim 2023-2024 oleh Arema FC.
Keputusan manajemen klub dinilai memiliki dua sisi seperti mata uang.
Di satu sisi ada ketidakpuasan suporter, tapi di sisi lain Eduardo Almeida yang sudah tahu luar-dalamnya Arema FC semusim dinilai tepat melanjutkan misinya yang belum usai.
Jika melirik rentetan kondisi yang terjadi sampai sekarang di Arema FC, setidaknya ada lima tantangan yang akan dihadapi Eduardo Almeida musim depan.
Berikut ulasan lengkapnya dikutip Surya Malang dari wearemania:
1. Menyatukan Pemain-pemain Rekrutan Anyar
Sejauh ini, Arema FC sudah mendatangkan tujuh pemain anyar dan melepas 15 pemain lawasnya.
Artinya, ada tugas berat bagi Eduardo Almeida untuk menyatukan para pemain rekrutan anyar itu dengan 18 pemain lawas yang dipertahankan.
Bukan sekadar adaptasi bagi pemain baru, lebih dari itu, Eduardo Almeida harus menciptakan chemistry antar pemain.
Tak banyak waktu yang dimilikinya, lantaran kabarnya Liga 1 2022-2023 bakal digelar 27 Juli 2022.
2. Mengubah Cara Bermain
Musim lalu, Eduardo Almeida banyak menuai kritikan dari Aremania yang tak suka dengan cara bermain tim yang dilatihnya.
Skuad Singo Edan dinilai lebih doyan tampil bertahan ketimbang atraktif memburu gol demi gol.
Dengan modal pemain-pemain tambahan yang baru direkrut, harapannya bisa memudahkan Eduardo Almeida dalam mengubah cara bermain Arema FC.
Terlebih, saat ini pasti tim-tim pesaing sudah mempelajari bagaimana Arema FC bermain, sehingga mau tak mau harus berubah musim depan.
3. Mengembalikan Kepercayaan Aremania
Terpilihnya Eduardo Almeida sebagai pelatih Arema untuk musim depan, membuat segelintir Aremania tidak puas dengan keputusan tersebut.
Ketidakpuasan itu tentu menimbulkan menurunkan tingkat kepercayaan kepada si pelatih.
Eduardo Almeida harus bekerja ekstra keras di awal musim demi menunjukkan kepada Aremania bahwa Arema tak salah menunjuknya lagi sebagai pelatih kepala.
Bahkan, jika ada kesempatan ikut serta di turnamen pramusim, sebisa mungkin harus dimenangkan.
4. Menangkal Tekanan di Laga Kandang
Jika tidak ada perubahan, Liga 1 musim depan akan kembali memakai format home-away.
Hal ini patut diwaspadai Eduardo Almeida di mana tekanan suporter pada tim akan lebih tinggi di laga kandang.
Memang, jika ditanya pemain pasti kompak mengaku dukungan Aremania di tribune stadion dijadikan motivasi bukan tekanan.
Namun, fakta bicara ketika Arema FC tampil di luar kandang tanpa penonton seperti musim lalu, hasilnya tekanan suporter di lapangan sama sekali tak dirasakan.
5. Mengubah Target Pribadinya
Musim lalu, Eduardo Almeida “tak berani” memasang target juara Liga 1, meskipun peluang itu ada.
Target yang dipatoknya sejak Pekan pertama adalah mendapatkan tiga poin di tiap laga, yang tentu tak sama dengan target manajemen klub.
Tak dipungkiri memang jika Arema FC meraih tiga poin di tiap laga dari pekan pertama sampai pekan terakhir sama saja dengan membuka lebar peluang juara.
Hanya, Aremania yang tak memahami maksud hati si pelatih akan lebih puas jika mendengar targetnya adalah juara Liga 1.
Sejauh ini sudah ada tujuh pemain anyar yang didatangkan untuk mengisi skuad Arema FC di bawah asuhan Eduardo Almeida. (Ratih Fardiyah/SuryaMalang)
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Alasan Arema FC Tolak Mentah-mentah Tawaran Uji Coba di Italia dan Portugal, Ini Kata Ali Rifki