TRIBUNNEWS.COM - Pekan terakhir Liga Inggris antara Manchester City vs Aston Villa menjadi laga yang syarat emosional bagi Steven Gerrard.
Bagaimana tidak, Gerrard berkesempatan besar untuk memberi gelar kepada mantan timnya, Liverpool dan menebus dosanya di masa lalu.
Tentu masih hangat di ingatan bagaimana Gerrard terpeleset saat Liverpool membutuhkan tiga angka melawan Chelsea.
Bak terkena sihir, Gerrard kehilangan bola di posisi berbahaya dan membuat Demba Ba menyirnakan poin sempurna The Reds sekaligus merusak gelar Liga Inggrisnya yang sudah di depan mata.
Baca juga: Perebutan Juara Liga Inggris: Sisa Tenaga Pasukan Klopp vs Kolektivitas Pep, Liverpool atau City?
Baca juga: Liverpool Main Mata dengan Manchester City Lagi, Henderson: Gerrard, Bantu The Reds Juara!
Kini, Gerrard memiliki kans besar untuk menebus dosanya tersebut. Ia dapat membantu Liverpool memenangkan gelar jika sukses menjegal The Citizens di partai pamungkas.
Peduli setan dengan kualitas pasukan Guardiola dan status tuan rumah, Gerrard juga memiliki skuad yang tak jauh-jauh amat dengan yang dimiliki juru taktik asal Spanyol itu.
Juru taktik berusia 41 tahun itu memiliki skuat mentereng berkat investasi brilian Aston Villa dalam melakukan pergerakan transfer.
Sebelum meminjam Coutinho dari Barcelona dan mendatangkan bek kiri Timnas Prancis, Lucas Digne, The Villans sudah melakukan rekrutan lainnya yang melejit.
Di musim (2020/2021), Aston Villa total membelanjakan 101,35 juta euro untuk membeli Emiliano Martinez, Ollie Watkins, Bertrand Traore, Matty Cash, dan Morgan Sanson.
Nama yang disebutkan pertama layak dinobatkan sebagai pembelian terbaik untuk tim yang bermarkas di Stadion Villa Park tersebut.
Kiper berusia 29 itu tampil perkasa dalam 38 pertandingan Liga Inggris, Martinez sukses membuat 135 saves dengan catatan 15 clean sheets.
Berkat penampilannya tersebut, ia juga berhasil dipanggil oleh Timnas Argentina dan langsung menjuarai Copa Amerika 2021.
Itu baru di musim lalu, bagaimana dengan musim ini?
Musim ini (2021/2022) The Villans menghabiskan dana 60 juta Euro atau sekitar Rp1,82 triliun untuk memboyong pemain baru.
Baca juga: Arsenal dan Predikat Medioker yang Enggan Hilang: Kacau di Liga Inggris & Pesimistis Mikel Arteta
Salah satu alasan terbesar dibalik aktifnya Aston Villa membeli pemain di musim ini adalah hengkangnya captain mereka, Jack Grealish ke Manchester City.
Dilansir Transfermarkt, Grealish dibeli The Citizens dengan banderol 117,5 juta Euro atau sekitar Rp 2 triliun.
Dana tersebut menjadikan Grealish sebagai pemain paling mahal di Liga Inggris sepanjang masa.
Dana penjualan tersebut dimanfaatkan The Villans dengan baik untuk membeli beberapa amunisi baru dari berbagai Liga top Eropa.
Nama-nama tersebut adalah Leon Bailey, Danny Ings, Emiliano Buendia, dan Ashley Young, mereka juga meminjam bek berusia 23 tahun dari Manchester United, Axel Tuanzebe.
Leon Bailey dibeli dari tim Bundesliga, Bayern Leverkusen dengan mahar 34 juta euro.
Pemain Timnas Jamaika tersebut, merupakan pemain yang berposisi sebagai winger dan sempat masuk radar belanja Bayern Munchen berkat penampilan menterengnya.
Musim lalu, Bailey berhasil mencetak 15 gol dan 11 assist untuk Leverkusen di berbagai ajang.
