Penampilan ex gelandang Sampdoria tersebut memang terbiasa menjadi yang paling menonjol untuk Setan Merah.
Ia menjadi tulang punggung untuk tim yang berkandang di Old Trafford itu, perannya sebagai playmaker begitu vital dan tak tergantikan.
Bruno Fernandes bermain sebanyak 34 kali dari 35 pertandingan Manchester United di Liga Inggris musim ini, tenaganya hampir tak pernah disimpan.
Masalahnya adalah, Bruno Fernandes tak selalu mampu tampil mentereng.
Sedangkan Manchester United begitu bergantung pada kecemerlangan Bruno, ia menjadi yang tertinggi dalam hal progressive passes (5.11) begitu juga passes attempted (64.21).
Aliran bola dan serangan United ke sepertiga akhir hampir selalu berawal dari Bruno, statisiknya begitu mencolok, passes into final third Bruno berada di angka 4.73, lagi-lagi yang tertinggi.
Dengan statistik seperti itu, Manchester United membutuhkan penampilan yang cemerlang dari seorang Bruno Fernandes di setiap pertandingannya untuk memenangkan laga.
Penampilan Bruno yang lumayan saja tak mampu membawa United menang, apalagi buruk.
Sebagai motor serangan, Bruno merangkap sebagai goal getter dari lini kedua.
Walaupun sang pemain telah terlibat dalam 89 gol dan assist dari 124 laga yang dijalani bersama United, namun tugas seberat itu tak bisa terus-terusan diberikan untuk Bruno.
Bruno Fernandes memang tak punya masalah dalam urusan menciptakan peluang, memberi assist, ataupun mencetak gol, tapi ia butuh pemain lain yang membantu dan menggantikannya saat dia sedang tak begitu cemerlang.
(Tribunnews.com/Deivor)