Di hari yang sama dengan Bailey, mereka juga mengumumkan telah berhasil mendatangkan Danny Ings dari Southampton.
Striker berusia 29 tahun itu diboyong dengan harga 35,20 juta euro.
Selama 3 musim terakhir bersama Southampton, Ings berhasil mencetak 41 gol di Liga Inggris.
Namanya beberapa kali muncul dalam daftar top skor bersama Mohamed salah, Aubameyang, Harry Kane dan Jamie Vardy.
Datangnya Ings jelas diharapkan untuk mendongkrak lini serang The Vilans agar lebih bertaji.
The Villans juga berhasil menambah kedalaman skuadnya dengan memboyong Ashley Young dari Inter Milan secara gratis.
Bagi Young, ini adalah kali kedua dirinya berseragam Aston Villa setelah periode 2006-2011.
Selama periode tersebut, Young adalah pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap, ia rajin mencetak gol dan assist untuk The Villans.
Namun sekarang, ia datang sebagai pemain yang berbeda, selama 10 musim terakhir Young lebih sering bermain sebagai wing back kiri atupun kanan.
Pengalamannya selama beberapa musim berseragam United dan Inter Milan dapat membantu tim dari sisi pengalaman dan mentalitas.
Nama mentereng terakhir yang didatangkan Aston Villa adalah Emiliano Buendia.
The Villans berhasil mendatangkan gelandang berusia 23 tahun itu dari Norwich City.
Tawaran Aston Villa sebesar 38,30 juta euro berhasil menikung Arsenal yang dikabarkan sangat menginginkan tanda tangan Buendia.
Dengan banderol tersebut menjadikan Buendia sebagai pemain termahal Aston Villa sepanjang sejarah.
Musim lalu, Emiliano Buendia terpilih sebagai pemain terbaik Championship berkat torehan 15 gol dan 17 assist dari 41 pertandingan.
Ia juga berhasil membawa Norwich City menjuarai divisi Championship dan promosi kembali ke Liga Inggris.
Musim ini, pemain asal Argentina itu telah tampil sebanyak 25 kali bersama Aston Villa dengan sumbangan 3 gol dan 7 assist.
Hadirnya Buendia membuat The Villans tak khawatir meski harus kehilangan pemain andalan mereka, Jack Grealish.
Buendia mampu dimainkan sebagai pemain sayap dan gelandang serang dengan sama baiknya.
Aston Villa pun digadang-gadang akan menjadi tim kuda hitam yang mampu menjadi batu sandungan untuk tim big six di Liga Inggris.
Sayangnya, dengan skuat mewah penampilan The Villanas justru merosot, Dean Smith yang dipercaya menjadi juru taktik tak mampu membawa Aston Villa tampil garang.
Justru sebaliknya, mereka tertahan di posisi 16 klasemen Liga Inggris dengan hanya mengumpulkan 10 poin dari 11 pertandingan sebelum akhirnya dipecat dan digantikan oleh Gerrard.
Baca juga: Menanti Peran Aston Villa, Gerrard, dan Coutinho untuk Liverpool Juara & Everton Lolos Degradasi
Baca juga: Klasemen & Top Skor Liga Inggris: Liverpool Pepet Manchester City, Salah vs Son Berebut Sepatu Emas
Kini, masa depan The Villans berada di kepala dingin Steven Gerrard, tambahnya Coutinho di skuat yang ia miliki akan memudahkan ia untuk mengotak ngatik strategi sesuai dengan skema yang ia usung.
Pengalaman keduanya selama berada di Liverpool mampu membuat Aston Villa tampil lebih menggigit di musim ini.
Menghadapi tim sebesar Manchester City di laga pamungkas dapat menjadi ajang pembuktian Gerrard tentang kapabilitasnya sebagai juru taktik.
Sekaligus, membayar dosanya di masa lalu bersama Liverpool, untuk membantu pasukan Jurgen Klopp untuk meraih gelar Liga Inggris musim ini.
(Tribunnews.com/Deivor)